Berita Kediri Hari Ini

Derita Anak Balita di Kediri Menderita Jantung Bocor, Harus Gunakan Tabung Oksigen

BALITA JANTUNG BOCOR - "Untuk pemeriksaan kesehatan memang gratis, namun untuk wira -wiri dan biaya hidup di Surabaya juga butuh biaya," ungkapnya.

Penulis: Didik Mashudi | Editor: Yuli A
didik mashudi
Anak berusia di bawah lima tahun (balita) didiagnosa menderita jantung bocor sehingga harus menggunakan tabung oksigen untuk memperlancar pernafasannya. Bocah berinisial MA itu putri pasangan Elly Setiawan - Fila Nurjanah, warga Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri. 

BALITA JANTUNG BOCOR - "Untuk pemeriksaan kesehatan memang gratis, namun untuk wira -wiri dan biaya hidup di Surabaya juga butuh biaya," ungkapnya.

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Anak berusia di bawah lima tahun (balita) didiagnosa menderita jantung bocor sehingga harus menggunakan tabung oksigen untuk memperlancar pernafasannya.

Bocah berinisial MA itu putri pasangan Elly Setiawan - Fila Nurjanah, warga Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri.

Ia juga harus dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan ke RS Dr Soetomo Surabaya.

Fila Nurjanah, ibunda MA menjelaskan, putri ketiganya semula dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Pare. Selanjutnya dirujuk dirawat di RS SLG Kabupaten Kediri.

Dari hasil diagnosis dokter yang memeriksa ada kelainan di organ dalam sehingga harus menggunakan asupan tabung oksigen dalam kesehariannya.

"Tabung oksigen besar hanya untuk kebutuhan sekitar 20 jam dan tabung kecil hanya untuk 4 jam," ungkap Fila Nurjanah kepada Tribun Mataraman, Rabu (9/8/2023).

Dijelaskan, harga tabung besar oksigen saat ini mencapai Rp 120.000 dan tabung kecil Rp 60.000. Sehingga konsumsi tabung oksigen telah menghabiskan tabungan keluarganya yang penghasilannya pas-pasan. 

Dari penjelasan dokter yang memeriksa anaknya juga harus dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan ke RS Dr Soetomo. 

Namun Fila mengaku masih belum merujuk putrinya untuk dirawat di RS Dr Soetomo karena terkendala masalah biaya. 

"Untuk pemeriksaan kesehatan memang gratis, namun untuk wira -wiri dan biaya hidup di Surabaya juga butuh biaya," ungkapnya.

Selama ini pengobatan putrinya dilakukan dengan menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Namun untuk kebutuhan pembelian dan pengisian oksigen dibiayai sendiri.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved