Berita Malang Hari Ini
51 Kelurahan di Kota Malang Belum Jalankan Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
51 kelurahan di Kota Malang belum menjalankan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).
Penulis: Benni Indo | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, MALANG - 51 kelurahan di Kota Malang belum menjalankan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Hanya enam kelurahan yang sudah menjalankan program nasional tersebut.
Kelurahan Arjowinangun, Kelurahan Lesanpuro, dan Kelurahan Balearjosari menerima sertifikat kelurahan STBM lima pilar pada tahun 2023. Sebelumnya, Kelurahan Arjosari, Kelurahan Cemorokandang, dan Kelurahan Sawojajar sudah memiliki sertifikat tersebut.
Lima pilar itu adalah berhenti buang asir besar sembarangan, cuci tangan pakai sabun, pengolahan air minum dan makanan dengan benar, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Husnul Muarif menyatakan setiap kelurahan memiliki tim STBM yang mengevaluasi penerapan lima pilar tersebut sepanjang tahun. Jika ada pilar yang belum terpenuhi, maka akan dikoordinasikan dengan pihak terkait.
"STBM mengubah perilaku masyarakat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kalau PHBS sudah bisa, tentu akan mencegah beberapa hal, seperti penyakit yang berbasis lingkungan," ujar Husnul kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (14/11).
Pegiat lingkungan dari Ecoton, Alaika Rahmatullah mendorong Pemkot Malang menyediakan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Komunal yang ideal di setiap kelurahan. Cara itu bisa mendukung terwujudnya lingkungan dan air yang bersih.
"Banyak limbah domestik di Kota Malang. Ada kegiatan masyarakat yang bisa memengaruhi kualitas air, seperti kurangnya IPAL Komunal, adanya limbah bekas cucian, aktivitas seperti penatu dan sebagainya," kata Alaika.
Alaika menyebutkan masih banyak masyarakat Kota Malang yang belum memiliki kepedulian terhadap kebersihan air. Menurutnya, ada 65 timbunan sampah di sepanjang Sungai Brantas di Kota Malang. Tumpukan sampah itu memperburuk keadaan karena bercampur dengan limbah air rumah tangga.
"Kualitas air yang dipantau mingguan, fosfatnya tinggi. Itu bisa memengaruhi kesehatan masyarakat," ujar Alaika.
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.