Berita Malang Hari Ini
Ada Pesan Sandiaga Uno pada Santri Digitalpreneur Indonesia di Ponpes Sunan Kalijogo Malang
Menparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno berpesan kepada para santri agar menjadi pemain bukan penonton.
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi pelatihan Santri Ditigalpreneur Indonesia di Pondok Pesantren Sunan Kalijogo, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Minggu (28/7/2024).
Dalam kunjungannya itu, ia berpesan kepada para santri agar menjadi pemain bukan penonton.
Artinya, di era ekonomi digital ini, santri mampu menghasilkan output atau produk dan membuka peluang usaha selama mengenyam pendidikan di pesantren.
“Seperti yang disampaikan kiai tadi ekonomi digital harus diperankan oleh para santri. Dan pertumbuhannya ini luar biasa, kami melihat total pangsa pasar Indonesia mencapai Rp 130 miliar dollar,” kata Sandiaga.
Untuk menuju itu, Sandiaga memberikan materi tentang kreativitas dan bagaimana bisa mengadopsi etos kerja 4K kepada santri. 4K yang dimaskud adalah kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.
“Sehingga ekonomi digital dan bagaimana para santri ini memiliki pemikiran yang kreatif dan berdaya saing di era ekonomi digital,” tandasnya.
Santri Digitalpreneur Indonesia merupakan program yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/ Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sebagai wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas santri dan generasi milenial dalam menghadapi tantangan industri digital kreatif.
Ini adalah tahun ke-4 program tersebut kembali diselenggarakan.
Ada 10 pondok pesantren di Indonesia yang dipilih tahun ini, termasuk Pondok Pesantren Sunan Kalijogo.
Kendati sudah memasuki tahun keempat, Sandiaga mengaku masih memilki banyak pekerjaan rumah untuk menjangkau pelatihan di seluruh santri di Indonesia.
Karena saat ini baru ada 300 an pondok pesantren yang tersentuh.
“Kisaran 40 ribu lebih pesantren yang belum tersentuh salah satunya terbesar di Jawa Timur. Namun berterima kasih dan mengapresiasi kepada para kiai karena sudah bisa merasakan interaksi dan ternyata dari interaksi yang saya dapatkan dengan para santri ini mereka memiliki pengetahuan yang sangat baik,” urainya.
Ke depan, Sandiaga berharap 40 ribu pondok yang belum tersentuh program digitalisasi bisa terjangkau. Sehingga seluruh santri mampu bersaing di era digitalisasi.
Sementara itu, Yusuf Wijaya, Rektor Institut Agama Islam Sunan Kalijaga menambahkan, ada beberapa produk yang telah dihasilkan oleh santri.
Produk tersebut tadinya sudah dilihat oleh Sandiaga ketika mengunjungi stan yang telah disediakan.
“Produk yang dihasilkan santri saat ini sudah ada merchandise berupa kaos, mug. itu berkolaborasi dengan beberapa UMKM dan kami tampilkan ketika ada pameran-pameran,” imbuh Yusuf.
Dengan adanya pelatihan ini, Yusuf berharap para santri mendapatkan wawasan baru terkait digital preneur. Dan bisa memantik motivasi santri untuk menghasilkan sebuah produk yang memiliki nilai jual.(isn)
Malang
Kabupaten Malang
Ponpes Sunan Kalijogo Malang
Sandiaga Uno
Menparekraf
Santri digitalpreneur
Jabung
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.