Berita Viral

Viral Polisi Hajar 2 Remaja Sampai Pendengaran Terganggu dan Tenggorokan Sakit, Dikenal Tempramen

Viral polisi hajar 2 remaja sampai pendengaran terganggu dan tenggorokan sakit menjadi sorotan. Aksinya terekam CCTV.

|
Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Tribunnews
Aipda AS hajar dua remaja terekam CCTV hingga viral. 

SURYAMALANG.COM - Kabar viral polisi hajar 2 remaja sampai pendengaran terganggu dan tenggorokan sakit menjadi sorotan. 

Aksi kekerasan oleh oknum polisi kepada dua remaja itu terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

Sosok polisi yang diketahui Aipda AS itu memang dikenal tempramen dan suka bikin masalah. 

Diketahui Aipda AS adalah seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Tawangharjo.

Kejadian polisi hajar 2 remaja itu terjadi di kompleks pertokoan Desa Kemadohbatur.

Aksi polisi hajar 2 remaha itu terekam oleh Closed Circuit Television (CCTV) dan menjadi viral di aplikasi pesan WhatsApp.

Kades Kemadohbatur, Ignatius Gebyar Adi Winarno, mengatakan, kedua korban yakni RK (20) buruh bengkel dan FR (17) pelajar SMA, warga Kecamatan Tawangharjo.

Dua remaja yang dihajar Aipda AS mengalami luka-luka.

FR yang merupakan pelajar mengaami kesulitan menelan dikarenakan tenggorokannya sakit. 

Viral Polisi Hajar 2 Remaja Sampai Pendengaran Terganggu dan Tenggorokan Sakit, Dikenal Tempramen
Viral Polisi Hajar 2 Remaja Sampai Pendengaran Terganggu dan Tenggorokan Sakit, Dikenal Tempramen (Tribunnews)

Baca juga: Pengalaman Horor Presenter Jejak Si Gundul Ketemu Kuyang di Pedalaman Kalimantan: Ususnya Masih Ikut

Baca juga: Pasangan Prewed di Bromo Tetap Nikah Setelah Bakar 500 Hektar Lahan, Trauma Gak Mau Pasang Foto

Sementara RK mengalami gangguan pendengaran akibat knalpot yang didekatkan dengan telinganya.

Adi mengungkapkan keluarga dua korban tidak terima apa yang dilakukan Aipda AS dan berencana mengambil langkah hukum. 

Dia juga mengungkapkan bahwa kedua remaja tersebut telah menjalani visum dan melaporkan kasus ini ke Polres Grobogan.

Adi menyebut bahwa Aipda AS dikenal sering membuat masalah, bersikap arogan, dan menggunakan kekerasan fisik terhadap orang lain.

Kejadian penganiayaan oleh Aipda AS terjadi pada Sabtu (16/9/2023) sore di halaman salah satu ruko di kompleks pertokoan Desa Kemadohbatur.

Aipda AS marah karena aktivitas perbengkelan di salah satu ruko yang berdekatan dengan ruko yang disewanya membuat keributan.

RK tengah memperbaiki motor seorang pelanggan sementara FR mendampinginya.

Kemungkinan terjadi ketegangan saat knalpot motor dibleyer-bleyer, yang memicu kemarahan Aipda AS.

Dalam rekaman CCTV berdurasi 4 menit, terlihat Aipda AS mengenakan kaus merah awalnya berbicara kasar kepada kedua remaja itu sebelum akhirnya melakukan tindakan kekerasan.

Tak puas dengan pemukulan, salah satu pemuda bahkan dipaksa jongkok di samping motor yang sedang menyala, dan kepala serta lehernya ditekan hingga telinganya mendekat ke knalpot yang dibleyer-bleyer.

Wakapolres Grobogan, Kompol Gali Atmajaya, menyatakan bahwa kasus dugaan penganiayaan oleh anggota polisi masih dalam tahap penyelidikan yang sedang berlangsung.

Artikel Kompas.com 'Remaja Dianiaya Polisi di Grobogn'.

Sebelumnya, sempat viral aksi bang jago oknum Kapolsek benturkan kepala satpam ke tembok Polsek menjadi sorotan. 

Padahal sang kapolsek sudah melanggar aturan namun tak terima saat ditegur oleh satpam. 

Tak hanya membenturkan kepala ke tembok, ternyata sosok kapolsek itu juga memukuli si satpam. 

Kejadian Kapolsek pukuli satpam sampai benturkan kepala ke tembok itu terjadi di Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Diketahui Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Komodo, AKP Ivans Djarat diketahui memukul seornag satpam di  satu bank di Nggorang Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, pada Rabu (13/9/2023).

Kejadian ini berawal ketika AKP Ivans Djarat Kapolsek Komodo hendak mengambil uang di anjungan tunai mandiri atau ATM. 

Kala itu, AKP Ivans Djarat masih memakai helm saat hendak masuk ke gerai ATM.

Aksi Bang Jago Kapolsek Benturkan Kepala Satpam ke Tembok, Padahal Salah Tapi Tak Terima Ditegur
Aksi Bang Jago Kapolsek Benturkan Kepala Satpam ke Tembok, Padahal Salah Tapi Tak Terima Ditegur (Tribunnews)

Baca juga: Hidup Mega 3 Tahun Menikah Berakhir Dibunuh Suami Sendiri, Dilarang Berteman, Digunduli, Dikurung

Baca juga: Aksi Cerdas Pemotor Kabur dari Tilang Polisi Karena Tak Pakai Helm, Langsung Ngumpet Naik ke Bus

Perlu diketahui, memang ada aturan saat masuk ke gerai ATM harus melepas masker, kacamata, dan helm. 

