Berita Malang Hari Ini

Prof Aji Prasetyo Wibowo ST MMT PhD, Dalang yang Juga Guru Besar

Prof Aji Prasetyo Wibowo ST MMT PhD baru saja dikukuhkan sebagai guru besar baru di Universitas Negeri Malang (UM), Kamis (3/8/2023).

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/sylvi
Prof Aji Prasetyo Wibowo ST MMT PhD baru saja dikukuhkan sebagai guru besar baru di Universitas Negeri Malang (UM), Kamis (3/8/2023). Ia adalah guru besar pertama di Indonesia di bidang rekayasa pengetahuan dan sains data. Dosen Informatika di Fakultas Teknik ini juga dikenal sebagai dalang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Prof Aji Prasetyo Wibowo ST MMT PhD baru saja dikukuhkan sebagai guru besar baru di Universitas Negeri Malang (UM), Kamis (3/8/2023).

Ia adalah guru besar pertama di Indonesia di bidang rekayasa pengetahuan dan sains data.

Dosen Informatika di Fakultas Teknik ini juga dikenal sebagai dalang.

"Kalau sebagai dalang, nama saya dikenal sebagai Ki Aji Abdi Carita," kata dia pada suryamalang.com, Rabu (2/8/2023).

Yang memberi namanya dalangnya adalah ibunya agar ia mengabdi untuk cerita. Pertunjukkannya juga sampai keluar negeri seperti Australia, Jepang dan China.

"Saya sering manggung di Australia karena saya menyelesaikan kuliah S3 di Adelaide, Australia karena banyak yang kenal," jelas Prof Aji.

Bahkan pernah mendirikan grup reyog di Australia. Kekhasannya ia kerap memakai beskap dan udeng. Tapi dalam kesehariannya senang memakai topi koboi.

Awal berkecimpung sebagai dalang ternyata karena ayahnya usai pensiun sebagai PNS membeli karawitan. Ia belajar dan kebetulan keluarganya keturunan dalang.

"Padahal saat S1 dulu saya senang main saxopohone," jawab alumnus S1 Universitas Brawijaya ini dan menyelesaikan S2 di ITS Surabaya di bidang manajemen informatika ini.

Pertama kali pentas saat di perkawinan adiknya.  Tentang bidang guru besarnya adalah bidang baru dan induknya dari informatika dan punya anak kecerdasan buatan.

"Ini bersaudara dengan bidang saya dan multi disiplin. Bidang ini pertama di indonesia. Sebab belum ada yang lain terkait ini," jawab dia.

Hal ini berawal dari kepakarannya yang diselaraskan dengan para dosen di prodinya. Yaitu rekayasa pengetahuan dan sains data.

"Di kelompok saya ada lima orang, saya paling senior jadi yang pertama. Bidang data yang saya tekuni terkait data-data berkaitan dengan pelestarian budaya. Terutama pada budaya Jawa," katanya.

Ia mencoba menghubungkan teknologi dengan  budaya.

"Pemikiran saya, tekmologi buah dari budaya. Budaya melahirkan teknologi," pungkasnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved