Berita Tulungagung Hari Ini
Pemkab Tulungagung Perbaiki Pengolahan Lumpur Tinja setelah 5 Tahun Ditolak Warga Moyoketen
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Desa Moyoketen Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, sudah lima tahun tidak beroperasi.
Penulis: David Yohanes | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Desa Moyoketen Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, sudah lima tahun tidak beroperasi.
Penyebabnya, keberadaan IPLT ini ditolak oleh warga karena menyebarkan bau tidak sedap.
Apalagi dalam perkembangannya kawasan sekitar berubah menjadi kawasan wisata belimbing, salah satu ikon Kabupaten Tulungagung.
Setiap minggu ratusan wisatawan datang ke wisata belimbing yang ada di utara IPLT.
IPLT ini juga bersebelahan dengan Hutan Kota yang menjadi ruang terbuka hijau bagi masyarakat Tulungagung.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Tulungagung, Anang Pratistianto, mengatakan IPLT ini memang perlu pengerjaan rehabilitasi.
Proses pengerjaan ini molor karena proyek ini spesifik dan penyedia jasa belum bisa mengerjakan.
“Tapi dalam bulan-bulan ini proyek akan mulai dikerjakan. Kami sesuaikan dengan hasil studi banding di sejumlah kabupaten yang sudah kami lakukan,” ujar Anang.
Pantauan di lapangan, tembok pembatas setelah utara IPLT ini sudah ditinggikan sebagian.
Peninggian tembok ini untuk merespon protes warga terkait bau tak sedap saat ada pembuangan lumpur tinja.
Meski sudah berupa lumpur dan bukan tinja segar, namun limbah ini masih mengeluarkan bau mirip comberan.
Lanjut Anang, berdasar hasil studi banding memang ada hal yang perlu dibenahi dari IPLT.
Dinas Perkim juga menggandeng ahli dari Posyantek agar buangan lumpur tinja ini tidak mengeluarkan bau.
“Salah satunya nanti adan penyemprotan cairan untuk menghilangkan bau tak sedap,” ucap Anang.
Anggaran untuk menyiapkan IPLT ini sebesar Rp 200 juta.
Anang menargetkan di akhir 2023 ini sudah bisa melakukan ujicoba.
Pihaknya sudah menjadwalkan untuk sedot tinja di sejumlah perumahan di kawasan kota.
Dinas Perkim juga akan melakukan sosialisasi kepada warga terkait pentingnya IPLT bagi sebuah daerah.
Keberadaan IPLT berkaitan langsung dengan kesehatan masyarakat.
“Suatu kabupaten dinyatakan sanitasinya layak kalau punya IPLT. Di beberapa kabupaten malah IPLT mepet dengan permukiman warga,” tegas Anang.
Akibat penutupan IPLT ini para pemilik jasa sedot WC kesulitan membuang muatan.
Mereka memaksimalkan order pemanfaatan lumpur tinja ini sebagai pupuk organik.
Namun yang jadi kendala mereka, pesanan pupuk organik ini tidak selalu datang setiap saat.
Pemkab Tulungagung Butuh Rp 16 Miliar dari BTT Pemprov Jatim Untuk Pemulihan Jalan dan Jembatan |
![]() |
---|
FAKTA Hutan Berubah Jadi Ladang Jagung, jadi Sumber Ancaman Bencana Alam di Tulungagung Selatan |
![]() |
---|
Pesepeda Tampil di Hell2Man, Taklukan Rute Pegunungan Waduk Wonorejo Tulungagung - Kecamatan Sendang |
![]() |
---|
Memperbaiki Data Dari Desa, BPS dan Pemkab Tulungagung Mencanangkan Desa Cinta Statistik |
![]() |
---|
Banjir di Tulungagung, Banyak Sepeda Motor Mogok Terjebak di Simpang Orari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.