Berita Surabaya Hari Ini
7 Ruko Terbakar, Saksi Sebut Api dari Wajan Toko Abon Sapi di Jalan Patmosusastro, Surabaya
Kobaran api penyebab kebakaran deretan ruko tersebut berasal dari penggorengan dapur toko pengolahan abon daging sapi.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Sejumlah saksi menyebutkan penyebab kebakaran hebat tujuh deret rumah toko (ruko) di Jalan Patmosusastro No 100, Darmo, Wonokromo, Kota Surabaya, Kamis (7/12/2023) dini hari, berasal dari penggorengan toko pengolahan abon daging sapi.
Korban bernama Aldi (29) mengatakan, kobaran api penyebab kebakaran deretan ruko tersebut berasal dari penggorengan dapur toko pengolahan abon daging sapi.
Lokasi toko olahan makanan tersebut berada tepat bersebelahan dengan bangunan ruko yang disewanya, sekaligus menjadi tempat tinggal bersama istri dan anaknya yang masih berusia 15 bulan.
Berdasarkan pengamatannya setelah keluar dari ruko menyelamatkan diri bersama istri seraya menggendong anaknya. Aldi melihat kobaran ali berpangkal sumber dari wajan penggorengan toko abon tersebut.
"Api dari abon. Iya ada aktivitas, buat goreng abon. Iya (udah kebakaran enggak dibangunin)," ujarnya saat ditemui awak media di lokasi.
Aldi hanya bisa geleng-geleng, tak bisa membayangkan nasibnya kemudian, seandainya pintu rukonya tak digedor kedua orangtuanya yang tinggal di seberang jalan.
Kebakaran tersebut terjadi saat ia dan keluarga kecilnya sedang terlelap tidur. Setelah terbangun dan tersadar ada yang tak beres dari kondisi di luar rukonya. Ia bergegas membangunkan istri dan langsung menggendong sang anak.
Ia tak lagi menggubris harta benda ataupun dagangan barang perabotan antik yang bakal ludes dilumat 'Si Jago Merah'. Terpenting nyawa istri dan anaknya, yang paling utama.
"Saya gak denger apa-apa. Kalau gak di bangunin bapak mungkin saya kepanggang bertiga. Saya sama istri dan anak keluar terusan api sudah besar di atas toko satunya. Kan ada pintu 2, saya keluar lewat itu," katanya.
Kebakaran tersebut terjadi beberapa menit sebelum Azan Salat Subuh. Setelah dirinya keluar ruko dan berhasil menyelamatkan keluarga kecilnya. Ia bergegas mencari benda-benda yang dapat digunakan memadamkan api.
Aneh, menurut Aldi, dirinya mendapati bahwa sumber kobaran api berasal dari bangunan kios samping rukonya yang digunakan untuk pengolahan makanan abon daging sapi.
Namun, beberapa orang karyawan dari ruko abon daging sapi tersebut sama sekali tidak berusaha membangunkan para penghuni ruko di sebelahnya.
"Yang tempat kebakaran malah enggak mengabari saya. Iya samping. Kan selang sudah ditarik ke sana, berarti buat nyiram. Kenapa enggak membangunkan," pungkasnya.
Hal senada juga disampaikan oleh ibunda Aldi, Lina Marlina, saat pertama kali melihat kebakaran tersebut dari lantai dua rumahnya, kobaran api penyebab kebakaran tersebut berpangkal pada wajan penggorengan besar dari toko abon sapi di samping ruko tempat tinggal anak dan menantunya.
Bahkan saat itu, ia melihat kobaran api mulai menjilati dan merambati bagian atap bangunan ruko yang ditinggali anak dan menantunya. Sehingga Lina Marlina bergegas berlarian untuk membangunkan anak dan menantu yang memiliki anak berusia 15 bulan.
"Iya di kompor besar, situ ada wajannya. Iya di kompor. Enggak tahu, apa lupa, apa karena apa. Enggak ngerti, kami belum ketemu itu," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.
"Kurang tahu (lupa atau engga). Cuma tahunya dari situ aja kompor. Engga tahu karena elpiji atau kekeringan (bahan pas masak)," tambahnya.
Setahu nenek satu cucu itu, aktivitas pengolahan abon di toko tersebut, selalu dilakukan pada malam hari.
