Berita Tulungagung Hari Ini
Para Dokter Hewan DIkerahkan untuk Layani Kesehatan Anabul Gratis di Tulungagung
#TULUNGAGUNG - Untuk layanan kesehatan di klinik swasta rata-rata Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per ekor. Untuk USG bisa Rp 100.000 sampai Rp 150.000.
Penulis: David Yohanes | Editor: Yuli A
Untuk layanan kesehatan di klinik swasta rata-rata Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per ekor. Untuk USG bisa Rp 100.000 sampai Rp 150.000, setiap klinik beda.
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Puluhan anabul atau hewan kesayangan menjalani pemeriksaan kesehatan di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Kedungwaru, Tulungagung, Jumat (17/11/2023).
Layanan kesehatan hewan ini diberikan gratis oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan), dalam rangka hari jadi ke-818 Kabupaten Tulungagung.
Layanan yang diberikan mulai dari pemeriksaan kesehatan umum, pengobatan jika ada anabul sakit, pemberian vitamin, vaksinasi rabies hingga USG untuk pemeriksaan kebuntingan anabul.
“Ini salah satu daya tariknya, ada USG untuk anabul yang bunting. Karena belum banyak layanan ini,” ucap Kabid Kesehatan Hewan Disnakkeswan Tulungagung, Tutus Sumaryani.
Puskeswan Kedungwaru dipilih karena ada di tengah-tengah, bisa diakses dari mana saja.
Layanan ini disambut antusias warga dari berbagai wilayah di Tulungagung.
Banyak di antara pecinta anabul yang membawa bukan hanya satu, namun sejumlah peliharaan kesayangannya sekaligus.
“Berapa dosis pun kami sediakan untuk pemeriksaan ini. Hanya kami batasi di jam pelayanan saja,” sambung Tutus.
Disnakkeswan Tulungagung juga all out memberikan layanan kepada anabul yang datang.
Para dokter hewan dari Puskeswan lain didatangkan untuk memberikan layanan langsung.
Layanan yang di klinik swasta Rp 50.000.000-Rp 150.000 per ekor anabul, di sini diberikan cuma-cuma.
“Untuk layanan kesehatan di klinik swasta rata-rata Rp 50.000 sampai Rp 100.000 per ekor. Untuk USG bisa Rp 100.000 sampai Rp 150.000, setiap klinik beda,” ungkap Tutus.
Saat ini diperkirakan 25 persen warga Tulungagung mempunyai anabul dari berbagai jenis, seperti kucing, anjing, monyet, kelinci, hamster dan lain-lain.
Namun secara pasti, Disnakkeswan kesulitan memastikan jumlah anabul yang dipelihara warga.
Menurut Tutus, ada kesadaran dari para pemilik anabul untuk rutin memeriksakan hewan kesayangannya, meski itu jenis kucing domestik.
“Yang namanya hewan kesayangan bukan hanya kucing atau anjing ras. Tapi kucing domestik juga sama, sekarang sudah banyak yang dibawa ke klinik kesehatan hewan,” ucap Tutus.
Pemeriksaan anabul bukan hanya memastikan kesehatannya, namun juga menjaga anabul tidak membawa penyakit.
Salah satunya pemberian vaksin rabies secara berkala sesuai status wilayahnya
Untuk daerah yang dinyatakan bebas rabies, seperti Jawa Timur, pemberian vaksin rabies bisa dilakukan 3 tahun sekali.
Namun untuk daerah tertular, vaksin rabies diberikan setiap tahun.
“Hewan kesayangan ini kerap dianggap anak atau anggota keluarga. Sudah ada kesadaran untuk selalu memastikan kondisi kesehatan mereka,” pungkas Tutus.
Pemkab Tulungagung Butuh Rp 16 Miliar dari BTT Pemprov Jatim Untuk Pemulihan Jalan dan Jembatan |
![]() |
---|
FAKTA Hutan Berubah Jadi Ladang Jagung, jadi Sumber Ancaman Bencana Alam di Tulungagung Selatan |
![]() |
---|
Pesepeda Tampil di Hell2Man, Taklukan Rute Pegunungan Waduk Wonorejo Tulungagung - Kecamatan Sendang |
![]() |
---|
Memperbaiki Data Dari Desa, BPS dan Pemkab Tulungagung Mencanangkan Desa Cinta Statistik |
![]() |
---|
Banjir di Tulungagung, Banyak Sepeda Motor Mogok Terjebak di Simpang Orari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.