Berita Viral
Curhat Tangis Guru Honorer Tak Lolos PPPK Padahal Nilai Tinggi, Mengabdi 13 Tahun, BPKSDM Bereaksi
Curhat tangis guru honorer tak lolos PPPK padahal nilai tinggi, mengabdi 13 tahun, BPKSDM bereaksi.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM, - Curhat tangis guru honorer tak lolos PPPK padahal nilainya tinggi baru-baru ini beredar di media sosial.
Sambil menangis, guru honorer tersebut tampak merana meratapi nasibnya yang merasa diperlakukan tidak adil.
Guru honorer yang belum diketahui namanya itu berasal dari Jambi dan mengikuti tes PPPK untuk penempatan di Kota Sungai Penuh, Jambi.
PPPK sendiri merupakan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja.
Warga Indonesia yang memenuhi syarat tertentu akan diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan.
Tahun 2023 ini seleksi PPPK dibuka bersamaan dengan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau (CPNS).
Video tangis guru honorer yang tidak lolos PPPK tersebut dibagikan oleh akun X @REP0RT_ID pada Rabu, (27/12/23) dan telah ditonton 4,6 ribu kali.
Baca juga: Duka Pengantin di Garut Viral, Mempelai Pria Meninggal saat Antar Undangan Resepsi, Baru 3 Hari Akad

Guru perempuan tersebut mempertanyakan alasan dirinya tidak lolos PPPK padahal memiliki nilai yang tinggi.
"Aku ndak betanyo kepada pejabat yang berwenang dalam tes PPPK. Apo dasar yang dinilai?" kata guru honorer tersebut.
"Sampai sampai nilai yang tinggi tidak kayo loloskan nilai yang rendah diloloskan,” sambungnya sambil menangis.
Dengan suara bergetar, guru honorer tersebut merana karena telah 13 tahun mengabdi di dunia pendidikan.
"Masa pengabdian aku 13 tahun, dikato umur aku lah lebih 35 tahun," ungkapnya.
"Tolong kayo sampaikan apo dasar yang kayo nilai itu apo," ucapnya lagi.
Baca juga: Kronologi 2 Perempuan Bermotor Tewas Membentur Triplek di Lumajang, Boncengan Tiga 1 Orang Terluka
Artikel TribunJambi.com 'Viral Guru di Sungai Penuh Menanggis, 13 Tahun Honor Nilai Tinggi Tak Lulus PPPK'.

Dalam video lainnya, guru honorer itu bercerita dirinya telah mengorbankan banyak hal untuk bisa mengikuti tes PPPK.
"Pengabdian 13 tahun tidak diperhitungkan, nilai tinggi tidak diperhitungkan," katanya.
"Padahal berangkat Jambi ongkos dipinjam ndak samo jugo tes," imbuhnya tersedu-sedu.
Hingga artikel ini ditulis, Rabu (27/12/2023), video tersebut telah dilihat sebanyak lebih dari seribu kali.
Sejumlah warganet pun merasa simpati terhadap apa yang dialami oleh guru honorer tersebut dan memberikan dukungan padanya.
Respon BPKSDM
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kota Sungai Penuh, Nina Pastian mengatakan, bahwa hasil tes PPPK semua sudah sesuai aturan.
"Nanti kami siap menampung peserta yang ingin bertanya," ungkap Nina mengutip TribunJambi, Minggu (24/12/2023).
"Atau kalau bisa dan lebih jelas langsung bertanya ke Kemendikbud, nanti kami fasilitasi," imbuhnya.
Nina juga menyatakan seleksi penerimaan PPPK merupakan agenda nasional.
Hal tersebut, kata Nina sudah berdasar aturan yang ditetapkan dan melalui sistem dari BKN dan Kemendikbud.
"Sedikit saja kami merubah angka otomatis sistem pusat tidak bisa memproses dan menolaknya termasuk juga untuk pengusulan NIP nanti kami melampirkan semua data, nilai dan bukti lain," tuturnya.
"Jika tidak sesuai otomatis NIP tidak akan keluar," pungkasnya.
Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com
EFEK Dahsyat Baliho 'Desa Maling' di Pamekasan 2 Pelaku Cepat Ditangkap Polisi, Tulisan Berubah |
![]() |
---|
SOSOK Bripda Alvian Maulana Sinaga Polisi Viral Akhirnya Tertangkap Bunuh dan Bakar Putri Apriyani |
![]() |
---|
VIRAL Satpam Terjungkal Saat Pegang Selang Bertekanan Tinggi, Sebelumnya Hina Damkar Lambat |
![]() |
---|
KONDISI Satria Kumbara Terluka Parah Saat Perang di Rusia, Dikepung Drone Serang Ukraina |
![]() |
---|
VIRAL Spanduk Bertuliskan ‘Selamat Datang di Desa Maling’ di Pamekasan, Polisi Langsung Bertindak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.