Pada malam hari, sekitar tengah malam, toko tersebut melakukan proses perebusan daging, hingga menjelang memasuki Ibadah Salat Subuh.
Kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB, toko tersebut melakukan aktivitas penggorengan olahan daging yang telah direbus tersebut.
"Masaknya, saat malam juga. Kan malam merebus. Sebelum azan subuh baru menggoreng. Iya aktivitasnya sejak malam. Iya kalau pagi pengendara lewat selalu bau aroma abon. Iya sudah matang. Iya kalau malam merebus," jelasnya.
Hampir keseluruhan benda barang antik dagang di ruko anaknya yang telah dirintis sejak 15 tahun lalu, ludes dan hanya bersisa menjadi abu.
Lina Marlina memperkirakan nilai kerugian benda dagangan akibat insiden tersebut sekitar lebih dari setengah miliar rupiah.
Belum lagi ditambah oleh kerugian dari perabotan rumah tangga milik pribadi keluarga sang anak.
"Barang antik kami kebanyakan dari jatim, ya kami menerima orang jual perabotan rumahnya yang udah gak kepakai. Yang paling lama, ada lampu usianya puluhan tahun," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Wonokromo Polrestabes Surabaya Kompol Dwi Jatmiko mengatakan pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti kebakaran tersebut, dengan bantuan Tim Inafis Polrestabes Surabaya.
Pihaknya juga mengaku sudah memeriksa sejumlah orang saksi yang mengetahui kejadian tersebut. Termasuk, pihak karyawan dari toko olahan makanan abon daging sapi tersebut.
"Tidak ada korban jiwa. Kami masih melakukan penyelidikan. Lagi berproses. Baru beberapa kami mintai keterangan," ujar Kompol Dwi Jatmiko saat dihubungi TribunJatim.com
Di sisi lain, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Dedik Irianto mengatakan, api pokok padam sekitar pukul 04.30 WIB. Kemudian, proses pembasahan selesai dan dinyatakan kondusif sekitar pukul 05.25 WIB.
Dari 18 unit kendaraan pemadam yang diberangkatkan itu, dua Unit Tempur Pos Pakis TVRI, satu Unit Tempur Pos Grudo, satu Unit Tempur Poskotis Joyoboyo, dua Unit Tempur Rayon 1 Pasar Turi.
Kemudian, satu Unit Tempur Rayon 4 Wiyung, satu Unit Tempur Rayon 5 Margomulyo, satu Unit Tempur Rayon 2 Tambakrejo, satu Unit Tempur Rayon 3 rungkut, satu Unit Tempur Pos Menur, satu Unit Tempur Pos Sukolilo, dan enam Unit Tim Rescue.
Informasinya, area yang terbakar sekitar 20 m x 10 m berlantai dua. Kemudian, tiga petak ruko tersebut milik Warni (60) yang disewakan kepada dua orang berbeda.
Satu petak ruko digunakan tempat usaha reparasi sofa oleh Udin (50) warga Gadukan, Krembangan, Surabaya.
Dua petak ruko digunakan berjualan barang antik oleh Aldi (28) warga Tasikmalaya, Kota Bandung
Tiga petak ruko milik Purwo Hidayat (72) warga Sawahan. Ketiga petak ruko disewa untuk usaha abon sapi oleh Sutri (58) warga Ponorogo.
Sebuah petak bangunan merupakan warung makan milik Muraji (55)
"5 Ruko Terbakar habis 1 ruko terdampak bagian atap namun sudah ambruk," kata Dedik.
JANGAN KAGET! Jadi Wali Kota/Bupati Butuh Modal 70 Miliar, Jadi Gubernur Butuh Modal 1,7 Triliun |
![]() |
---|
Universitas Ciputra Surabaya Kukuhkan Guru Besar Bidang Transformasi Keuangan Digital |
![]() |
---|
Rumah Sakit Baru Pemkot Surabaya RSUD Eka Candrarini Diresmikan, Layanan Unggulan Bagi Ibu dan Anak |
![]() |
---|
Pemprov Jatim Distribusikan PLTS ke Sekolah, Ajak Gunakan Green Energy |
![]() |
---|
Kesenjangan dan Lemahnya Inovasi Pendidikan Masih Jadi PR Besar di Jatim, Anggaran 2024 Justru Turun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.