Kesaksian Irvanda Pendaki Selamat Gunung Marapi Tiba-tiba Ada Ledakan, Panik Cari Perlindungan

Kesaksian Irvanda pendaki selamat Gunung Marapi tidak ada tanda-tanda tiba-tiba meledak, panik cari perlindungan

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
Youtube Tribun Sumsel
Erupsi Gunung Marapi. Kesaksian Irvanda pendaki selamat Gunung Marapi tidak ada tanda-tanda tiba-tiba meledak, panik cari perlindungan 

Beruntung Irvanda dan tujuh rekannya berhasil selamat.

Irvanda berangkat dari Padang pada Jumat (1/12/2023), menginap di pos administrasi.

Lalu bersama 17 orang rekannya sesama mahasiswa PNP, UNP dan sudah ada yang bekerja barulah mendaki Gunung Marapi pada Sabtu (2/12/2023) pagi.

Pendakian kali ini ke Gunung Marapi merupakan yang  keenam bagi Irvanda

"Bukan acara kampus. Hanya acara kami, pengen healing, refresing," katanya.

Irvanda mengatakan dari 18 orang dalam kelompoknya yang mendaki, hanya 6 orang selamat.

Menurut Irvanda, jika petugas cepat datang mengevakuasi kemungkinan rekan-rekan lainnya bisa selamat.

Update Evakuasi

Meski tersisa satu korban dalam status pencarian, Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik menyebut tidak menutup kemungkinan ada tambahan korban lainnya akibat Erupsi Gunung Marapi, Sumbar, Rabu (6/12/2023).

Sampai saat ini pihaknya mengaku masih berpatokan pada data BKSDA Sumbar sebanyak 75 orang.

Dimana dari 75 orang tersebut, sudah 74 korban yang dievakuasi, kondisinya 57 selamat dan 22 meninggal dunia, serta satu masih dalam pencarian.

"Jadi kalau memang masih ada yang ingin melapor bisa dilakukan langsung ke posko atau petugas kepolisian dan TNI," ujar Abdul Malik.

Baca juga: Kisah Penemuan 11 Pendaki Meninggal di Sekitar Puncak Gunung Marapi, Warga Bermodal Lampu HP

Artikel TribunPadang.com 'Kakansar Sebut Kemungkinan Tambahan Korban Erupsi Gunung Marapi'.

Pendaki gunung Marapi berhasil dievakuasi petugas Senin (4/11/2023)
Pendaki gunung Marapi berhasil dievakuasi petugas Senin (4/11/2023) (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Harapannya supaya tim jelas dalam melakukan pencarian baik dari identitas terlapor dan pelapor.

Abdul Malik menyebut, pelaksanaan operasi SAR ini akan terus berlangsung sesuai dengan SOP, yakni selama tujuh hari terhitung sejak 3 Desember.

Sementara itu, Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati, menyebut sampai saat ini data korban yang sudah dievakuasi masih sama dengan data BKSDA Sumbar.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved