Berita Bangkalan Hari Ini
Jangan Bunuh Kera Liar Penyerang Bocah di Kampung Nagasari, Bangkalan
Hindari kontak mata degan kera karena dianggap melotot. Sehingga kera-kera akan menyerang kepada pihak yang lemah.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Yuli A
Bagi anak kecil, lanjutnya, hindari melakukan eye contact atau kontak mata karena dianggap melotot. Sehingga kera-kera akan menyerang kepada pihak yang lemah terutama ketika terancam.
SURYAMALANG.COM, BANGKALAN – Albi (4), warga Kampung Nagasari, Desa/Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura, diserang seekor kera liar di belakang rumahnya, Rabu (5/7/2023) sekitar pukul 14.00 WIB.
Peristiwa tersebut mendapat perhatian Dosen Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura yang juga concern pada konservasi lingkungan dan pemberdayaan alam dan manusia, Dr Ihsanuddin, SP, MP.
Hasil kajian Ihsanudin terhadap bentuk fisik, kera tersebut dikenal dengan spesies Macaca Fascicularis yang tersebar luas di wilayah tropis Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Pada dasarnya, mereka hidup berkoloni terdiri dari atas 20 hingga 50 individu.
Ihsanudin mengungkapkan, monyet ekor panjang memang saat ini statusnya endangered atau sudah terancam punah. International Union for Conservation of Nature (IUCN) atau lembaga internasional untuk konservasi alam telah meningkatkan status monyet ekor panjang dari vulnerable atau rentan di tahun 2022 menjadi engendered.
“Kalau saya melihat pada peristiwa kemarin, itu monyet ekor panjang. Karena status konservasinya sudah endangered, maka secara normatif tidak boleh dibunuh. Alangkah baiknya dilaporkan ke pihak BKSDA atau apabila terpaksa bisa dilakukan penangkapan,” ungkap Ihsanudin kepada Tribun Madura, Jumat (7/7/2023) malam.
BKSDA merupakan singkatan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam, unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem di dalam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI. Tugasnya untuk mengelola kawasan-kawasan konservasi, khususnya hutan-hutan suaka alam dan taman wisata alam.
“Karena kera ekor panjang itu statusnya endangered, maka yang perlu dilakukan bagi pemangku kepentingan setempat termasuk dari teman-teman media yakni menyuarakan peristiwa ini. Agar pihak BKSDA Seksi Wilayah IV Madura di Pamekasan melakukan tindakan berdasarkan laporan,” jelas Ihsanudin.
Menurut hematnya, kasus penyerangan oleh kera berekor panjang terhadap bocah di Bangkalan itu tidak lepas dari sifat spesifik satwa. Pada dasarnya, lanjut Ihsanudin, kera-kera menghindari atau tidak ingin berkonflik dengan manusia. Namun karena keterpaksaan setelah habitat dan akses mereka untuk memperoleh pakan tidak bisa lagi didapat seperti sebelumnya-sebelumnya.
“Kemungkinan besar karena ada keterbatasan akses untuk memperoleh pakan, akhirnya mereka tidak ada pilihan, mau tidak mau harus berani mengambil perubahan perilaku. Mereka pada intinya mencari makan, feeding, dan berkembang biak,” paparnya.
Ia menambahkan, upaya preventif yang perlu dilakukan ketika kera-kera berekor panjang datang hanya perlu dilakukan pengusiran oleh warga laki-laki dewasa dengan memberikan bunyi-bunyian.
Bagi anak kecil, lanjutnya, hindari melakukan eye contact atau kontak mata karena dianggap melotot. Sehingga kera-kera akan menyerang kepada pihak yang lemah terutama ketika terancam.
“Hampir mirip di Nepa, Kabupaten Sampang. Jika sudah masuk musim kemarau akses makan di sudah habis. Maka kera-kera masuk ke area pemukiman, warga menutup rumah dan tidak membiarkan anak kecil sendirian di luar,” pungkasnya.
Derita Kampung Nelayan Bangkalan 20 Tahun Dikepung Banjir, Lelah Laporkan Soal Pendangkalan Sungai |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Depan Pintu Masuk Jembatan Suramadu, Pengendara Honda Beat Tewas di TKP |
![]() |
---|
Pemuda Asal Surabaya Terjun dari Atas Jembatan Suramadu, Untung Diselamatkan Nelayan ke Daratan |
![]() |
---|
Pengedar Sabu-sabu di Sampang Kalang Kabut saat Digerebek Polisi, Barang Bukti Seberat 11,18 Gram |
![]() |
---|
Motor Masuk Jalur Mobil di Jembatan Suramadu Kembali Makan Korban, Pengendara Vario Seruduk Truk |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.