Mebiso Edukasi Pelaku UMKM Peduli Merek Dagang
Mebiso, sebuah platform kekayaan intelektual yang mengadopsi teknologi artifisial untuk mempermudah pelaku UMKM mendapatkan perlindungan merek.
Penulis: Benni Indo | Editor: Yuli A
SURYAMALANG.COM - Mebiso, sebuah platform kekayaan intelektual yang mengadopsi teknologi artifisial untuk mempermudah pelaku UMKM mendapatkan perlindungan merek menyebutkan, edukasi mengenai kepedulian hak kekayaan merek perlu digalakan. Pasalnya, masih banyak pelaku UMKM yang belum memiliki kepedulian untuk melindungi merek mereka.
Sepanjang 2022, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada 800 ribu pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) baru setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, masih ada 72 persen atau setara 576 ribu pelaku UKM yang belum memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Dalam rilis resmi yang dikeluarkan pihak Mebiso, kendala yang selama dihadapi antara lain pendaftaran merek memerlukan proses yang cukup panjang. Dalam hal ini, pelaku UKM harus melakukan pengecekan merek terlebih dahulu. Tujuannya, untuk meminimalisir penolakan saat pendaftaran merek.
Menjawab tantangan tersebut, Mebiso merancang Trademark Analyzer dengan mengadopsi artificial intelligence (AI) yang memudahkan pelaku usaha untuk mengetahui dan lebih meyakinkan seberapa besar prosentase keberhasilan merek yang akan didaftarkan. Saat melakukan pengecekan merek, pelaku UKM akan mendapat Dokumen Hasil Analisis (DHA).
Hesti Rosa, CEO Mebiso menjelaskan, DHA mampu mengukur prosentase keberhasilan pendaftaran merek. Pelaku usaha yang belum mendaftarkan mereknya bisa melakukan pengecekan terlebih dahulu. Setelah mendapatkan hasil DHA, jika hasilnya lebih dari 40 persen, bisa melanjutkan untuk daftar merek.
"Jika kurang dari itu, disarankan untuk ubah nama mereknya dahulu agar tak ditolak saat daftar,” terangnya, Selasa (12/12/2023).
Sejak bulan Mei hingga Desember 2023, tercatat ada 2.847 pelaku UKM yang memanfaatkan DHA untuk melakukan pendaftaran merek. Sementara, jumlah UKM yang melakukan pendaftaran merek sekitar lebih dari 1.100 merek. Sedangkan, pelaku UMKM yang melakukan pengecekan merek sebanyak 219.812.
“Kami melakukan pengecekan merek secara real time sehingga pelaku usaha bisa mendaftarkan mereknya dengan segera,” kata dia.
Ia berharap dengan fitur yang diciptakan itu, dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya para pelaku usaha mendaftarkan dan melindungi merek dagangnya. Fitur pendaftaran ini akan mengakomodir kebutuhan tersebut. Fitur ini digunakan untuk memudahkan pelaku usaha dalam melakukan pengecekan mereknya. Sebagai langkah awal sebelum mendaftarkan merek, pelaku usaha dapat melakukan pengecekan merek secara gratis melalui Fitur Check Similarities.
“Proses pengecekan merek juga transparan, proteksi terotomatisasi dan mendapat dukungan dari praktisi. Sehingga, membantu melindungi originalitas merek dan kekuatan brand,” imbuh dia.
Selain itu, Mebiso juga menghadirkan fitur monitoring merek yang dapat membantu agar pelaku usaha tidak melewatkan perubahan status krusial untuk kesempatan mempertahankan mereknya dalam pemantauan. Hesti menyebut, platform ini juga membantu pelaku usaha untuk menjawab kebutuhan perlindungan merek. Mulai dari tahap pra hingga pasca pendaftaran merek.
“Mulai dari memperhitungkan potensi keberhasilan daftar merek, hingga memasang fitur proteksi yang aktif 24/7 untuk mendeteksi dan mencegah tindak peniruan merek,” lanjut dia.
Platform ini dirancang secara komprehensif untuk mendukung pelaku usaha yang ingin melindungi originalitas merek usahanya. Kemudian, mendukung biro jasa dalam meningkatkan efektivitas dan kualitas layanan. Tak hanya itu, Mebiso juga memiliki fitur proteksi atau perlindungan merek usaha. Dimana, pelaku UKM dapat melindungi mereknya berdasarkan kata kunci.
“Melalui fitur ini, pelaku UKM seolah memiliki in-house legal team, yang melakukan pengecekan secara real time agar merek lebih terproteksi. Sehingga, bisa dilakukan rekomendasi tindakan selanjutnya. Misalnya pengajuan surat keberatan dan sejenisnya,” papar dia.
Sebagai bentuk kepedulian terhadap perlindungan merek dagang, saat ini Mebiso fokus untuk melakukan edukasi. Kegiatan edukasi tersebut mengundang antusias masyarakat yang cukup tinggi. Ratusan pelaku usaha yang berasal dari wilayah Jawa Timur, Jawa Barat, Sulawesi hingga Nusa Tenggara banyak yang turut berpartisipasi.
Pemkot Malang akan Naikan Status Ribuan Pelaku UMKM, Pendampingan dan Pelatihan |
![]() |
---|
Pakar Ekonomi UMM : Perayaan HUT RI Bisa Jadi Panggung Emas bagi UMKM untuk Berinovasi |
![]() |
---|
Merayakan Indonesia dalam Setiap Aroma, Ini Kisah Sukses di Balik Project 1945 |
![]() |
---|
Kolaborasi Mahasiswa UB Malang dengan UMKM, Mampu Ciptakan Inovasi Produk Berdaya Saing |
![]() |
---|
Suasana Pasar Malam Bergaya Klasik dengan Sentuhan Modern Belanda di Tong Tong Night Market Malang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.