Berita Viral

Viral Mahasiswa Bucin Tulis Nama Pacar di Skripsi Ketahuan Dosen, Langsung Diberi Peringatan

Beredar video momen mahasiswa bucin tulis nama pacar di skripsi mendadak menjadi viral di media sosial. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Instagram
Viral Mahasiswa Bucin Tulis Nama Pacar di Skripsi Ketahuan Dosen 

SURYAMALANG.COM - Beredar video momen mahasiswa bucin tulis nama pacar di skripsi mendadak menjadi viral di media sosial. 

Dalam video tersebut terlihat sang mahasiswa tengah melakukan bimbingan dengan dosen pembimbingnya. 

Ketika dosen membaca hasil skripsi mahasiswanya, ia menemukan ada nama wanita yang dituliskan. 

Sontak sang dosen langsung menanyakan siapa sosok nama wanita yang dituliskan di skripsi mahasiswanya tersebut. 

Akhirnya ketahuan ternyata nama wanita yang dituliskan itu adalah pacar si mahasiswa

Dosennya pun langsung memberi peringatan kepada mahasiswanya. 

Mengerjkan skripsi adalah tujuan akhir para mahasiswa

Tak sedikit mahasiswa yang harus berulang kali revisi ketika mengerjakan skripsi.

Terlebih jika mendapat dosen pembimbing yang dinilai 'killer'.

Ketahuan ada nama pacar di dalam skripsinya, dosen ini sarankan mahasiswa jangan ikuti pengalamannya (Instagram @hendipratama)
Ketahuan ada nama pacar di dalam skripsinya, dosen ini sarankan mahasiswa jangan ikuti pengalamannya (Instagram @hendipratama) ()

Baca juga: Ending Wanita Terjebak Dalam Peti Mati Selama 11 Hari, Ternyata Belum Meninggal Tapi Sudah Dikubur

Baca juga: Kabar Wanita Lompat dari Kapal yang Terekam CCTV Viral Berhasil Ditemukan Nelayan, Ini Kondisinya

Imbasnya para hasiswa bisa kelimpungan mengubah judul bahkan isi skripsi

Namun, ketika selesai mahasiswa akan merasa lega karena akan segera menyandang gelar sarjana. 

Pada skripsi, biasanya ada lembar yang di tujukan untuk mengucap rasa terima kasih kepada orang-orang penting yang sudah membantu selama mengerjakan proses skripsi

Selain nama orang tua, tak sedikit mahasiswa yang menuliskan nama-nama pacar mereka pada lembar tersebut. 

Tak terkecuali sosok mahasiswa satu ini hingga akhirnya viral.

Seorang dosen pembimbing skripsi bernama Hendi Pratama membongkar sosok nama yang ada di dalam skripsi mahasiswanya.

Ia sempat menanyakan siapa nama wanita yang ada di dalam skripsi tersebut.

Mahasiswa tersebut sempat ragu dan malu menjawabnya.

Hendi Pratama pun menceritakan sekilas cerita yang dialaminya.

Akhirnya mahasiswa tersebut mengakui bahwa nama wanita yang ada di dalam skripsinya itu adalah pacarnya.

"Ada nama orang cewek, ini siapa?" tanyanya dikutip Sabtu (19/8/2023).

Mahasiswanya tampak malu-malu untuk menjawab. Namun akhirnya ia mengakui jika nama tersebut merupakan kekasihnya.

Hendi kemudian langsung membagikan pengalamannya dulu. Ia mengaku sempat memasukan nama kekasihnya di skripsinya.

Sayangnya, mereka tak berjodoh dan hal ini menjadi olokan ketika istrinya tahu.

"Oke, ini setelah saya pelajari selama berkali-kali skripsi, 90 persen nantinya itu nikahnya sama orang lain. Waduh, ini termasuk saya. Ini jadi permasalahan di rumah tangga saya diolok-olok istri," bebernya.

"'Ayo siapa ayo'" tirunya mencontohkan suara istrinya.

Alhasil Hendi pun memberikan saran kepada  mahasiswa tersebut sebelum pengalamannya itu menimpa  mahasiswanya juga.

