Berita Viral

Akhir Kisah Warga Ponorogo Ambil Bawang Merah dari Mobil Pikap, Sopir Ikhlas Meski Rugi Rp 4 Juta

Akhir kisah warga Ponorogo ambil bawang merah dari mobil pikap yang menjadi viral di media sosial. Sopir ikhlas meski rugi Rp 4 juta.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Kolase YouTube dan tiktok
Akhir Kisah Warga Ponorogo Ambil Bawang Merah dari Mobil Pikap 

SURYAMALANG.COM - Akhir kisah warga Ponorogo ambil bawang merah dari mobil pikap yang menjadi viral di media sosial. 

Meski rugi Rp 4 juta, sang sopir mengikhlaskan bawang merah yang sudah diambil secara brutal oleh warga Ponorogo hingga menjadi perbincangan tersebut. 

Aksi menjarahan yang dilakukan warga Ponorogo itu terjadi saat Kirab Budaya Bantarangin di Pasar Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jatim, Selasa (15/8/2023).

Dalam video yang beredar terlihat banyak warga berkerumun mengambil bawang merah dari truk pikap yang tengah melintas secara pelan karena terjebak macet. 

Pertama kali video warga Ponorogo ambil bawang merah beramai-ramai itu diunggah oleh akun TikTok @arifunna.

Kemudian, video berdurasi 28 detik itu pun segera menjadi viral di kalangan warganet.

Respon warganet pun beragam. 

Baca juga: Pria Bercelana Loreng Pukul Wajah Tukang Parkir di Jalan, Terus Menantang Sampai Warga Turun Tangan

Namun, sebagian besar menyayangkan aksi para warga yang secara brutal mengambil bawnag merah tanpa izin dari mobil pikap tersebut. 

Banyak yang menyayangkan tindakan itu sudah melanggar etika dan merugikan orang lain. 

Tak sedikit warganet yang menunjukkan empati kepada sopir pikap. 

Setelah menjadi viral, kini sopir pikap itu mengikhlaskan kerugian yang ia terima akibat warga beramai-ramai mengambil bawang merah dari mobilnya. 

Sosok sopir pikap itu bernama Suyanto, warga Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Meski Bupati Ponorogo dan Pemkab Ponorogo bersedia memberikan ganti rugi, namun Suyanto tidak meminta ganti rugi apa pun.

Menurut informasi yang didapat Sugiri, kerugian yang dialami Suyanto akibat penjarahan ini adalah sekitar Rp 4 juta.

Sugiri mengatakan, Suyanto telah memaafkan warga yang menjarah dan mengikhlaskan bawang merahnya yang diambil.

“Semoga ikhlasnya Pak Suyanto membawa berkah,” ucap Sugiri, Sabtu (19/8/2023).

“Saya minta maaf juga mengingatkan kepada seluruh warga Ponorogo jangan melakukan hal-hal yang viral (penjarahan). Tidak bagus, itu mencederai martabat Ponorogo,” kata pria yang akrab disapa Kang Giri, Jumat (18/8/2023).

Tak hanya itu, Sugiri meminta agar pihak yang merasa dirugikan, baik petani bawang atau sopir pengangkut bawang merah yang dijarah, segera menghubungi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo.

“Bagi yang dirugikan bisa hubungi kami atau ke Pak Kapolres. Ada instagram pribadi saya, bisa di-chat. Akan diselesaikan dan saya bertanggung jawab penuh,” ujar Giri.

Lantas, seperti apa kronologi sebenarnya?

Akhir Kisah Warga Ponorogo Ambil Bawang Merah dari Mobil Pikap, Sopir Ikhlas Meski Rugi Rp 4 Juta
Akhir Kisah Warga Ponorogo Ambil Bawang Merah dari Mobil Pikap, Sopir Ikhlas Meski Rugi Rp 4 Juta (tiktok)

Baca juga: Misteri Hilangnya Anak Panti Asuhan Ternyata Kabur Sering Dimarahi, Tidur di Warung Pecel Lele

Saat dikonfirmasi, Kapolres Ponorogo AKBP Wimboko membenarkan adanya peristiwa itu.

Menurutnya, peristiwa itu terjadi saat Kirab Budaya Bantaringin di Pasar Sumoroto, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Selasa (15/8/2023).

"Benar adanya kejadian tersebut," kata Wimboko, Rabu (16/8/2023), melansir dari Kompas.com.

Kendati demikian, pihaknya sampai saat ini belum menerima laporan dari pihak yang dirugikan.

Pihak kepolisian juga belum mengetahui identitas pemilik bawang yang diambil warga tersebut.

Wimboko menuturkan, jajaran kepolisian sebenarnya sudah mengantisipasi dengan pengalihan arus saat kirab berlangsung.

"Hal ini akan menjadi evaluasi kami bersama dengan pihak penyelenggara kegiatan," ujarnya.

Dikutip dari laman resmi Pemkab Ponorogo, Kirab Budaya Bantaringin merupakan event unngulan dalam Grebeg Suro di Ponorogo.

Acara yang berlangsung pada Selasa itu bahkan turut dihadiri oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Beberapa acara lain dalam Grebeg Suro ini adalah ziarah makam, istigasah, dan buceng porak.

Dalam Kirab Budaya Bantarangin, ada iring-iringan kereta kuda, lengkap dengan serah terima pusaka di monumen yang berlokasi di Desa Sumoroto.

Sementara itu, Kasatreskrim Polres Ponorogo, AKP Nikolas Bagas Yudhi mengaku bahwa kejadian itu di sekitar Pasar Sumoroto. Kejadian setelah kirab grebeg tutup suro.

“Mari buyaran (setelah selesai) kirab budaya wingi (selesai),” ujarnya kepada Tribunjatim, Kamis (17/8/2023).

Namun, hingga sekarang belum ada laporan. Identitas pemilik kendaraan atau pengangkut bawang merah juga belum tahu.

“Tapi rung enek (belum ada) pelaporan sampai saiki (sekrang). Identitas belum tahu hingga sekarang,” pungkasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved