Berita Viral

Upah Miris Guru Honorer Viral Tak Lolos PPPK Padahal Nilai Tinggi, Digaji Rp 50 Ribu Per Bulan

Upah miris guru honorer viral tak lolos PPPK padahal nilai tinggi, cuma digaji Rp 50 ribu per bulan.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
Canva.com/Ilustrasi/X @report.id
Epi Sartika guru honorer viral. Upah miris guru honorer viral tak lolos PPPK padahal nilai tinggi, cuma digaji Rp 50 ribu per bulan 

"Nanti kami siap menampung peserta yang ingin bertanya," ungkap Nina mengutip TribunJambi, Minggu (24/12/2023).

"Atau kalau bisa dan lebih jelas langsung bertanya ke Kemendikbud, nanti kami fasilitasi," imbuhnya.

Nina juga menyatakan seleksi penerimaan PPPK merupakan agenda nasional.

Hal tersebut kata Nina, sudah berdasar aturan yang ditetapkan dan melalui sistem dari BKN dan Kemendikbud.

"Sedikit saja kami merubah angka otomatis sistem pusat tidak bisa memproses dan menolaknya termasuk juga untuk pengusulan NIP nanti kami melampirkan semua data, nilai dan bukti lain," tuturnya.

"Jika tidak sesuai otomatis NIP tidak akan keluar," pungkasnya.

Curhat Epi Sartika

Dalam video-nya yang viral, Epi Sartika sempat mempertanyakan alasan dirinya tidak lolos PPPK padahal memiliki nilai yang tinggi.

"Aku ndak betanyo kepada pejabat yang berwenang dalam tes PPPK. Apo dasar yang dinilai?" kata guru honorer tersebut mengutip akun X @REP0RT_ID. 

"Sampai sampai nilai yang tinggi tidak kayo loloskan nilai yang rendah diloloskan,” sambungnya sambil menangis.

Curhat Tangis Guru Honorer Tak Lolos PPPK Padahal Nilai Tinggi, Mengabdi 13 Tahun, BPKSDM Bereaksi
Curhat Tangis Guru Honorer Tak Lolos PPPK Padahal Nilai Tinggi, Mengabdi 13 Tahun, BPKSDM Bereaksi (X - @report.id)

Dengan suara bergetar, guru honorer tersebut merana karena telah 13 tahun mengabdi di dunia pendidikan.

"Masa pengabdian aku 13 tahun, dikato umur aku lah lebih 35 tahun," ungkapnya.
 
"Tolong kayo sampaikan apo dasar yang kayo nilai itu apo," ucapnya lagi.

Dalam video lainnya, guru honorer itu bercerita dirinya telah mengorbankan banyak hal untuk bisa mengikuti tes PPPK.

"Pengabdian 13 tahun tidak diperhitungkan, nilai tinggi tidak diperhitungkan," katanya.

"Padahal berangkat Jambi ongkos dipinjam ndak samo jugo tes," imbuhnya tersedu-sedu.

Hingga artikel ini ditulis, Kamis (27/12/2023) video tersebut telah dilihat 7,5 ribu kali. 

Sejumlah warganet pun merasa simpati terhadap apa yang dialami oleh guru honorer tersebut dan memberikan dukungan padanya.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved