Dugaan Pembunuhan Mahasiswi Unair

Sosok CA Mahasiswi FKH Unair yang Meninggal Misterius di Dalam Mobil, Asisten Dosen yang Telaten

Korban CA yang jadi asisten dosen disebut Lulus kuliah dengan IPK 3,8. Saat ini tengah menjalani program coasistensi FKH Unair .

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dyan Rekohadi
Universitas Airlangga
ILUSTRASI - Fakultas Kedokteran hewan Universitas Airlangga Surabaya 

SURYAMALANG.COM , SURABAYA - Sosok mahasiswi FKH Unair yang meninggal misterius di dalam mobil di halaman apartemen di Sidoarjo dikenal sebagai sosok asisten dosen yang ramah di kampusnya.

Kematian korban yang idetitasnya diketahui sebagai Bernadette Caroline Angelica Harianto (CA) itu membuat sejumlah mahasiswa, khususnya di  Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) merasa miris.

CA yang berusia 21 tahun itu diketahui memiliki prestasi akademik yang ciamik.

Korban CA disebut Lulus kuliah dengan IPK 3,8.

CA saat ini tengah menjalani program coasistensi .

Coasistensi atau Koas adalah program profesi yang harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan kedokteran untuk mendapatkan gelar dokter.

Secara umum korban dikenal sosok yang cukup berprestasi di lingkungan Fakultas Kedokteran Hewan .

Kiara Thana Kirana mahasiswi jurusan Kedokteran Hewan Universitas Airlangga, saat ditemui SURYAMALANG.COM mengaku tak menyangka asisten dosennya itu meninggal dunia.

Yang membuatnya miris korban yang merupakan wanita asal Kediri itu tewas secara tak wajar.

"Setahu saya beliau angkatan 19. Kemudian sambil koas jadi asisten dosen mengajar mata kuliah Patalogi. Orangnya baik dan telaten sama mahasiswa. Innalillahiwainnailaihirojiun untuk beliau," ujar Kiara.

Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair (FKH Unair) Prof Dr Murni Lamid drh MP mengungkapkan cukup terkejut dengan kabar duka yang terjadi pada mahasiswanya tersebut.

Dikatakan Prof Murni, korban saat ini  sedang menjalani program pendidikan dokter hewan yaitu program coasistensi dan sekarang akan memasuki pada divisi parasitologi.

"Saya cukup kaget dan ndredeg ini tadi, saya nangis dari tadi itu karena ini berita yang mendadak dan kami merasa dengan adanya berita ini kami sangat terpukul sekali,"ungkapnya dikonfirmasi SURYAMALANG.COM, Minggu (5/11/2023).

Menurut Prof Murni, korban dikenal memiliki kepribadian yang baik dan memiliki banyak teman serta sahabat.

Ia juga berada di kelompok 41, yang besok (6/11/2023) akan menjalani program kegiatan coasistensi di divisi parasitologi. Tetapi ditemukan meninggal pada pukul 05.30 

"Saya dapat beritanya dari keluarganya bukan dari polisi. Katanya di rumah sakit (kamar jenazah) itu tidak ada siapa siapanya cuma dua orang Tante dan Om, kemudian satu dosen dari kampus sedangkan yang lainnya tidak ada," lanjutnya.

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved