Berita Malang Hari Ini
Pegawai Toko di Malang Gagal Digendam Bule karena Gak Bisa Bahasa Inggris, 3 Toko Lain Duitnya Ludes
Nasib mujur pegawai toko di Malang gagal digendam bule karena gak bisa Bahasa Inggris, 3 toko lain duitnya ludes.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, - Seorang pegawai toko di Malang gagal digendam bule akibat tidak bisa Bahasa Inggris.
Sayangnya, nasib karyawan di tiga toko lain tidak seberuntung itu karena duit mereka ludes digondol bule alias Warga Negara Asing (WNA).
Modus penipuan yang dilakukan dua orang bule tersebut adalah dengan pura-pura tukar uang.
Lalu dua pelaku diduga melakukan gendam dengan cara mengalihkan perhatian korban dan diam-diam mengambil uang di brankas kasir.
Anehnya ketika pelaku mengambil uang di brankas kasir, karyawan toko tidak langsung menyadari hal itu.
Umumnya para korban baru sadar setelah melakukan closing harian atau menghitung uang setelah tutup toko.
Total ada empat toko yang sudah disatroni dua bule tersebut yakni toko bangunan Belanja Keramik, Alfamart, Pia Cap Mangkok dan toko Lai-Lai.
Dari empat toko yang disatroni pelaku, hanya toko bangunan Belanja Keramik yang gagal digendam sebab karyawannya tidak bisa Bahasa Inggris.
Baca juga: Reaksi Syok Ayah Brigadir J, Ferdy Sambo Batal Dihukum Mati, Proses Kasasi Disebut Tidak Transparan
Artikel Kompas.com 'Upaya WNA Gendam Pegawai Toko di Malang, Sempat Gagal'.
Toko bangunan Belanja Keramik itu berada di Jalan Galunggung, Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen.
Pegawai toko bangunan Belanja Keramik, Achmadi (43) mengatakan, kedua pelaku gagal melakukan aksi gendam di tempatnya bekerja.
Saat itu teman kerjanya yang bernama Ferry yang melayani pelaku.
Awalnya satu pelaku meminta tukar uang dua lembar Rp 50.000 dengan satu lembar Rp 100.000 tapi pelaku juga meminta nomor seri sesuai keinginannya.
"Pas dicarikan itu, tangan pelaku masuk-masuk ke laci penyimpanan uang di kasir. Ferry (temannya) yang jaga pas itu sadar dan megang tangan pelaku," kata Achmadi pada Selasa (8/8/2023).
Peristiwa itu terjadi di hari yang sama seperti kejadian di dua toko lain yakni toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok dan toko Lai-Lai pada Rabu (2/8/2023) lalu.
Namun, kedua pelaku memasuki toko bangunan Belanja Keramik sekitar pukul 19.45 WIB.
"Ciri-cirinya, dua orang asing berwajah Timur Tengah," katanya.
Setelah gagal, pelaku langsung pergi ke toko ritel Alfamart yang tidak jauh lokasinya masih di Jalan Galunggung, Kecamatan Klojen.
Achmadi menduga temannya gagal digendam karena tidak mengerti saat diajak berbicara bahasa Inggris oleh pelaku.
"Mungkin karena teman saya tidak begitu mengerti bahasa Inggris, jadi gagal digendam," katanya.
Di toko ritel Alfamart, pelaku berhasil menggondol uang senilai Rp 700.000.
Hal itu diungkapkan oleh salah satu pegawai toko ritel Alfamart, Tutun.

Tutun mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada hari yang sama sekitar pukul 21.00 WIB.
Kondisi itu bermula saat diduga dua WNA yang sama datang untuk membeli makanan ringan.
Setelah bertransaksi, pelaku kembali ke kasir untuk meminta tukar uang senilai Rp 100.000 dengan seri yang bagus.
"Saya melayani orangnya (pelaku), beli snack. Pas mau keluar, satu pelaku tiba-tiba kembali"
"Kemudian posisi saya tidak di kasir, ada teman lain yang jaga, Sergio yang melayani permintaan tukar uang Rp 100.000, mintanya seri uangnya yang bagus," katanya.
Sedangkan pelaku kedua, diduga seolah ingin mengalihkan perhatian dengan bertanya-tanya ke Tutun mencari letak mi instan.
"Kemudian, kejadiannya cepat, saya sama Sergio baru tahu, pas hitung setoran itu, uangnya ada yang kurang Rp 700.000," katanya.
Kemudian, Tutun dan rekannya langsung mengecek video rekaman CCTV. Mereka baru sadar kena dua WNA tersebut.
"Saya sama Sergio sudah laporan ke atasan, masih menunggu keputusan, apakah laporan ke kepolisian atau tidak," katanya.
Plt Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto menyampaikan, sampai saat ini pihaknya belum mendapat laporan atau aduan dari para korbannya terkait dugaan dua WNA melakukan gendam.
"Belum ada yang lapor, tapi kami sudah mendalami dan sudah mendatangi dua lokasi yang di toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok dan Lai-Lai," katanya.
Pengakuan Toko oleh-oleh Pia Cap Mangko
Toko oleh-oleh Pia Cap Mangko di Jalan Semeru, Kota Malang mengaku mengalami kerugian Rp 1 juta akibat jadi korban gendam.
Salah satu petugas keamanan toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok, Anang Widiatmoko mengatakan, awalnya kedua WNA berwajah timur tengah itu melihat barang-barang di dalam toko.
Kemudian, tidak lama, kedua pelaku menuju kasir.
Satu pelaku meminta tukar uang asing dengan rupiah di salah satu kasir.
Sedangkan, satu pelaku lain mengalihkan perhatian kasir lainnya dengan menanyakan nomor seri uang rupiah yang ada.
"Bicaranya pakai Bahasa Inggris, tanya satu dolarnya berapa rupiah, terus yang satu pelaku lainnya minta nomor serinya ditunjukkan" ungkap Anang.
Anang menduga kedua temannya sebagai kasir telah digendam oleh para pelaku.
"Pas closing itu tahunya hilang uang Rp 1 juta, teman saya yang kasir itu seperti digendam," kata Anang pada Minggu (6/8/2023).
Anang mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (2/8/2023) sekitar pukul 18.00 WIB.
"Teman saya sepertinya kebingungan dan posisi enggak sadar kalau uangnya diambil, karena pelaku itu bicaranya kan pakai Bahasa Inggris," katanya.
Pihaknya belum melaporkan kejadian tersebut ke kepolisian karena rekaman CCTV yang ada masih belum bisa diakses.
Untuk ciri-ciri pelaku yakni dua laki-laki menggunakan topi.
Diduga, kedua pelaku setelah beraksi di toko oleh-oleh Pia Cap Mangkok beralih ke minimarket yang berada di sebelahnya.
"Yang satu agak muda pelakunya, informasinya toko sebelah ini juga mengalami kejadian seperti ini, hilang Rp 800.000, yang di sana," katanya.
Kapolsek Klojen Kompol Syabain mengatakan, pihaknya masih menelusuri kebenaran kejadian tersebut dengan mendatangi dua lokasi kejadian tersebut.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
pegawai toko di Malang gagal digendam
pegawai toko di Malang
gendam
bule
Warga Negara Asing (WNA)
penipuan
Malang
suryamalang
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.