Sandiaga Uno Klaim IndoFringe Jadi Festival Seni Pertunjukan Internasional Pertama di Indonesia

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengumumkan IndoFringe, festival seni pertunjukan internasional pertama di Indonesia.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: Yuli A
IndoFringe
Menparekraf Sandiaga Uno saat hadir dan memberikan paparannya terkait event IndoFringe. 

Berbagai tempat, seperti teater, auditorium, mal, dan ruang publik, akan menyelenggarakan acara tersebut, mendorong kolaborasi dengan komunitas lokal.

SURYAMALANG.COM  - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengumumkan IndoFringe, festival seni pertunjukan internasional pertama di Indonesia.

IndoFringe hendak mempromosikan budaya Indonesia secara global dengan menampilkan, mendidik, dan membangun sirkulasi ekonomi sektor seni pertunjukan yang sehat yang kemudian akan berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial ekonomi kreatif dan pariwisata Indonesia.

"Dengan tujuan menjadi ‘festival dari segala festival’, IndoFringe akan menampilkan segala bentuk seni pertunjukan, seni rupa, seni visual, dan seni pameran," kata Sandiaga S Uno, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dalam rilisnya, Senin (31/7/2023)

Festival ini akan melibatkan talenta profesional dan amatir, kelompok kelompok seni, komunitas, serta mendorong inklusivitas. “Kami percaya Indonesia memiliki pengaruh budaya yang signifikan secara global. Dan cara terbaik bagi kami untuk melakukan ekspansi ini adalah dengan memberikan kesempatan seniman lokal untuk menampilkan talenta mereka dan berkolaborasi dengan seniman mancanegara. Untuk itu, kita perlu menunjukkan bakat-bakat ini sembari menyajikan visual dan pengalaman yang baru dan memukau," ungkap Sandiaga.

Dia percaya bahwa IndoFringe akan menjadi festival seni pertunjukan terbesar di Asia, yang menyatukan masyarakat Indonesia untuk merayakan kecintaan mereka terhadap seni dan pertunjukan. IndoFringe berupaya menghasilkan nilai ekonomi dan sosial dengan memelihara sirkulasi sektor ekonomi kreatif.

Melalui pendidikan, pelatihan, dukungan layanan publik, dan berbagai workshop sertifikasi, festival ini akan menciptakan peluang bagi para seniman dan berkontribusi pada pertumbuhan industri kreatif.

Mulai dari tanggal 10 hingga 19 November 2023, IndoFringe akan menggabungkan workshop dan pertunjukkan di setiap harinya. Dimulai dari Jakarta dan Bali, festival ini berencana untuk memperluas jangkauan dan cakupannya  ke berbagai kota lainnya.

Untuk mendorong pariwisata Indonesia, festival ini akan menghadirkan beragam program yang menampilkan seni pertunjukan (komedi, sulap, musik, tari, teater, pedalangan, sirkus, seni bela diri), seni visual (lukisan, fotografi, desain), seni terapan (arsitektur, mode), kriya, lokakarya, kompetisi, dan lainnya.

“Hampir setiap warga Indonesia berpartisipasi dalam berbagai macam sektor ekonomi kreatif. Setiap keluarga, orang tua dan anak pernah berkecimpung di bidang seni, yang sebenarnya menjadi bagian dari tumbuh kembang manusia. Tugas kita sekarang adalah menghubungkan titik-titik tersebut dan menciptakan sebuah ekosistem yang dapat mengubah talenta mereka menjadi mata pencaharian,” beber Sachin Gopalan, Penanggungjawab Festival IndoFringe.

Melibatkan artis, venue, kurator, perusahaan produksi, komunitas, sekolah, penonton, dan media, IndoFringe bertujuan untuk menciptakan suasana yang dinamis dan inklusif. Festival ini akan mengkurasi 50 persen dari programnya. Sementara sisanya dilakukan dengan melibatkan masyarakat, dan tetap memastikan bahawa standar kualitas dan keamanan terpenuhi.

IndoFringe membuka kesempatan yang luas untuk berbagai seniman, termasuk seniman kontrak, sponsor, sukarelawan baik yang datang dari luar negeri maupun yang datang dari Indonesia, amatir, dan komunitas.

Berbagai tempat, seperti teater, auditorium, mal, dan ruang publik, akan menyelenggarakan acara tersebut, mendorong kolaborasi dengan komunitas lokal.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved