Berita Surabaya Hari Ini
Ungkapan Hati Ibu di Surabaya yang Putrinya Hamil 7 Bulan dan Dibunuh Mertua di Pasuruan
Kasus mertua bunuh menantu yang sedang hamil 7 bulan di Desa Parerejo Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, benar-benar di luar nalar.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kasus mertua bunuh menantu yang sedang hamil 7 bulan di Desa Parerejo Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, benar-benar di luar nalar.
Wanita asal Surabaya itu bernama Fitria Almuniroh Hafidloh Diana (23). Ia dibunuh mertuanya, Khoiri atau Satir (53) pada Selasa (31/10/2023). Satir tega menggorok leher menantunya pakai pisau dapur.
Berikut ini adalah ungkapan hati Nurul Afini (49), ibu kandung Fitria Almuniroh Hafidloh Diana, saat ditemui SURYAMALANG.COM di kediamannya, kawasan Medokan Ayu, Rungkut, Surabaya, Rabu (1/11/2023).
Menurut Nurul Afni, putrinya yang berwajah oval itu tergolong pendiam, patuh perintah dan nasehat orangtua, dan rajin gemar membantu pekerjaan rumah tangga selama di rumah.
Perempuan berkerudung merah itu mengatakan, anaknya merupakan sulung dari tiga bersaudara.
Adik korban yang kedua berinisial SN telah rampung menuntaskan SMA, dan sedang menempuh kuliah di kampus swasta Surabaya.
Sedangkan adik korban yang ketiga berinisial NA, masih sekolah dasar (SD).
Baca juga: Mertua Gorok Leher Menantu Hamil 7 Bulan di Desa Parerejo Kecamatan Purwodadi, Pasuruan

Sebelum menikah pada Mei 2023, sosok Fitria dikenal sebagai gadis yang pendiam, menurut perkataan orangtua dan rajin membantu membereskan pekerjaan di rumah.
Termasuk juga membantu orangtua melayani pembeli air mineral kemasan gelas, botol dan galon yang biasa dipajang di area teras rumah.
Fitria juga memiliki kemampuan mumpuni untuk mengolah makanan.
Pantas, saat sang ibunda yang menjadi kepala sekolah swasta di Gubeng, itu masih sibuk dengan urusan pekerjaan kantor, ia yang mengambil alih urusan masak memasak di dapur.
"Pendiam. Gak neko-neko. Kalau soal makan dia pilih-pilih karena dia bisa masak sendiri. Kalau di rumah sebelum nikah dia masakkan kami," ujar Nurul Afini.
Apalagi perihal urusan asmara. Nurul Afini mengungkapkan, anaknya itu tak pernah aneh-aneh dalam menjalin hubungan asmara dengan seorang cowok.
Benar, selama ini, sang anak tidak pernah berpacaran dengan siapapun. Namun, bukan berarti tak ada yang menaksir.
Seingatnya, selama kurun waktu dua tahun lalu, ada dua cowok yang mendekati sang anak. Namanya juga orangtua; apalagi memiliki anak gadis, Nurul tak melarang sang anak pacaran. Cuma ia agak selektif.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.