Berita Probolinggo Hari Ini

Perbedaan Teknologi Jembatan Kaca di Gunung Bromo dengan The Geong di Banyumas

Seberapa aman jembatan kaca di Seruni Point, Kecamatan Sukapura, atau kawasan Gunung Bromo aman untuk dilintasi wisatawan?

Penulis: Danendra Kusuma | Editor: Yuli A
danendra kusuma
Penampakan jembatan kaca Seruni Point, kawasan Gunung Bromo, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo.  

SURYAMALANG.COM, PROBOLONGGO - Seberapa aman jembatan kaca di Seruni Point, Kecamatan Sukapura, atau kawasan Gunung Bromo aman untuk dilintasi wisatawan?

Pertanyaan ini patut diajukan sebab sudah terjadi lantai jembatan kaca The Geong di Hutan Pinus Limpakuwis, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pecah hingga menewaskan seorang wisatawan.

Plt Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Dispopar) Kabupaten Probolinggo, Heri Wahyudi, mengatakan ketebalan kaca pada jembatan Seruni Point mencapai 5 cm.

Menurut dia, jembatan kaca Seruni Point juga memiliki konstruksi dan bahan yang kokoh. Selain itu, secara menyeluruh telah diuji coba kelayakannya.

Ke depan, sejumlah pihak terkait juga bakal menyusun standar operasional prosedur (SOP) rinci sebelum jembatan kaca Seruni Point resmi dibuka.

Kemudian, tipe kaca yang digunakan, yakni Sentry Glass Plus (SGP) berlapis dan dipadatkan.

Bahan dan ketebalan kaca di jembatan kaca Seruni Point ini pun berbeda dengan jembatan kaca The Geong.

Tebal kaca di jembatan The Geong diketahui 1,2 cm saja dan berbahan tempered glass laminated.

"Jembatan kaca Seruni Point sudah diuji coba baik statis dan dinamis sehingga jembatan kaca Seruni Point aman," katanya, Jumat (27/10/2023).

Dia menyatakan pihaknya dan instansi terkait akan menyusun SOP menyangkut kunjungan di jembatan kaca Seruni Point.

Rencananya, wisatawan yang hendak bertandang ke jembatan kaca harus mendaftar atau memesan tiket masuk melalui daring.

 

"Masuknya nanti sepenuhnya online. Dengan begitu bisa terukur jumlah wisatawan yang masuk," ungkapnya.

 

Heri menjelaskan, sebetulnya, daya tampung jembatan kaca Seruni Point sebanyak 100 orang.

 

Meski begitu, demi kemanan dan kenyamanan, Heri menyebut nantinya hanya boleh 30 wisatawan saja yang melintas di atas jembatan bergantian.

 

"Tentu kami tidak akan mengizinkan jika 100 orang berada di atas jembatan kaca di waktu bersamaan. Mungkin, dibatasi 30 orang. Kami juga menyarankan jembatan kaca ini jadi wisata khusus. Bukan wisata yang bersifat massal. Lebih lanjut, kami akan menggelar rapat untuk membahas SOP dengan berbagai pihak," jelasnya.

 

Ia mengungkapkan progres pembangunan jembatan kaca Seruni Point sudah 100 persen.

 

Kini, tinggal pengerjaan infrastruktur sarana prasarana pendukung.

 

"Pengerjaan sarana prasana sekitar 40 persen. Mudah-mudahan ada percepatan pembangunan. Kami berharap akhir November seluruh pembangunan tuntas dan bisa diresmikan," ungkapnya.

 

Sebagai informasi, Jembatan kaca dibangun guna mengembangkan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo Tengger Semeru (BTS) di Probolinggo.

 

Jembatan kaca ini memiliki panjang 120 meter dan lebar 1,8 meter dengan struktur suspended cable.

 

Jembatan kaca membentang di atas jurang dengan kedalaman 80 meter, menghubungkan antara Kawasan wisata Seruni Point dengan shuttle area pemandangan Gunung Bromo, Gunung Batok dan Gunung Semeru.

 

kekuatan jembatan kaca didesain sesuai standar nasional yang ada.

 

Komponen kaca yang digunakan akan melalui preliminary testing di laboratorium hingga uji beban untuk memverifikasi desain sebelum dioperasionalkan.

 

Sistem struktur lantai atau deck jembatan gantung berupa kaca pengaman berlapis atau laminated glass yang terdiri dari dua lembar kaca atau lebih. Jenis kaca yang digunakan Sentry Glass Plus (SGP).

 

Kaca-kaca tersebut direkatkan satu sama lain hingga beberapa lapisan laminasi atau interlayer dengan total ketebalan 25,55 milimeter.

 

Struktur jembatan ini dilengkapi double protection steel berupa baja galvanis yang dilapisi cat epoxy agar lebih tahan terhadap karat. 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved