Berita Viral

Nasib Bayi 10 Bulan Tangan Kanan Putus Karena Jarik Gendongan Terlilit Rantai Motor, Ortu Menyesal

Begini nasib bayi 10 bulan tangan kanan putus karena kelalaian orangtuanya. Semua karena kain jarik gendongan terlilit rantai sepeda motor.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews
Ilustrasi: Nasib Bayi 10 Bulan Tangan Kanan Putus Karena Jarik Gendongan Terlilit Rantai Motor, Ortu Menyesal 

SURYAMALANG.COM - Begini nasib bayi 10 bulan tangan kanan putus karena kelalaian orangtuanya. 

Semua berawal ketika kain jarik gendongan terlilit rantai sepeda motor hingga membuat bayi 10 bulan itu kehilangan tangan kanannya. 

Perasaan sedih tak bisa ditepis oleh Hesti, ibu asal Kabupaten Siak, Riau itu.

Hari-hari bahagia Hesti, kini berubah nestapa usai anaknya jadi korban kelalaiannya sendiri.

Adiba Hasana Putri, bayi perempuan berusia 10 bulan asal Kepenghuluan Sei Berbari, Kecamatan Pusako, Kabupaten Siak, Riau, harus kehilangan tangan kananya.

Nasib tragis ini terjadi usai kain gendongan yang digunakannya terlilit rantai sepeda motor.

Peristiwa yang dialami anak dari pasangan Irwan Syahputra dan Hesti Rahayu itu terjadi pada Senin (20/11/2023), sekitar pukul 10.15 WIB, di Jalan Sultan Syarif Kasim, Kepenghuluan Sei Berbari.

Saat itu, Hesti mengendarai sepeda motor membonceng ibunya, Nurmaini.

Sementara Adiba digendong oleh Nurmaini.

Dalam perjalanan, kain panjang gendongan terlilit di rantai sepeda motor sehingga menarik tangan korban hingga ketiganya terjatuh.

Tangan korban putus, sementara ibu dan nenek korban mengalami luka ringan.

Bayi 10 bulan tangannya kanannya putus usai kain gendongan terlilit ban motor
Bayi 10 bulan tangannya kanannya putus usai kain gendongan terlilit ban motor (Tribunnews)

Baca juga: Nasib Ibu Hamil Ngidam Ketemu Prabowo Tak Kesampaian, Kini Beri Nama Anaknya Prabowo Subianto

Baca juga: Kisah Istri Rawat Anak Difabel dari Suami dan Istri Muda Selama 13 Tahun, Ibu Sang Anak Nikah Lagi

Korban yang mengalami luka berat, kemudian dibawa ke rumah sakit di Pekanbaru.

"Penyebab kecelakaan lalu lintas tunggal ini karena kurangnya hati-hati penumpang sepeda motor yang tidak memperhatikan kain panjang gendongan bayi menjulur ke bawah, sehingga terlilit gear sepeda motor," kata Kapolsek Bungaraya AKP Aspikar lewat pesan WhatsApp, Sabtu (25/11/2023).

Tak pernah terpikirkan oleh Hesti, nasib malang ini akan menimpa sang anak di usia yang masih balita.

Penyesalan pun tak bisa mengembalikan keadaan menjadi lebih baik.

Meski begitu, Hesti lega saat ini kondisi anaknya mulai pulih.

Kondisi bayi tersebut saat ini sudah berangsur membaik dan masih dalam perawatan di Rumah Sakit Prima di Kota Pekanbaru.

Aspikar mengatakan, pihaknya telah mendatangi keluarga Hesti untuk memberikan bantuan.

Artikel TribunStyle.com 'Ya Allah! Kain Gendongan Terlilit Ban Motor, Bayi 10 Bulan di Riau Bernasib Pilu'.

Viral Bayi Prematur Meninggal Usai Dijadikan Konten Oleh Klinik Tanpa Izin

Baru-baru ini viral bayi prematur meninggal setelah dijadikan konten foto newborn oleh klinik tanpa izin.

Keluarga bayi pun emosi dan mengutuk keras perbuatan klinik di Tasikmalaya, Jawa Barat tersebut. 

Bahkan pihak keluarga juga telah melaporkan masalah ini ke Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dan berharap mendapat keadilan. 

Viralnya cerita ini awalnya dibagikan oleh akun Instagram @nadiaanastasyasilvera. Nadia adalah kakak kandung dari ayah si bayi.

Dalam keterangannya, Nadia sangat kecewa terhadap perlakuan klinik yang tidak memenuhi standar perawatan untuk bayi prematur.

Di postingan tersebut, Nadia membagikan dua foto dan satu video bayi baru lahir yang merupakan konten pemotretan untuk newborn. 

Postingan Nadia bayi kakaknya prematur meninggal setelah foto newborn
Postingan Nadia bayi kakaknya prematur meninggal setelah foto newborn (Instagram @nadiaanastasyasilvera)

Nadia menyebut klinik telah melakukan sesi foto newborn tanpa meminta izin keluarga dan hasilnya dijadikan sebagai konten dan ulasan klinik.

'Bayi 1,5 KG kalian beginikan tanpa ada ijin dari pihak keluarga, tanpa ada pemberitahuan dari pihak keluarga' tulis Nadia. 

'Yang harus nya ini bayi di inkubator dan diberikan perawatan yang intensif malah kalian buat review dan konten. Dimana hati nurani kalian?' imbuhnya.

Postingan Nadia bayi kakaknya prematur meninggal setelah foto newborn 1
Postingan Nadia bayi kakaknya prematur meninggal setelah foto newborn 1 (Instagram @nadiaanastasyasilvera)

Pada unggahan berikutnya, Nadia memperlihatkan bayi tersebut sudah berada di inkubator dengan diselimuti kain tebal yang seharusnya tidak boleh. 

Dugaan ini yang kemudian menimbulkan kecurigaan sebagai tindakan malpraktik dari pihak klinik.

Nadia menambahkan, bayi prematur seharusnya mendapatkan perawatan di inkubator sesuai dengan standar dan bukan dijadikan sebagai materi untuk konten dan ulasan.

'Bayi kecil suci tidak berdosa , di inkubator harus nya mah euy telanjang posisi bayi itu, matanya ditutup, ini malah di pakein baju 2 lapis dan dipakein pernel dan diselimutin. KALIAN SEKOLAH GA?'

'Bayi 1,5KG harus nya di inkubator, dirawat dengan baik dan benar, di NICU, ini malah di jadikan konten dan review, bayi kecil 1,5 KG kalian mandikan! BIADAB gak ada otak !!!!!!!!!!!,' sambung Nadia. 

Artikel TribunJateng.com 'Klinik Persalinan Dilaporkan Imbas Mandikan Bayi Prematur Demi Konten'.

Kondisi bayi di dalam inkubator dan surat pengaduan yang dilayangkan keluarga
Kondisi bayi di dalam inkubator dan surat pengaduan yang dilayangkan keluarga (Instagram @nadiaanastasyasilvera)

Bayi tersebut diketahui lahir prematur pada Senin, (6/11/2023), pukul 22.00 WIB, namun pada hari Selasa (7/11/2023) klinik mengembalikan bayi tersebut ke keluarga.

Bahkan bayi tersebut dikembalikan tanpa memberi surat kepulangan dan surat pernyataan kalau bayi tersebut bisa dirawat di rumah.

'Jam 22.00 bayi lahir, jam 08.00 paginya bayi di suruh pulang tanpa ada surat kepulangan, tanpa ada surat keterangan sehat dan bisa di rawat di rumah, adik saya bayar juga gak pake kwitansi pembayaran!

Lahir gak ada surat lahir, pulang gak ada surat kepulangan, meninggal gak ada surat kematian! Astaghfirullah klinik BIADAB !!! klinikalifa,' sambungnya.

Kini keluarga korban telah membuat laporan terkait pelayanan buruk yang dilakukan klinik. 

Pihak keluarga berharap segera memperoleh keadilan atas kasus yang menimpa korban.

'Semoga kami mendapatkan keadilan yang seadil-adilnya Ya Allah,' pungkasnya.

Dinkes Tasikmalaya akan Lakukan Audit 

Atas kejadian tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya telah membentuk Tim Audit Maternal Perinatal (AMP) atau tim pemeriksaan kematian pada bayi.

Hal itu menindaklanjuti laporan keluarga pasien terhadap salah satu klinik yang terjadi Kamis (16/11/2023) lalu.

Kadinkes Kota Tasikmalaya, dr Uus Supangat mengatakan pihaknya saat ini sedang berproses terkait kasus tersebut.

“Hari ini tim sedang mengunjungi klinik tersebut. Nanti juga tim akan mengunjungi pihak keluarga pasien. Saat ini sedang berproses,” jelas Uus kepada TribunPriangan.com ditemui di kantornya Senin (20/11/2023).

Terkait kasus ini, Uus menyebut semua faktor akan diperiksa.

“Tentu saja kami tidak bisa sembarangan, karena ini menyangkut juga data-data pasien yang tidak boleh sembarangan dibuka, harus sesuai izin pasiennya misalnya,” jelas Uus.

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved