Breaking News

Kronologi Warga Sekampung Mendadak Punya Utang Gaib, Gak Tahu Apa-apa Saat Ditagih Pihak Berwenang

Beginilah kronologi warga sekampung mendadak punya utang gaib yang menjadi viral di media sosial. Warga merasa tak pernah utang.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
YouTube
Kronologi Warga Sekampung Mendadak Punya Utang Gaib 

Wanita yang tinggal di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang ini menipu korban dengan modus investasi jual beli produk pompa ASI.

Rumah VA tertutup rapat. Pagar rumah tergembok ukuran besar. Tapi, akuarium yang berada di teras rumah terlihat menyala.

VA tinggal di rumah tersebut bersama suami dan anaknya. Setelah kedoknya terbongkar, VA dan keluarganya meninggalkan rumahnya, dan tidak diketahui keberadaannya sampai sekarang.

Rumah VA di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang.
Rumah VA di Kelurahan Wonokoyo, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. (SURYAMALANG.COM/Kukuh Kurniawan)

Warga mengenal VA sebagai sosok yang tertutup dan jarang bersua dengan tetangga.

Warga yang tidak mau menyebutkan namanya menuturkan VA dan keluarga merupakan penghuni baru di perumahan tersebut.

"Dia baru tinggal di perumahan ini sekitar empat bulan. Rumah itu merupakan bekas kantor pemasaran," ujar warga itu kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (11/7).

Warga itu mengungkapkan banyak orang yang mendatangi rumah VA akhir-akhir ini.

"Ada beberapa orang juga datang ke saya, dan menanyakan letak rumah VA. Ya saya tunjukkan rumahnya," terangnya.

Korban berinisial FS (31) mengenal VA sejak awal tahun 2022. Saat itu VA menjadi SPG di toko perlengkapan bayi di Kota Malang.

Setelah saling menyimpan nomor telepon, VA membuat WA Story, dan mengaku butuh dana cepat untuk beli produk pompa ASI.

"Katanya, bisa balik modal hanya dua hari dengan bunga 15 persen," ujar FS.

Karena belum percaya, FS mencoba dengan membeli produk seharga Rp 5 juta. Ternyata, transaksi berjalan sesuai janji VA.

"Tetapi, VA selalu membujuk agar saya tidak mengambil uang. Dia menyarankan uangnya disimpan lagi agar biar bisa diputar, dan keuntungannya lebih banyak," jelasnya.

Beberapa bulan berselang, proses pembayaran keuntungan semakin melambat.

Awalnya, keterlambatan pembayaran keuntungan terlambat hanya hitungan hari, kemudian menjadi hitungan minggu, dan akhirnya macet sampai berbulan-bulan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved