Berita Viral

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Curhat Korban Begal Dimintai Uang Saat Lapor Polisi, Sebut Buat Bensin

Curhat perempuan jadi korban begal dimintai uang saat lapor polisi di Bandung viral di media sosial.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Eko Darmoko
tiktok
Curhat Korban Begal Dimintai Uang Saat Lapor Polisi 

SURYAMALANG.COM - Peribahasa sudah jatuh tertimpa tangga nampaknya cocok untuk menggambarkan kondisi perempuan di Bandung ini. 

Dirinya yang menjadi korban begal dimintai uang saat lapor polisi yang terjadi di Kota Banding. 

Alhasil curhat korban begal dimintai uang saat lapor polisi itu pun menjadi viral di media sosial. 

Sosok perempuan ini menceritakan jika menjadi korban begal  di Jalan Setiabudi, Kota Bandung.

Ia pun mencertiakan pengalamannya saat dimintai uang oleh polisi saat melapor sebagai korban begal di TikTok. 

Ternyata curhatannya di TikTok itu pun viral.

Dalam pengakuannya, perempuan dengan akun mutiara IP ini mengaku telah menjadi korban begal di sekitar area Secapa AD, Jalan Setiabudhi, Kota Bandung, Jumat malam.

Setelah sepeda motor yang dikendarainya dirampas, dia melaporkan itu ke aparat kepolisian.

Tangkapan layar curhatan seorang korban begal yang dimintai uang saat melapor ke Polsek Sukasari, Bandung.
Tangkapan layar curhatan seorang korban begal yang dimintai uang saat melapor ke Polsek Sukasari, Bandung. (tiktok)

Baca juga: Curhatan R Siswa Pembacok Guru MA Yasua Demak, Merasa Kecewa Tak Diberi Kesempatan Lagi Buat Sekolah

Baca juga: Kesetiaan Pria Tahu Calon Istrinya Idap Kanker Jelang Nikah Dipuji, Kemungkinan Tak Bisa Punya Anak

Namun, saat membuat laporan, Mutiara menyebut, petugas meminta sejumlah uang untuk makan dan bensin kendaraan.

"Jadi, Jumat malam, aku kena begal di Secapa.

Pas malam aku dibegal, aku langsung buat laporan ke Polsek terdekat," tulis dia dalam unggahan yang dilihat pada Selasa (26/9/2023).

Besoknya, korban menemukan motornya dijual di platform media sosial Facebook.

Korban pun langsung mendatangi Polsek untuk menginformasikan temuannya tersebut.

"Paginya ke Polsek lagi buat ngasih laporan kalau motor aku ketemu di marketplace," katanya.

Saat hendak meninggalkan Polsek, korban mengaku diminta sejumlah uang oleh anggota Polsek untuk uang bensin.

"Pas mau cabut nih, tiba-tiba minta uang bensin dan makan cenah, aku bilang cuma ada Rp 200 ribu, tapi disenyumin tipis yuhu.

Terus aku naikin, ya udah Rp 500 ribu pak, saya ini juga tanggal tua.

Kurang cenah gaiis Rp 500 ribu mah teu karasa, minta sejuta cenah langsung berangkat.

Tapi karena aku belum ada uangnya jadi aku tunda besok," tulis dia.

"Tapi belum ganti hari, pas di cek lagi ternyata udah ke jual motornya," tulis dia.

Kapolrestabes Bandung, Kombes Pol Budi Sartono, mengatakan, pihaknya sudah mendapat informasi tersebut dan sedang dilakukan pengecekan.

"Sedang dilakukan pengecekan ke Polsek," ujar Budi.

Artikel Tribuntrends.com CURHAT Korban Begal di Bandung, Dimintai Uang Oleh Polisi saat Bikin Laporan'.

Sebelumnya sempat viral oknum polisi hajar dua remaja di bengkel motor. 

Aksi kekerasan oleh oknum polisi kepada dua remaja itu terjadi di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. 

Sosok polisi yang diketahui Aipda AS itu memang dikenal tempramen dan suka bikin masalah. 

Diketahui Aipda AS adalah seorang anggota Bhabinkamtibmas Polsek Tawangharjo.

Kejadian polisi hajar 2 remaja itu terjadi di kompleks pertokoan Desa Kemadohbatur.

Aksi polisi hajar 2 remaha itu terekam oleh Closed Circuit Television (CCTV) dan menjadi viral di aplikasi pesan WhatsApp.

Kades Kemadohbatur, Ignatius Gebyar Adi Winarno, mengatakan, kedua korban yakni RK (20) buruh bengkel dan FR (17) pelajar SMA, warga Kecamatan Tawangharjo.

Dua remaja yang dihajar Aipda AS mengalami luka-luka.

FR yang merupakan pelajar mengaami kesulitan menelan dikarenakan tenggorokannya sakit. 

Viral Polisi Hajar 2 Remaja Sampai Pendengaran Terganggu dan Tenggorokan Sakit, Dikenal Tempramen
Viral Polisi Hajar 2 Remaja Sampai Pendengaran Terganggu dan Tenggorokan Sakit, Dikenal Tempramen (Tribunnews)

Baca juga: Pengalaman Horor Presenter Jejak Si Gundul Ketemu Kuyang di Pedalaman Kalimantan: Ususnya Masih Ikut

Baca juga: Pasangan Prewed di Bromo Tetap Nikah Setelah Bakar 500 Hektar Lahan, Trauma Gak Mau Pasang Foto

Sementara RK mengalami gangguan pendengaran akibat knalpot yang didekatkan dengan telinganya.

Adi mengungkapkan keluarga dua korban tidak terima apa yang dilakukan Aipda AS dan berencana mengambil langkah hukum. 

Dia juga mengungkapkan bahwa kedua remaja tersebut telah menjalani visum dan melaporkan kasus ini ke Polres Grobogan.

Adi menyebut bahwa Aipda AS dikenal sering membuat masalah, bersikap arogan, dan menggunakan kekerasan fisik terhadap orang lain.

Kejadian penganiayaan oleh Aipda AS terjadi pada Sabtu (16/9/2023) sore di halaman salah satu ruko di kompleks pertokoan Desa Kemadohbatur.

Aipda AS marah karena aktivitas perbengkelan di salah satu ruko yang berdekatan dengan ruko yang disewanya membuat keributan.

RK tengah memperbaiki motor seorang pelanggan sementara FR mendampinginya.

Kemungkinan terjadi ketegangan saat knalpot motor dibleyer-bleyer, yang memicu kemarahan Aipda AS.

Dalam rekaman CCTV berdurasi 4 menit, terlihat Aipda AS mengenakan kaus merah awalnya berbicara kasar kepada kedua remaja itu sebelum akhirnya melakukan tindakan kekerasan.

Tak puas dengan pemukulan, salah satu pemuda bahkan dipaksa jongkok di samping motor yang sedang menyala, dan kepala serta lehernya ditekan hingga telinganya mendekat ke knalpot yang dibleyer-bleyer.

Wakapolres Grobogan, Kompol Gali Atmajaya, menyatakan bahwa kasus dugaan penganiayaan oleh anggota polisi masih dalam tahap penyelidikan yang sedang berlangsung.

Artikel Kompas.com 'Remaja Dianiaya Polisi di Grobogn'.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved