Berita Sidoarjo Hari Ini

Inovasi dari Pemkab Sidoarjo Bisa Turunkan Volume Sampah di TPA Jabon hingga 170 Ton per Hari

Inovasi Pemkab Sidoarjo diklaim mampu menurunkan volume sampah yang masuk ke TPA Jabon sekira 170 ton per hari. 

Penulis: M Taufik | Editor: Yuli A
m taufik
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor saat mengecek sistem pengelolaan sampah di TPA Jabon 

Sistem elektronik ini untuk mendukung akuntabilitas dan transparansi penganggaran, jadi masing-masing penerima jasa layanan bisa melihat jumlah pembuangan, jenis sampah apa yang mereka kirimkan hingga dapat dijadikan evaluasi pengelolaan TPS 3R mereka.

SURYAMALANG.COM, SIDOARjO - Inovasi Pemkab Sidoarjo diklaim mampu menurunkan volume sampah yang masuk ke TPA Jabon sekira 170 ton per hari. 

Dari evaluasi yang dilakukan, diketahui bahwa penurunan itu merupakan dampak dari penerapan sistem pembayaran jasa pelayanan sampah di TPA Griyo Mulyo Jabon resmi beralih menggunakan sistem elektronik. 

 


Penerapan bayar jasa pelayanan sampah dengan sistem elektronik yang bernama Sippas (Sistem Informasi Pengangkutan dan Pemrosesan Akhir Sampah) itupun akhirnya diresmikan oleh Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor.

 

 


Dengan sistem itu, para pengelola TPS 3R sebagai penerima layanan cukup membayar sampah yang dibuangnya lewat aplikasi Sippas yang bisa diakses lewat handphone. 

 

 


Ketentuan pembayaran dalam sistem ini juga berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya pembayaran sampah berdasarkan jumlah kepala keluarga (KK), sekarang dihitung berdasarkan jumlah berat sampah yang dibuang ke TPA. 

 

 


Bupati Muhdlor pun mengapresiasi langkah Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan yang membawahi UPTD TPA Griyo Mulyo dalam menciptakan trobosan ini. 

 

 


Gus Muhdlor, panggilan Ahmad Muhdlor, mendorong langkah dan upaya penurunan tonase sampah yang masuk ke TPA Griyo Mulyo terus dikejar. Ia melihat tren penurunan sampah masuk TPA Griyo Mulyo cukup baik. 

 

 


"Dengan pembayaran tonase sampah yang masuk bukan dihitung berdasarkan KK, tetapi jumlah seberapa banyak yang dibuang oleh TPS 3R maka saya yakin ini menjadi sinyal baru, terobosan baru untuk mengurangi sampah yang masuk ke TPA Griyo Mulyo ini," ungkapnya.

 

 


Program ini terbukti telah berdampak positif. Jika sebelumnya 600 ton per hari rata-rata sampah yang masuk ke TPA Griyo Mulyo, saat ini berkurang sekitar 27 persen atau sekitar 430 ton per hari yang dikirim dari TPS 3R

 

 


Dalam kesempatan itu Gus Muhdlor mendorong DLHK untuk mengawal dan mengawasi TPS 3R dalam mengelola sampahnya. 

 

 


Jangan sampai sampah yang dikirim di TPA berkurang lantaran sampahnya dibuang sembarangan karena pengelola TPS 3R menghindari bayar jasa layanan yang dikelola UPTD TPA Griyo Mulyo. 

 

 


Berkurangnya volume  sampah menurut Gus Muhdlor akan membawa baik, umur TPA lebih panjang. 

 

 


Kepala UPTD TPA Griyo Mulyo, Hajid Arif Hidayat mengatakan sistem elektronik Sippas dibuat untuk mendukung akuntabilitas dan transparansi penganggaran. 

 

 


Pembayaran sampah yang dibuang pengelola TPS 3R ke TPA Griyo Mulyo akan langsung masuk ke rekening penerimaan BLUD TPA di Bank Jatim. 

 

 


"Sistem elektronik ini untuk mendukung akuntabilitas dan transparansi penganggaran, jadi masing-masing penerima jasa layanan bisa melihat jumlah pembuangan, jenis sampah apa yang mereka kirimkan hingga dapat dijadikan evaluasi pengelolaan TPS 3R mereka," ungkapnya.

 

 


Hajid mengatakan ada 170 titik TPS 3R yang tersebar di 18 kecamatan. Setiap hari 200 truk yang kirim sampah ke TPA yang dikelolanya. Saat ini jumlah tonase sampah yang datang ke TPA Griyo Mulyo mencapai 430 ton per hari. 

 

Menurutnya berkurangnya jumlah sampah yang dikirim karena adanya kebijakan tarif serta penataan manajemen serta peningkatan Sarpas TPS 3R.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved