Berita Malang Hari Ini

Mahasiswa UM Bikin Moisturizer dari Ekstrak Daun Binahong Berlabel Charuskincare

"Yang jelas kami mendapat pengalaman baru dan menghasilkan nilai jual daun Binahong tinggi. Selain itu, program ini mendukung implementasi SDGs Depart

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
sylvianita widyawati
Daun Binahong yang biasanya dimanfaatkan untuk pengobatan, di tangan lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) menjadi produk perawatan diri dari ekstrak daunnya. Namanya Charuskincare. Binahong yang memiliki nama latin Anredera cordifolia adalah salah satu jenis tanaman obat asal China. Di negara asalnya, tanaman ini bernama  dheng san chi.  

SURYAMALANG.COM, MALANG - Daun Binahong yang biasanya dimanfaatkan untuk pengobatan, di tangan lima mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) menjadi produk perawatan diri dari ekstrak daunnya. Namanya Charuskincare. Binahong yang memiliki nama latin Anredera cordifolia adalah salah satu jenis tanaman obat asal China. Di negara asalnya, tanaman ini bernama  dheng san chi. 


"Daun Binahong sering digunakan untuk pengobatan. Namun kami bisa menciptakan produk perawatan diri berbasis daun Binahong, yaitu Moisturizer," kata Saeful Umam, Ketua Tim Charuskincare pada suryamalang.com, Jumat (29/9/2023). Jika produk moisturizer rata-rata di Indonesia mengandung alkohol, namun ini tidak ada sama sekali. 


Charuskincare diambil dari bahasa Sansekerta, yang berarti cantik. Penamaan produk ini ingin memiliki unsur yang unik dan ada unsur budaya Indonesia tentunya, kata Saeful, mahasiswa Fisika angkatan 2021. Timnya berhasil mendapatkan pendanaan sebesar Rp8,45 juta untuk merealisasikan produk inovatif tersebut dari Program Kreativitas Mahasiswa skema Kewirausahaan yang diselenggarakan oleh Belmawa Kemendikbudristek.


Tim ini terdiri dari berbagai jurusan dengan dosen pembimbing yaitu Ajeng Daniarsih SSi MSi, dosen Departemen Biologi, Fakultas MIPA UM. Tim terdiri dari Saeful Umam dari Jurusan Pendidikan Fisika sebagai Ketua. Sedang anggotanya adalah Asfiatuz Zahroh dari Jurusan Pendidikan Ekonomi, Dewi Ratnasari dari Jurusan Pendidikan Biologi, Laila Syafaatus Zahra dari Jurusan Desain Komunikasi Visual dan Faradiba Annafisah dari Jurusan Pendidikan Fisika.


Dijelaskan mahasiswa ini, proses pembuatan Charuskincare dengan mencampurkan ekstrak daun Binahong, aquades, minyak sancha inchi, dan bahan lainnya. Juga digunakan TiO2 untuk memaksimalkan hasil produk Moisturizer. TiO2 atau titanium dioksida adalah senyawa kimia yang biasa dimanfaatkan dalam produk kosmetik sebagai pelindung dari paparan sinar ultraviolet. 


Teknologi nano pada TiO2 membuat senyawa ini dapat menembus lapisan kulit lebih dalam dibandingkan senyawa lainnya. "Daun Binahong yang masih segar dikeringkan menggunakan metode maserasi untuk mengambil kandungan saponin dan minyak sancha inchi juga kaya akan kandungan omega 3," tambah Dewi Ratnasari, anggota Tim Charuskincare.


Setelah bahan dicampurkan menjadi satu, ditambahkan karbomer untuk membentuk tekstur gel yang ringan seperti Moisturizer pada umumnya. Juga diberi pengawet yaitu natrium benzoat yang telah teruji aman oleh BPOM. Bahan-bahan yang digunakan Tim Charuskincare diperoleh kerja sama dengan toko bahan kimia, pemasok daun binahong dan minyak sancha inchi. 


Untuk itu, mereka bekerja sama dengan laboratorium swasta di Surabaya untuk menguji sampel produk. Mereka merasakan manfaat karena terlibat di PKM. Sebab ada konversi SKS pada mata kuliah yang sesuai program PKM. "Yang jelas kami mendapat pengalaman baru dan menghasilkan nilai jual daun Binahong tinggi. Selain itu, program ini mendukung implementasi SDGs Departemen," kata Dewi.


Direncanakan, Charuskincare akan dijual dengan kisaran harga Rp 60 ribu per botol dan dipromosikan melalui media sosial dan e-commerce. Saeful berharap produk mereka tidak berhenti di PIMNAS tetapi terus berlanjut dan memiliki rumah produksi sendiri. Binahong memiliki senyawa alami berupa antiinflamasi, seperti asam oleanolik, asam ursulat, dan flavonoid.


Daun Binahong mengandung saponin yang dapat mencegah inflamasi, suatu respons biologis tubuh yang kompleks terhadap cedera, infeksi, atau rangsangan. Respons ini melibatkan perubahan dalam aliran darah, permeabilitas pembuluh darah, dan perpindahan sel darah putih ke area yang terkena. 


Tujuan dari respons ini adalah untuk melindungi tubuh dari ancaman, memulai proses penyembuhan, dan menghilangkan agen berbahaya. Gejala inflamasi meliputi kemerahan, pembengkakan, nyeri, panas dan kehilangan fungsi di area yang terkena.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved