Operasi Bayi Kembar Siam di Malang

Penyebab Kembar Siam dan Pesan Bagi Ibu-ibu Hamil dari Tim Dokter RS Saiful Anwar

Apa penyebab bayi kembar siam? Banyak faktor, menyangkut nutrisi, lingkungan, polusi, infeksi, banyak faktor yang menyebabkan bayi tidak sempurna..

|
Penulis: Benni Indo | Editor: Yuli A
rssa
Tim dokter Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang sukses melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam pada Sabtu (12/8/2023). Kedua bayi itu bernama Aliyah dan Aisyah, lahir pada 15 September 2022. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Ketua Tim Operasi Bayi Kembar Siam RS Saiful Anwar, Kota Malang, dr Eko Sulistijono, Sp.A(K), menyebut kasus bayi kembar siam Aliyah dan Aisyiah bukan yang pertama di Malang. Hanya, kasus bayi kembar siam inilah yang pertama dioperasi di RS Saiful Anwar dan berhasil.  

Bisa diceritakan, bagaimana awalnya mengetahui kondisi bayi ini kembar siam?
Bayi kembar siam ini sudah diketahui sejak ibu memeriksakan kehamilan ke dokter spesialis kandungan di RSSA. Kemudian setelah diketahui bahwa kembar siam, maka kami mengadakan rapat timnya kami undang lagi untuk membahas kembar siam ini. Jadi, pada saat usia kandungan 5 sampai tujuh bulan, itu sudah dideteksi bahwa janin tersebut kembar siam. Kembar siam yang dempet di perut.

Kami diskusikan dengan orang tua tentang bagaimana persalinannya, terus bagaimana perawatannya, kemudian kondisi di dalam kandungan. Lalu kemudian kami tentukan kapan harus dilahirkan sehingga kami diskusi dengan orangtua, lalu kami tentukan kelahirannya dan kami siapkan ruang kamar operasi untuk melahirkan bayi kembar siam ini. Sebelumnya kami lakukan simulasi bagaimana pada saat bayi kembar siam tersebut lahir.

Setelah itu bayi dirawat di ruang ICU. Waktu lahir, beratnya 3,5 Kg. Jadi masing-masing 1,5 Kg. Setelah kegawatannya teratasi, lalu dipindah ke ruang neonatologi yang dirawat bersama ibunya. Lagsung mendapatkan ASI. Sampai orangtuanya pintar merawat bayi tersebut, lalu bayi kami pulangkan. Di rumah juga kami pantau. Imunisasi sampai 10 bulan ini dan kami tentukan pemisahannya.

Apa yang terlintas dalam benak orangtua dan tenaga medis ketika mengetahui bahwa ini adalah bayi kembar siam?

Ya tentu saja ini kondisi yang tidak diinginkan oleh orang tua, tapi dengan penjelasan yang baik, pasti sedih dan menolak, dengan penjelasan yang baik, akhirnya orangtuanya bisa menerima dan orangtuanya memastikan bahwa kelahirannya di RS Malang.

Apa tantangan yang dihadapai tenaga medis sepanjang memantau kondisi bayi sejak lahir hingga jelang operasi?

Untuk pemantauannya sama seperti bayi yang lainnya karena bayinya setelah pulang sehat, jadi tetap sama. Minum ASI pada saat usia enam bulan diberi MPASI. Kemudian rutin imunisasi di RS Saiful Anwar.

Tidak ada perawatan dan obat khusus?

Tidak ada. Memang bayinya kecil, tapi sehat. Sehat kedua-duanya. Sistem organnya kebetulan terpisah hanya di hati yang menempel.

Mengapa baru setelah usia 10 bulan dilakukan operasi?

Kami menunggu kondisi fisik bayi yang siap, berat badan, organ dalam tubuh, termasuk kesiapan orangtua. Kami juga menyiapkan. Kami benar-benar siap, diskusi dengan tim Surabaya untuk mendapatkan bimbingan meski kami sudah lengkap, tapi tetap minta bimbingan dari tim Surabaya. Akhirnya sepakat tim Surabaya dan RS Saiful Anwar sepakat tanggal 12 Agustus kami pisahkan.

Surya menulis ada peralatan canggih dimiliki. Seperti apa?

Peralatan ini sudah lama kami miliki. Tidak hanya khusus untuk kembar siam, tapi juga operasi liver. Ini adalah Rumah Sakit tersier, ahlinya lengkap maka peralatannya juga canggih dan lengkap sehingga kami tidak mencari-cari atau beli baru untuk menangani kasus kembar siam.

Apakah ini kasus pertama di RSSA?

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved