Berita Surabaya Hari Ini

Kesulitan Ekonomi di Balik Kasus Mertua Lukai Leher Menantu yang Hamil 7 Bulan di Pasuruan

Kesulitan ekonomi ternyata menjadi salah satu pemicu kasus mertua melukai leher menantu hamil 7 bulan di Desa Parerejo Kecamatan Purwodadi, Pasuruan.

|
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
Suryamalang|Luhur Pambudi/Polres
Kesulitan ekonomi ternyata menjadi salah satu pemicu kasus mertua melukai leher menantu hamil 7 bulan di Desa Parerejo Kecamatan Purwodadi, Pasuruan. 

Hasilnya, lumayan. Kurun waktu tiga bulan belakangan, uang hasil penjualan pentol cukup untuk digunakan membeli bahan baku berjualan setiap hari, termasuk membuat asap dapur rumah tetap mengepul. 

"Iya. Bahkan ayahnya sempat diceritai anak saya itu, kalau ada rejeki beternak kambing. Makanya suami saya datang ke sana. Melihat harga kambing dan melihat letak kandangnya di mana," jelasnya. 

Nurul juga mengungkapkan, Sueb pada hari kejadian itu sedang menghadiri undangan intervew kerja. 

Biasanya, saat bepergian ke mana pun, terutama interview kerja, sang anak selalu ikut suami. 

Nanti, setibanya di lokasi, istrinya bakal dititipkan atau singgah sementara di rumah kerabat yang dekat dengan kantor tempat Sueb intervew. 

Nahas, padahal interview kerja yang dijalani Sueb hasilnya sesuai harapan. Mungkin rejeki bagi anak yang masih dalam kandungan tersebut.

Kabar gembira tersebut hendak disampaikan menjadi kejutan untuk sang istri yang setia menunggu di rumah. 

Bak disambar petir siang bolong. Terbalik, lanjut Nurul, justru Sueb yang diberikan kejutan. Sang istri Fitria malah tewas mengenaskan di tangan ayah handanya sendiri. 

"Iya benar. Itu keterima kerja. Biasanya istrinya ikut, dititipkan ke rumah saudara yang dekat kantor tempat interview. Ya enggak tahu kenapa kok kemarin enggak ikut. Mungkin kandungannya udah besar," katanya. 

Belum juga rampung sebelum kemelut masalah klasik yang mendera rumah tangga anaknya itu. 

Kini, Nurul Afini malah dihantam dengan kenyataan yang nyaris mengoyak kewarasannya. 

Bahwa anaknya itu tewas dibunuh oleh sang bisan. 

Cuma keadilan yang ingin diminta oleh Nurul Afini dan keluarga besarnya. Pelaku lekas dihukum seberat-beratnya dan seadil-adilnya. 

"Saya pernah berucap, kalau ada apa apa dengan adik (istrimu), kamu awas. Saya gitukan. Ternyata gak menyangka (ada kejadian)," pungkasnya. 

Terkuaknya pembunuhan itu berawal dari teriakan suami Fitria, Sueb (31) saat pulang kerja menemukan sang istri tergeletak di kasur dengan bersimbah darah.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved