Berita Viral

Viral Debt Collector Ancam Culik Anak Gegara Tak Jadi Ngutang Pinjol, Bahkan Sampai Mau Bakar Rumah

Kekejaman debt collector suruhan dari aplikasi pinjol akhir-akhir ini semakin mengerikan. Ancam mau culik anak dan bakar rumah.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Dyan Rekohadi
Tribunnews
Viral Debt Collector au bakar rumah gegara tak jadi ngutang di pinjol. 

Meskipun sudah membaca syarat dan ketentuan dan tinggal beberapa klik untuk meminjam, si pria akhirnya memutuskan untuk membatalkan pinjaman karena dianggap mencurigakan.

Artikel TribunStyle.com 'TEROR Debt Collector, Rumah Pasutri Ini Hampir Dibakar Habis Oknum Pinjol'.

Pria tersebut lalu mendapat telepon dari pihak pinjol setelah mereka berhasil mendapatkan data pribadinya.

Oknum dari pinjol malah justru meminta si pria ini untuk SGD 2,000 (Rp 22 juta) untuk biaya pemrosesan karena membatalkan permohonan pinjaman.

“Pihak pinjol mengklaim biaya penanganan bisa dicicil."

"Tanpa mencurigai adanya penipuan, suami saya terlebih dahulu mentransfer SGD 200 (Rp 2 juta) ke rekening bank yang ditunjuk."

"Namun setelah transfer, pihak pinjol mengaku belum menerima uangnya, sehingga suami saya menolak membayar lagi."

"Kami sudah tidak ada uang lagi,” ungkap sang istri.

Viral Debt Collector Ancam Culik Anak Gegara Tak Jadi Ngutang Pinjol, Sampai Mau Bakar Rumah
Viral Debt Collector Ancam Culik Anak Gegara Tak Jadi Ngutang Pinjol, Sampai Mau Bakar Rumah (Tribunnews)

Lalu setelah gagal pembayaran, suami istri ini justru mendapat teror telepon dari pinjol tersebut.

Bahkan diduga mereka mengancam akan menculik 2 anak mereka.

Mereka kemudian juga membakar sisi luar rumah pasutri ini sebanyak dua kali, yaitu pada tanggal 11 September (Senin) dan 15 September (Jumat).

Beruntung kedua api tersebut berhasil dipadamkan dan tidak ada korban jiwa.

Namun yang membuat semua ini semakin konyol adalah si oknum pinjol kemudian menelepon si wanita dan meminta uang sebesar SGD 3,000 (Rp 33 juta) sebagai 'biaya' mengirim orang untuk membakar rumah mereka.

“Saya dilecehkan oleh para debt collector, termasuk ibu, suami, saudara perempuan, dan ibu mertua saya semuanya terlibat."

"Saya berhenti dari pekerjaan karena khawatir dengan keselamatan saya sendiri dan anak-anak saya, bahkan anak-anak tidak bisa masuk sekolah lagi,” tambahnya.

Istrinya telah membuat 3 laporan polisi sehubungan dengan masalah ini.

Mereka berharap konferensi pers ini bisa menjadi cara agar para debt collector berhenti mengganggu keluarganya.

“Suami saya telah mengundurkan diri dari pekerjaannya sebagai pembuat roti dan berencana segera kembali ke Malaysia untuk menangani masalah ini,” jelasnya.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved