Berita Malang Hari Ini
Jelang Nataru, Disparsbud Kirim SE ke Pengelola Wisata untuk Antisipasi Pengunjung Membludak
Purwoto menyebutkan, tempat wisata dengan harga tiket masuk (HTM) ramah dikantong yang berpotensi banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun luar Malang
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: rahadian bagus priambodo
SURYAMALANG.COM, MALANG - Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (nataru) 2024, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang mengirim Surat Edaran (SE) ke setiap pengelola wisata untuk mengantisipasi membludaknya pengunjung.
"Kami membuat SE ke masing-masing pengelola agar mempersiapkan diri atas membludaknya pengunjung, mengingat di nataru jumlah kunjungan dipastikan meningkat," ungkap Kepala Disparbud Kabupaten Malang, Purwoto.
SE tersebut telah disampaikan ke setiap pengelola sejak minggu ketiga November lalu. Bagi pengelola yang telah menerima SE diharapkan segera menindaklanjuti sesuai dengan arahan.
Purwoto menyebutkan, tempat wisata dengan harga tiket masuk (HTM) ramah dikantong yang berpotensi banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun luar Malang.
"Tempat wisata yang murah seperti yang masuknya (HTM) Rp5 ribu hingga Rp10 ribu itu yang masih menjadi favorit biasanya di wilayah pantai. Kemudian ada desa wisata seperti Sumber Maron dan Mendit, itu seperti rutinitas dan banyak dikunjungi," jelasnya.
Tak hanya mengimbau terkait meningkatnya jumlah pengunjung, Purwoto juga menegaskan ke setiap pengelola agar memperhatikan keamanan dan kenyamanan di tempat wisata. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya hal yang tidak diinginkan.
Selain memperhatikan keamanan, fasilitas mandi cuci kakus (MCK) juga harua diprioritaskan. Apabila, tempat wisata tidak mampu membangun MCK permansn, mantan Camat Wajak itu menyarankan pengelola untuk menggunakan MCK portable.
"Seperti MCK kadang tidak diperhatikan, kalau jumlah pengunjung membludak, biasanya sehari cuma 50 sampai 100 pengunjung, ketika nataru bisa saja jadi 1000 pengunjung," ujarnya.
Kemudian, fasilitas yang tidak boleh dilupakan dalam sebuah tempat wisata yakni adanya spot kuline serta penginapan.
"Beberapa tempat wisata yang jauh dari keramaian yang dibutuhkan kuliner, bahkan penginapan. Syukur kalau di malam tahun barunya ada event itu juga harus dipersiapkan," tukasnya.(isn)
Polemik Beli LPG 3 Kg di Distributor, Pemilik Pangkalan di Kota Malang sampai Bingung |
![]() |
---|
UMKM Kota Malang Tak Peduli Harga Mahal, Yang Penting LPG 3 Kg Selalu Ada |
![]() |
---|
Polemik Beli LPG 3 Kg di Pangkalan, Warga Kota Malang: Kebijakan Jangan Bikin Repot |
![]() |
---|
Bisnis Akademi Wirausaha Mahasiswa Merdeka UB Malang, Maggot Jadi Pakan Kucing dan Busana Big Size |
![]() |
---|
Puluhan Napi di Lapas Malang Lolos Kompetensi, Diwisuda Jadi Guru Al-Quran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.