Kisah Ibu Tien Prediksi Soeharto Lengser Sebelum Meninggal, Beri Peringatan Tapi Tak Didengarkan

Kisah Ibu Tien prediksi Presiden Soeharto lengser dari jabatannya masih belum banyak diketahui masyarakat. 

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
Tribunnews
Ibu Tien Soeharto pernah prediksi Presiden Soeharto lengser. Terbukti setelah dua tahun dirinya meninggal. 

SURYAMALANG.COM - Kisah Ibu Tien prediksi Presiden Soeharto lengser dari jabatannya masih belum banyak diketahui masyarakat. 

Sebelum meninggal dunia, Ibu Tien Soeharto ternyata pernah memberi peringatan perihal Presiden Soeharto menjabat sebagai Presiden Indonesia lagi. 

Namun, pesan sekaligus peringatan Ibu Tien Soeharto itu tidak di dengar hingga akhirnya tragedi revormasi pelengseran Presiden Soeharto terjadi. 

Presiden Soeharto dicopot dari jabatannya sebagai Presiden Indonesia berselang tiga bulan setelah dirinya dilantik. 

Perlu diketahui, Ibu Tien Soeharto istri dari Presiden kedua republik Indonesia Soeharto meninggal dunia pada 28 April 1996. 

Dua tahun setelah wafatnya Ibu Tien, tepatnya pada 28 Maret 1998, Soeharto dilantik menjadi presiden lagi.

Namun, belum genap tiga bulan menjabat, ia harus menghadapi gelombang reformasi yang mengguncang Indonesia.

Akhirnya, pada 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden.

Sebelum meninggal, Ibu Tien sempat berpesan sesuatu yang ternyata sangat penting bagi masa depan bangsa ini.

Sayangnya, pesan tersebut tak dipedulikan oleh orang-orang yang seharusnya mendengarkannya.

Pesan terakhir Ibu Tien disampaikan kepada Menteri Negara Urusan Peranan Wanita saat itu, Ny Mien Sugandhi.

Hal ini ditulis Mien Sugandhi dalam buku "Pak Harto, The Untold Stories", yang diterbitkan pada tahun 2012.

Menurut Mien Sugandhi, pada tahun 1996, dalam sebuah upacara Partai Golkar, ia duduk bersebelahan dengan Ibu Tien.

Tiba-tiba, Ibu Tien berbisik kepadanya dan menyebut nama salah satu petinggi Partai Golkar.

"Tolong sampaikan kepada. (menyebut salah satu petinggi Partai Golkar), agar pak Harto tidak menjadi presiden lagi. Sudah cukup, sudah cukup, beliau sudah tua," kata Ibu Tien.

Mien Sugandhi merasa bingung mendengar permintaan Ibu Tien. Ia pun bertanya balik, "Lo, kalau begitu siapa yang layak untuk menggantikan beliau?"

"Biarkan itu diserahkan dan ditentukan oleh pemilu saja. Aku sudah tidak mau lagi. Aku mau pergi, aku lungo (pergi). Pokoke aku lungo," jawab Ibu Tien.

Ibu Tien Soeharto bersama Tutut Soeharto (kiri) dan Ibu Tien bersama Presiden Soeharto (kanan)
Ibu Tien Soeharto bersama Tutut Soeharto (kiri) dan Ibu Tien bersama Presiden Soeharto (kanan) (Suryamalang.com/kolase Instagram @tututsoeharto/@)

Baca juga: Sosok Cucu Presiden Soeharto Dulu Jadi Sahabat Nike Ardilla, Foto Lawas Saat Dipeluk Sang Diva Viral

Mien Sugandhi kemudian menyampaikan pesan Ibu Tien kepada petinggi Partai Golkar yang dimaksud.

Namun, ternyata pesan tersebut tidak diindahkan.

Petinggi Partai Golkar itu tetap mengusung Soeharto sebagai calon presiden untuk periode keenam.

Dua tahun setelah wafatnya Ibu Tien, tepatnya pada 28 Maret 1998, Soeharto dilantik menjadi presiden lagi.

Namun, belum genap tiga bulan menjabat, ia harus menghadapi gelombang reformasi yang mengguncang Indonesia.

Akhirnya, pada 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden.

Indonesia memasuki era reformasi yang penuh dengan krisis ekonomi, politik, sosial dan keamanan.

Jika saja pesan terakhir Ibu Tien didengarkan dan dijalankan, mungkin sejarah Indonesia akan berbeda.

Mungkin Soeharto akan lebih dihormati sebagai bapak pembangunan dan tidak tercoreng oleh berbagai kasus korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.

Kisah Cinta Soeharto dan Ibu Tien Tak Diawali Cinta-cintaan Bahkan Pacaran, Cinta Tumbuh Pasca Nikah
Kisah Cinta Soeharto dan Ibu Tien Tak Diawali Cinta-cintaan Bahkan Pacaran, Cinta Tumbuh Pasca Nikah (Tribunnews)

Baca juga: Kisah Soeharto Selamat Saat Peristiwa G30S/PKI Pecah, Ibu Tien Bertemu Anak Bawa Racun Tikus

Mungkin Indonesia akan lebih stabil dan sejahtera tanpa harus mengalami keterpurukan dan kekacauan.

Mungkin Indonesia akan lebih demokratis dan berkeadilan tanpa harus menelan banyak korban jiwa dan penderitaan.

Namun, semua itu hanyalah kemungkinan yang tak terwujud.

Pesan terakhir Ibu Tien telah tak dipedulikan dan terbukti dua tahun kemudian.

"Cukuplah Pak Harto menjadi presiden"

Akhirnya, pada 21 Mei 1998, Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya sebagai presiden.

Indonesia pun memasuki era reformasi yang penuh dengan krisis ekonomi, politik, sosial dan keamanan.

Jika saja pesan terakhir Ibu Tien didengarkan dan dijalankan, mungkin sejarah Indonesia akan berbeda.

Mungkin Soeharto akan lebih dihormati sebagai bapak pembangunan dan tidak tercoreng oleh berbagai kasus korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia.

Mungkin Indonesia akan lebih stabil dan sejahtera tanpa harus mengalami keterpurukan dan kekacauan.

Indonesia mungkin lebih demokratis dan berkeadilan tanpa harus menelan banyak korban jiwa dan penderitaan.

Namun, semua itu hanyalah kemungkinan yang tak terwujud. Pesan terakhir Ibu Tien telah diabaikan dan terbukti dua tahun kemudian. 

Lantas siapa sebenarnya Ny Mien Sugandhi yang dititipi pesan oleh Ibu Tien?

Mien Sugandhi memiliki nama lengkap Siti Aminah Sugandhi. Ia lahir pada 28 Juli 1934 di Magelang.

Ia adalah seorang politikus wanita Indonesia yang pernah menjadi anggota DPR dan MPR RI dari tahun 1977 hingga 1993.

Bu Tien Soeharto memang menjadi perbincangan sejak menjabat sebagai Ibu Negara.

Ada saja misteri yang ditunjukkan Bu Tien yang dulu setia mendampingi Soeharto.

Artikel TribunJatim.com 'Misteri Pesan Terakhir Bu Tien Terjawab, 2 Tahun Kemudian Terjadi Setelah Tak Didengarkan'.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved