Berita Malang Hari Ini

Pengerjaan Revitalisasi Alun-alun Capai 38 Persen pada Minggu ke-8

Pengerjaan revitalisasi Alun-alun Tugu Malang memasuki minggu kedepalan telah mencapai 38 persen.

Penulis: Benni Indo | Editor: rahadian bagus priambodo
suryamalang.com/beni
Pengerjaan revitalisasi Alun-alun Tugu Malang memasuki minggu ke depan telah mencapai 38 persen. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Noer Rahman memperkirakan jumlahnya akan naik memasuki minggu kesembilan. Pasalnya, sudah banyak varibael yang disiapkan untuk mengerjakan proyek pada minggu kesembilan. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pengerjaan revitalisasi Alun-alun Tugu Malang memasuki minggu ke depan telah mencapai 38 persen. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang, Noer Rahman memperkirakan jumlahnya akan naik memasuki minggu kesembilan. Pasalnya, sudah banyak varibael yang disiapkan untuk mengerjakan proyek pada minggu kesembilan.

"Menunju minggu sembilan lonjakannya diperkirakan tinggi karena indeks variabel daripada landscaping sudah terkondisikan di lapangan dan sudah banyak penanaman. Itu memiliki persentase yang banyak. Artinya sudah dua bulan pelaksanaan terkait kontrak empat bulan. Kalau kontrak, habis 5 Oktober 2023," ujar Rahman, Kamis (24/8/2023).

Pengerjaan revitalsiasi taman tidak sekadar mengembalikan wujud asli Alun-alun Tugu ke masa lalu, tapi juga untuk memenuhi kebutuhan warga mengabadikan momen di Alun-alun Tugu. Kata Rahman, akan ada tempat yang cocok untuk berfoto dan diunggah ke media sosial di Alun-alun Tugu.

"Memang kami untuk masyarakat. Beberapa titik instagramabel khusus agar masyarakat bisa menikmati Alun-alun Tugu. Kami sajikan arahnya ke sana," ungkapnya.

Menurut Rahman, pagar yang berada di Alun-alun Tugu bukanlah bangunan cagar budaya. Pagar itu merupakan bangunan baru sehingga tidak menjadi persoalan ketika dibongkar. 

"Secara konseptual kami mengembalikan seperti dulu. Dulu, Alun-alun Tugu dengan balai kota tidak ada pagar. Pagar ini bangunan baru, kalau monumen Alun-alun tugu itu iya, jadi satu ikatan ekosistem yang kuat. Kawasan cagar budaya. Di mana ini penyelarasan antara tugu dengan balai kota," ujarnya.

Rahman juga berkomentar hal lainnya terkait keamanan. Menurutnya, ada konsekuensi yang harus diterima ketika pagar Alun-alun Tugu dibongkar. Yakni, berpotensi dimasuki para pengunjuk rasa yang biasa menggelar kegiatan di depan balai kota maupun gedung DPRD Kota Malang.

Ia berharap, masyarakat bisa menjaga bersama Alun-alun Tugu yang telah direvitalisasi. Meskipun dipagar yang kokoh, jika sudah ada niat merusak dari awal, maka tindakan merusak itu bisa dilakukan. Pun sebaliknya, jika bisa bersama-sama menjaga, maka ketika tidak ada pagar, kondisi Alun-alun Tugu tetap aman.

"Ada konsekuensi yang harus kami ambil. Jadi kami ingin menunjukan keindahan dan terkait keamanan harus bisa dipisahkan. Kemarin, saat ada pagarnya pun bukan berarti tidak bisa dimasuki. Kalau memang niatnya merusak, mau dipagar apapun, ya akan dirusak," ujar Rahman. (Benni Indo)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved