Kesaksian Irvanda Pendaki Selamat Gunung Marapi Tiba-tiba Ada Ledakan, Panik Cari Perlindungan

Kesaksian Irvanda pendaki selamat Gunung Marapi tidak ada tanda-tanda tiba-tiba meledak, panik cari perlindungan

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
Youtube Tribun Sumsel
Erupsi Gunung Marapi. Kesaksian Irvanda pendaki selamat Gunung Marapi tidak ada tanda-tanda tiba-tiba meledak, panik cari perlindungan 

SURYAMALANG.COM, - Irvanda Mulya pendaki selamat Gunung Marapi menceritakan kesaksiannya ketika tiba-tiba terjadi erupsi. 

Menurut Irvanda, erupsi Gunung Marapi terjadi sangat cepat dan tanpa tanda-tanda sebelumnya. 

Bahkan Irvanda tidak menduga tiba-tiba terjadi ledakan yang membuatnya langsung panik mencari perlindungan. 

Irvanda merupakan mahasiswa jurusan D-IV Perancangan Jalan dan Jembatan Politeknik Negeri Padang (PNP). 

Saat terjadi gemuruh dan guncangan kawah Gunung Marapi, posisi Irvanda berada di cadas, Tugu Abel yang lokasinya tidak jauh dari pusat kawah. 

Menurut Irvanda, erupsi Gunung Marapi datang tiba-tiba tanpa ada tanda-tanda seperti erupsi kecil dan tanda lainnya.

"Sedang di cadas, di Tugu Abel. Awalnya aman, langsung meledak, tanpa aba-aba, tanpa erupsi kecil, langsung meledak," ujar Irvanda, Rabu (6/12/2023).

Baca juga: Jasad Novi Pendaki Gunung Marapi Ditemukan, Sempat Live Facebook Sebelum Erupsi, Anaknya Juga Tewas

Artikel TribunPadang.com 'Cerita Irvanda Mulya Mahasiswa PNP Selamat dari Erupsi Gunung Marapi'.

Tugu Abel posisi Irvanda saat terjadi ledakan Gunung Marapi tidak jauh dari kawah
Tugu Abel posisi Irvanda saat terjadi ledakan Gunung Marapi tidak jauh dari kawah (Google Maps)

Ledakan kawah Gunung Marapi, membawa hujan batu dan abu. 

Saat itu Irvanda langsung bergegas turun, mencari tempat berlindung bersama rekannya.

"Awalnya berdua, lalu ada orang yang minta tolong. Jadinya kami delapan orang," ujarnya.

Kemudian Irvanda menghubungi pos Pengaman Gunung Marapi

"Petugas menanyakan keadaan korban, lalu disuruh foto. Dan menunggu di titik jemput yang disepakati," ujar Irvanda
 
Barulah sekitar enam jam petugas datang membantu evakuasi.

"Dengan digendong petugas sampai beberapa pos, lalu hampir sampai baru ditandu," jelas Irvanda. 

Baca juga: UPDATE Korban Erupsi Gunung Marapi, 23 Pendaki Dinyatakan Meninggal Dunia dan Kemungkinan Bertambah

Proses evakuasi korban erupsi oleh tim gabungan saat sampai di posko satu
Proses evakuasi korban erupsi oleh tim gabungan saat sampai di posko satu (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Selama menunggu petugas, Irvanda merasa menggigil dan sebagian rekannya mengalami luka. 

Beruntung Irvanda dan tujuh rekannya berhasil selamat.

Irvanda berangkat dari Padang pada Jumat (1/12/2023), menginap di pos administrasi.

Lalu bersama 17 orang rekannya sesama mahasiswa PNP, UNP dan sudah ada yang bekerja barulah mendaki Gunung Marapi pada Sabtu (2/12/2023) pagi.

Pendakian kali ini ke Gunung Marapi merupakan yang  keenam bagi Irvanda

"Bukan acara kampus. Hanya acara kami, pengen healing, refresing," katanya.

Irvanda mengatakan dari 18 orang dalam kelompoknya yang mendaki, hanya 6 orang selamat.

Menurut Irvanda, jika petugas cepat datang mengevakuasi kemungkinan rekan-rekan lainnya bisa selamat.

Update Evakuasi

Meski tersisa satu korban dalam status pencarian, Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik menyebut tidak menutup kemungkinan ada tambahan korban lainnya akibat Erupsi Gunung Marapi, Sumbar, Rabu (6/12/2023).

Sampai saat ini pihaknya mengaku masih berpatokan pada data BKSDA Sumbar sebanyak 75 orang.

Dimana dari 75 orang tersebut, sudah 74 korban yang dievakuasi, kondisinya 57 selamat dan 22 meninggal dunia, serta satu masih dalam pencarian.

"Jadi kalau memang masih ada yang ingin melapor bisa dilakukan langsung ke posko atau petugas kepolisian dan TNI," ujar Abdul Malik.

Baca juga: Kisah Penemuan 11 Pendaki Meninggal di Sekitar Puncak Gunung Marapi, Warga Bermodal Lampu HP

Artikel TribunPadang.com 'Kakansar Sebut Kemungkinan Tambahan Korban Erupsi Gunung Marapi'.

Pendaki gunung Marapi berhasil dievakuasi petugas Senin (4/11/2023)
Pendaki gunung Marapi berhasil dievakuasi petugas Senin (4/11/2023) (TribunPadang.com/Panji Rahmat)

Harapannya supaya tim jelas dalam melakukan pencarian baik dari identitas terlapor dan pelapor.

Abdul Malik menyebut, pelaksanaan operasi SAR ini akan terus berlangsung sesuai dengan SOP, yakni selama tujuh hari terhitung sejak 3 Desember.

Sementara itu, Kapolresta Bukittinggi Kombes Pol Yessi Kurniati, menyebut sampai saat ini data korban yang sudah dievakuasi masih sama dengan data BKSDA Sumbar.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved