Kisah Pilu Ibu di Kediri Meninggal Usai 45 Tahun Rawat Anak Lumpuh, 10 Menit Kemudian Putranya Wafat
Kisah pilu ibu di Kediri meninggal usai 45 tahun rawat anak lumpuh, 10 menit kemudian putranya wafat.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, - Kisah pilu ibu di Kediri meninggal usai 45 tahun merawat anaknya yang lumpuh cukup menyayat hati.
Ibu bernama Utami Sri Rahayu (66) itu ditemukan di rumahnya dalam kondisi membusuk setelah diduga 3 hari meninggal dunia.
Sedangkan anaknya, Arif Budiman (45) yang mengalami kelumpuhan juga meninggal menyusul sang ibu 10 menit kemudian.
Utami Sri Rahayu ditemukan meninggal di rumahnya Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur pada Rabu (21/9/2023).
Awalnya, ada seorang tetangga yang curiga dengan rumah Utami Sri Rahayu yang sudah dua hari dalam keadaan tertutup.
Saat warga membuka pintu rumahnya, mulai tercium bau busuk dan menemukan jasad Utami Sri Rahayu dalam kondisi membusuk.
Kematiannya diduga sudah terjadi tiga hari sebelumnya.
Sedangkan Arif Budiman ditemukan di ranjang dengan kondisi masih hidup namun lemas.
Arif Budiman diduga lemas karena tidak mendapatkan nutrisi selama ibunya meninggal.
Petugas lalu sempat mengevakuasi Arif Budiman ke luar kamar, namun karena kondisinya yang buruk, sekitar 10 menit kemudian Arif turut meninggal dunia.
Baca juga: Kisaran Gaji Aipda Rully, Suami Ibu Bhayangkari yang Jadi Cleaning Service, Rumahnya Juga Sederhana
Artikel Kompas.com 'Perjuangan Ibu di Kediri Rawat Anak Disabilitas hingga Kematian Menjemput'.

Semasa hidupnya, Utami Sri Rahayu ternyata mempunyai beberapa keluhan penyakit.
Akan tetapi Sri Rahayu tak mau dirujuk ke rumah sakit karena tidak tega meninggalkan Arif sendirian.
Arif Budiman diketahui mengalami polio dan susah bicara sejak balita.
Selama ini, Arif dan Sri Rahayu hanya tinggal berdua di rumah dan kondisi sang anak hanya terbaring di ranjang.
Sri Rahayu harus berjuang sendirian sementara tiga anaknya yang lain sudah pergi dan hidup mandiri sementara suaminya sudah lama wafat.
Itu sebabnya, Sri Rahayu mengurusi semua kebutuhan Arif yang berkebutuhan khusus seorang diri.
Kepala Pusat Kesehatan Masyarakat Puskemas Pesantren 2, Dwi Nugraheni mengungkapkan selama ini Sri Rahayu kerap datang untuk berobat ke Puskesmasnya.
Selain untuk diri sendiri, Sri Rahayu juga memintakan obat untuk anaknya tersebut.
Bahkan sekitar sepekan sebelum ditemukan meninggal, Sri Rahayu datang ke Puskesmas untuk memeriksakan diri.
"Rumahnya kan dekat dengan Puskesmas. Hanya berjarak sekitar 50 meteran" ujar Dwi di sambungan telepon, Senin (25/9/2022) mengutip Kompas.com (grup Suryamalang).
"Kadang Bu Utami datang ke sini, lalu petugas kita yang datang ke rumahnya," imbuhnya.
Baca juga: Viral Pemuda Pasuruan Rusak Rumah Tetangga Gara-gara Ditinggal Nikah, Naik ke Atap Melempar Genteng
Dokter Umum Poli Lansia Puskesmas Pesantren 2, Bayu Rachmawan mengatakan, Sri Rahayu kerap mengeluhkan sakit pada lambung dan kepala.
Namun saat mau dirujuk untuk mendapat penanganan intensif, Sri Rahayu menolak karena khawatir dengan kondisi anaknya di rumah.
"Iya, pernah rencana rujuk ke poli dalam, namun menolak. Tidak ada yang menjaga anaknya" kata Bayu dalam pesan singkatnya, Senin (25/9/2023) malam.
"Jadi keluar ya seperlunya, buru-buru balik rumah," imbuhnya.
Setelah penemuan jenazah Sri Rahayu dan anaknya, polisi turun tangan melakukan penyelidikan.
Saat itu polisi menduga kematian korban berkorelasi dengan kondisi korban yang menderita sejumlah penyakit.
Kendati begitu untuk mendapat kepastian, petugas membawa jenazah ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk dilakukan autopsi.
Hasil autopsi itulah yang saat ini sedang ditunggu.
Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Pesantren, Iptu Dodik Wargo Hardoyo mengatakan, saat ini pihaknya juga masih menunggu hasil autopsi tersebut.
"Hasilnya belum keluar," ujar Iptu Dodik melalui pesan singkatnya pada Kompas.com, Selasa (26/9/2023).
Sementara itu Ketua RT 10/Rukun Warga 03, Kelurahan Singonegaran, Sutrisno mengatakan, tidak ada yang janggal dari sosok almarhum Sri Rahayu.
Dalam kehidupan sosial, Sri Rahayu normal seperti warga umumnya.
"Kalau pendiam atau bahkan sering mengurung diri di rumah gitu, enggak. Biasa saja" ujar Sutrisno, Selasa (26/9/2023).
"Ke tetangga kadang juga sering pinjam apa, gitu. Dia juga punya kebiasaan bersepeda," lanjutnya.

Di rumah, Sutrisno menambahkan, Sri Rahayu hanya tinggal berdua dengan anaknya yang disabilitas.
Hal itu terjadi karena tiga anaknya yang lain berada di luar wilayah.
Dari sisi ekonomi, Sri Rahayu juga tidak kekurangan karena setiap bulan mendapat uang pensiunan dari almarhum suaminya.
Selain itu Sutrisno juga menerima bantuan sosial dari pemerintah.
"Keduanya juga dapat bantuan sosial karena masuk BDT (Basis Data Terpadu)," pungkas Sutrisno.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
ibu di Kediri meninggal
lumpuh
Utami Sri Rahayu
Sri Rahayu
Arif Budiman
kelumpuhan
Kelurahan Singonegaran
Kecamatan Pesantren
Kota Kediri
suryamalang
DAFTAR 5 KORBAN TEWAS Demo di Sejumlah Daerah: Ojol di Jakarta, Fotografer dan Satpol PP di Makassar |
![]() |
---|
Sosok Mauro Nils Zijlstra Amunisi Baru Timnas Indonesia U23 Sudah WNI, Kualitasnya Gak Kaleng-kaleng |
![]() |
---|
Nasib Laga Persebaya Lawan PSM Makassar Ditunda Imbas Demo, Persib Bandung Vs Borneo FC Menyusul |
![]() |
---|
SEGINI Gaji dan Tunjangan DPR yang Jadi Pemicu Demo Besar-besaran di Jakarta dan Sejumlah Daerah |
![]() |
---|
Inilah 6 Desa di Kabupaten Aceh Tenggara Terima Dana Desa 2025 Tertinggi sampai Rp1,1 Miliar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.