Gio satpam yang bertugas di lokasi tersebut melihat AKP Ivans Djarat masih memakai helm dan memintanya untuk melepaskan sebelum masuk ATM. 

Namun, Gio nampaknya membuat AKP Ivans Djarat tersinggung dengan terguran tersebut. 

Padahal Gio menegur AKP Ivans Djarat dengan ucapan yang sopan. 

Gio menceritakan berkata, "Selamat pagi pak, mohon helmnya dikasih keluar (dilepas dan disimpan di luar)" kepada AKP Ivans Djarat.

Setelah memberikan teguran kepada AKP Ivans Djarat, Gio masuk ke dalam kantor untuk mengikuti apel pagi. 

Namun, setelah apel pagi selesai, AKP Ivans Djarat memanggil Gio dan diduga melakukan pemukulan di area ATM. 

Tak sampai disitu, AKP Ivans Djarat juga membawa Gio ke  Mapolsek Komodo, di mana korban mengaku bahwa ia dibenturkan ke tembok oleh Ivans.

Keluarga Gio, Bonifasius, merasa kaget ketika mendengar bahwa Gio telah dipukul.

Ia mendatangi Polsek Komodo setelah mendapat informasi mengenai pemukulan tersebut.

"Saya melihat pipinya Gio bengkak karena dipukul dan dibenturkan ke tembok.

Saat ini korban tengah menjalani pemeriksaan medis di RS Komodo," ungkap Bonifasius.

Artikel 'TribunJateng.com dengan judul Sadisnya Kapolsek Komodo, Bawa Satpam ke Polsek'.

Pihak Polsek Komodo telah berusaha memediasi kasus ini, namun keluarga Gio menolak mediasi tersebut.

Sementara itu, Ivans mengakui perbuatannya dan telah meminta maaf.

Ivans menjelaskan bahwa ia memukul korban karena emosinya tersulut setelah mendapat teguran beberapa kali dan mengalami kesalahan dalam memasukkan nomor PIN di ATM.

Selain itu, Ivans juga menghadapi masalah keluarga yang membuatnya tegang.

"Saya ditegur beberapa kali.

Lalu PIN saya tekan salah beberapa kali, akhirnya tersulut emosi saya.

Saya mengakui kesalahan ini. Saya minta maaf," ungkap Ivans.

Nasib AKP Ivans Djarat Kini

Menaggapi hal itu, Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko buka suara soal pemukulan yang dilakukan Kapolsek Komodo, AKP Ivans Djarat terhadap sekuriti Bank BRI Unit Nggorang, Labuan Bajo, NTT.

Kapolres Ari Satmoko mengatakan peristiwa itu terjadi karena ada kesalahpahaman antara Kapolsek Komodo dan sekuriti bank. Pihaknya sedang mendalami kasus itu.

Kapolres Ari Satmoko tentu menyayagkan tindakan yang dilakukan oleh AKP Ivans.

"Tentunya sebagai pimpinan di Polres Mabar saya menyayangkan. Upaya yang sedang kita lakukan dari Propam sedang proses mendalami," kata Ari. Dilansir Pos-Kupang.com.

Lebih lanjut, Kapolres Ari Satmoko mengatakan jika terbukti melanggar kode etik profesi Polri, Kapolsek Komodo itu akan diberikan sanksi. Kalaupun ada upaya mediasi di antara kedua belah pihak, itu tidak akan berpengaruh pada sanksi etik terhadap Kapolsek.

"Karena ada ketentuan ketika seorang anggota polri melakukan pelanggaran itu sanksinya disiplin kode etik," ujar Ari Satmoko, Rabu 13 September 2023 sore.

x
Kapolres Manggarai Barat AKBP Ari Satmoko (tengah) memberikan keterangan kepada awak media terkait pemukulan yang dilakukan Kapolsek Komodo terhadap sekuriti bank, Rabu 13 September 2023 (POS-KUPANG.COM/BERTO KALU)

Kendati begitu, pihaknya menghargai proses hukum yang ditempuh pihak korban.

Ia akan mengawal proses kasus tersebut.

"Kita akan mengawal kasus tersebut dan lakukan dengan objektif," ujarnya.

Ayah Korban Tak Terima Tempuh Jalur Hukum

Keluarga telah korban melaporkan kasus ini ke SPKT Polres Manggarai Barat pada Rabu 13 September 2023 sekitar pukul 14.00 wita.

Ayah korban, Maximus Jampu, merasa sakit hati dan tidak terima atas sikap arogansi yang dilakukan Kapolsek Komodo itu. Menurut dia polisi harusnya melindungi dan mengayomi masyarakat, bukan melakukan tindakan sebaliknya.

"Saya minta Kapolres Manggarai Barat tolong di urus seadil-adilnya sesuai hukum yang berlaku. Kita akan terus tempuh proses hukum," ujar Maximus.

Artikel TribunSumsel.com dengan judul Nasib AKP Ivans Aniaya Satpam Gegara Pakai Helm di ATM.

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved