Tangis Bu Guru Sekolahnya Tak Dapat Murid Imbas Zonasi PPDB, Padahal Termasuk Sekolah Berprestasi

Viral tangis bu guru sekolahnya tak dapat murid imbas sistem zonasi PPDB tahun 2023. Padahal sekolah itu termasuk berprestasi di tingkat Kabupaten.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
YouTube Kompas TV
Kepsek SDN 3 Babadan Ponorogo, Evif Darmawanti, nangis karena tak ada siswa baru mendaftar. 

Tumpukan piala dan piagam penghargaan yang siswa peroleh dari berbagai bidang menghiasi lemari sekolah.

Namun ternyata prestasi tersebut belum mampu mengubah keadaan.

Bahkan tidak ada satu pun siswa baru yang mendaftar ke sekolah ini selama PPDB.

"Memang kita sudah bisa memprediksi, karena kita sudah menghitung karena TK-nya sedikit. Kita sudah berusaha sekuat tenaga," kata Evif Darmawanti, melansir GridPop.ID.

Akibat tidak adanya murid baru, ruang kelas 1 di SD ini saat ini kosong dan akan dimanfaatkan sebagai perpustakaan.

Meskipun dalam kondisi yang memprihatinkan ini, proses pembelajaran untuk siswa kelas 2 hingga kelas 6 tetap berlangsung.

Senasib SDN 3 Babadan Ponorogo, setidaknya ada 5 SD di ponorogo yang tidak medapatkan murid untuk tahun ajaran ini.

5 Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Ponorogo tidak mendapatkan siswa pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024.

Ke 5 SDN yang tidak mendapatkan siswa itu adalah SDN Jalen, SDN 2 Munggu, SDN 3 Babadan, SDN 1 Duri dan SDN 3 Tegalombo.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko angkat bicara perihal SDN yang tidak mendapaykan siswa. Dia mengaku mungkin jumlah kelahiran tidak sebanyak sebelumnya. “Barangkali jumlah kelahiran agak turun,” ujarnya, Selasa (18/7/2023).

Dia menjelaskan bahwa dahulu pemerintah memang gencar mendirikan sekolah agar warga mau menuntut ilmu. Tak ayal setiap desa atau kelurahan ada 3 sampai 5 sekolah.

“Hari ini kondisinya berbeda. Saya himbau untuk perangkat desa, ASN (Aparatur Sipil Negara) dan semuanya untuk menyekolahkan anaknya di SD negeri,” katanya. 

Dia mengklaim bahwa SD Negeri saat ini telah bagus. Pun ada program mengaji dan Tafidz Al Quran. Dia juga telah membuat Peraturan Bupati (Perbup) perihal setelah lulus bisa hapal Juz Amma.

“Tapi kalau masalah program kita mampu bersaing. Tetapi kalau kelahiran menurun ya perlu regrouping. Tidak ada cara lain,” beber Kang Giri—sapaan akrab—Sugiri Sancoko.

Dia menyerbukan bahwa kepala sekolah maupun guru menerapkan parenting. Dimana melibatkan guru, murid dan orang tua atau wali murid.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved