Berita Tulungagung Hari Ini
BPBD Tulungagung Ajukan Izin Lahan Perhutani untuk Relokasi Warga Terdampak Bencana Tanah Gerak
Longsor di Dusun Bantengan, Desa Nyawangan Kecamatan Sendang pada Oktober 2022 lalu menewaskan 3 warga setempat.
Penulis: David Yohanes | Editor: Yuli A
Longsor di Dusun Bantengan, Desa Nyawangan Kecamatan Sendang pada Oktober 2022 lalu menewaskan 3 warga setempat.
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung tengah mengajukan izin lahan Perhutani untuk relokasi warga terdampak bencana.
Izin diajukan ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) yang membawahi Perum Perhutani.
Lahan ini akan digunakan untuk 12 keluarga yang terdampak bencana tanah gerak yang terjadi sejak Oktober 2022 lalu.
“Izin sudah kami ajukan ke Kementerian LHK. Kami sudah bersurat secara resmi,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Tulungagung, Robinson Nadeak.
Lanjutnya, pihaknya masih menunggu tim dari Kemen LHK untuk melakukan survei lapangan.
Survei ini untuk memastikan kondisi daerah terdampak bencana dan sekaligus area yang akan digunakan relokasi.
Hasil survei akan dijadikan kajian Kemen LHK untuk menentukan izin maupun lahan yang dipilih.
“Jadi kami hanya mengajukan izin saja, sementara lokasi yang menentukan langsung Kemen LHK,” sambung Robinson.
Setelah izin turun dari Kementerian LHK barulah Pemkab akan membangunkan rumah relokasi ini.
Masih menurut Robinson, luasan lahan yang akan dipakai sepenuhnya ditentukan Kementerian LHK.
Lahan mana yang akan dipakai, sampai saat BPBD tidak tahu secara pasti.
“Bisa dekat dari lokasi permukiman yang lama, atau mungkin agak jauh ke lokasi yang dianggap lebih aman,” tegas Robinson.
Sebelumnya Bappeda Kabupaten Tulungagung telah mengajukan relokasi 12 rumah terdampak bencana tanah gerak di wilayah selatan Tulungagung.
Rekomendasi ini berdasar hasil kajian tim geologi dari UPN Veteran Yogyakarta.
Namun menurut Robinson, pengajuan relokasi ini juga untuk warga yang menjadi korban tanah longsor di Kecamatan Sendang.
Longsor di Dusun Bantengan, Desa Nyawangan Kecamatan Sendang pada Oktober 2022 lalu menewaskan 3 warga setempat.
Menteri Sosial, Tri Rismaharini yang bertemu keluarga korban memerintahkan relokasi kepada warga di lokasi rawan longsor itu.
Risma bahkan berjanji akan membantu langsung izin penggunaan lahan perhutani ke Kementerian LHK.
“Termasuk yang di Sendang, kami juga akan mengajukan izin relokasi,” pungkas Robinson.
Bencana tanah gerak melanda kawasan selatan Tulungagung pada Oktober 2022 lalu, seperti Kecamatan Tanggunggunung, Bandung dan Kalidawir.
Di Kecamatan Tanggunggunung saja ada 53 rumah yang terdampak, ii di antaranya paling parah.
Warga selalu mengungsi ke kantor Kecamatan Tanggunggunung setiap kali turun hujan lebar.
Sementara di Desa Ngepoh, Kecamatan Tanggunggunung ada 8 rumah warga yang terdampak.
Pemkab Tulungagung menggandeng tim geologi UPN Veteran Yogyakarta untuk survei di 9 titik di wilayah selatan Kabupaten Tulungagung.
Dari survei tersebut diketahui ada proses pelapukan batuan kapur yang menyebabkan penurunan tanah 30-50 centimeter.
Pola pelapukan ini mencakup wilayah yang luas dan sambung menyambung.
Selain pelapukan alami ini, penurunan permukaan tanah disebabkan kadar air dalam tanah yang sangat tinggi.
Di saat curah hujan di Tulungagung selatan masih tinggi, kawasan ini masih berpotensi terjadi bencana longsor dalam skala besar.
Pemkab Tulungagung Butuh Rp 16 Miliar dari BTT Pemprov Jatim Untuk Pemulihan Jalan dan Jembatan |
![]() |
---|
FAKTA Hutan Berubah Jadi Ladang Jagung, jadi Sumber Ancaman Bencana Alam di Tulungagung Selatan |
![]() |
---|
Pesepeda Tampil di Hell2Man, Taklukan Rute Pegunungan Waduk Wonorejo Tulungagung - Kecamatan Sendang |
![]() |
---|
Memperbaiki Data Dari Desa, BPS dan Pemkab Tulungagung Mencanangkan Desa Cinta Statistik |
![]() |
---|
Banjir di Tulungagung, Banyak Sepeda Motor Mogok Terjebak di Simpang Orari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.