"Siap ya nanti inisial pun diolok-olok 'ayo ayo gitu'. Emang kamu mau nikah sama dia? Hati-hati ya pokoknya ya," pungkasnya.

Baca juga: Nasib Marshella Pacaran 3 Tahun Tapi Ditinggal Nikah Pratama Arhan, Baru Putus Mantan Langsung Akad

Baca juga: Kronologi Cici Sumiati Meninggal Saat Nyanyi di Panggung, Sosok Penyanyi Jazz Populer Tahun 80-an

Sementara itu, ada tiga mahasiswa program studi Ilmu Komunikasi (Ilkom) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meraih penghargaan Honorable Mention dalam ajang Student World Impact Film Festival (SWIFF) 2023, Amerika Serikat.

Festival film itu diikuti 120 negara itu berlangsung secara daring bulan lalu. Prestasi mereka diganjar kelulusan tanpa skripsi. Film pendek itu berjudul “Tidak Mati, Aku Tetap Menjadi Milikku Selalu".

Chu Livia Christine Wijaya, salah satu mahasiswa, menyebutkan, film ini juga masuk seleksi di Lift-Off Filmmaker Sessions by Lift-Off Global Network 2023.

Film ini diterjemahkan dalam bahasa inggris menjadi “ Not Dead, I Remain Mine Always,”.

Selain Chuli, dua rekannya yaitu Muhammad Ammar Nashshar Yusuf bertindak jadi director of photography. Sedangkan Kiki Rahma Ardiansyah menjadi sutradara.

“Ya pastinya senang dan bersyukur. Sebab lewat penghargaan ini film kami dihargai dan diakui oleh dunia," jelas Chuli, sapaan akrabnya.

Ketiganya bisa membuktikan bahwa mahasiswa UMM bisa berprestasi di skala internasional. Dari pihak kampus juga mengapresiasinya. Dijelaskan, film tersebut menceritakan anak muda bernama Sukma,14 tahun.

Ia dijodohkan oleh orangtuanya dengan orang kaya dari kota. Seminggu sebelum hari pernikahannya, Sukma mencari cara agar terhindar dari pernikahan yang tidak diinginkan tersebut.

“Sebagai seorang anak perempuan yang memiliki kesempatan untuk bersekolah dan berpendidikan tinggi, menurut saya film ini memiliki pesan kuat dalam kasus pernikahan dini di Indonesia," paparnya. 

Bagi sebagian orang, pernikahan dini mungkin akan menyelesaikan masalah dari sisi ekonomi. Tapi hal tersebut justru memiliki dampak negatif terhadap anak yang dipaksa melakukan pernikahan dini. Baik dari segi fisik hingga mental.

Chuli menyampaikan proses produksi film ini dilakukan selama empat hari yang lokasinya mengambil latar tempat di Kota Malang, Kota Batu, Pujon Kidul dan pantai Malang Selatan. 

Tapi persiapan dari mulai penulisan naskah sampai final draft, reading dan pencarian talent yang ada pada pra-produksi dibutuhkan waktu sebulan.

Ditambah pasca produksi sekitar 4-5 bulan lamanya. “Saya dan dua rekan saya, sebelumnya juga sering memproduksi film bersama teman-teman lainnya yang tergabung dalam “Meraki Visual.”

Ia menjelaskan beberapa film-film yang dibuat mereka mendapatkan banyak penghargaan. Misalnya film Bumi yang berhasil meraih Best Director, Actor dan Views dalam ajang Indodax Short Film Festival. Lalu  film Persembahan Untuk Jiwa yang berhasil meraih juara tiga dalam lomba Movie Production Club (MPC) Film Festival 2021.

Sedang film Rekah meraih juara satu dalam lomba Yamaha Film Festival 2021 dan film Samparan berhasil masuk 15 besar Indodax Short Film Festival 2022.

Ia berharap, film “Tidak Mati, Aku Tetap Menjadi Milikku Selalu” ini bisa memberikan pesan baik untuk para penonton. Ia juga berharap film tersebut bisa mendapatkan penghargaan lainnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved