Berita Tulungagung Hari Ini
Angin Kencang Merusak 113 Rumah di 5 Kecamatan Wilayah Tulungagung
ANGIN KENCANG merusak ratusan rumah di 6 kecamatan, yaitu Kalidawir, Rejotangan, Pakel, Sumbergempol, Boyolangu, dan Kecamatan Tulungagung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Yuli A
ANGIN KENCANG merusak ratusan rumah di 6 kecamatan, yaitu Kalidawir, Rejotangan, Pakel, Sumbergempol, Boyolangu, dan Kecamatan Tulungagung.
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung masih melakukan assesment kerusakan akibat angin kencang pada Rabu (3/1/2024).
Data sementara yang masuk, sekurangnya ada 113 rumah yang mengalami kerusakan.
Menurut Kepala BPBD Tulungagung, Robinson Nadeak, kerusakan yang terjadi rata-rata pada atap rumah.
“Mayoritas pada atap seng atap asbes. Seng diterbangkan angin, asbes rusak pecah tak kuat menahan angin,” jelas Robinson, Kamis (4/1/2024).
Data sementara yang masuk, kerusakan terjadi meliputi 6 kecamatan, yaitu Kalidawir, Rejotangan, Pakel, Sumbergempol, Boyolangu, dan Kecamatan Tulungagung.
Kecamatan Kalidawir mengalami kerusakan paling banyak dengan 75 rumah.
Rinciannya, 19 rumah di Desa Pagersari, 11 rumah di Desa Tanjung, 11 rumah di Desa Salak Kembang, 4 rumah di Desa Ngobalan, 6 rumah di Desa Kalibatur dan 14 rumah di Desa Jabon.
“Sebelumnya ada 55 rumah, lalu asesmen susulan ada temuan di Desa Kalibatur sama Jabon, sehingga total ada 75 rumah di Kecamatan Kalidawir,” sambung Robinson.
Kecamatan Rejotangan ada 21 rumah yang rusak, masing-masing 18 rumah di Desa Karangsari dan 3 rumah di Desa Tugu.
Kecamatan Sumbergempol ada 10 rumah, masing-masing 7 rumah di Desa Sumberdadi dan 3 rumah di Desa Podorejo.
Kecamatan Pakel ada 4 rumah, masing-masing 3 rumah di Desa Gempolan dan 1 di Desa Sanan.
Kecamatan Boyolangu ada 2 rumah, masing-masing di Desa Bono dan Desa Kendalbulur.
Satu rumah lainnya ada di Kelurahan Kutoanyar, Kecamatan Tulungagung.
“Data bisa berubah lagi kalau ada temuan baru di lapangan karena mungkin ada yang belum dilaporkan,” ujar Robinson.
Lebih jauh Robinson mengatakan, BPBD Kabupaten Tulungagung dalam kondisi siap siaga.
Di saat hujan mulai turun, Robinson mewaspadai dampak kemarau panjang sebelumnya.
Akibat panas berkepanjangan banyak tanah retak yang berpotensi memicu tanah longsor, utamanya di daerah pegunungan.
“Begitu hujan turun maka air akan masuk ke retakan-retakan tanah itu. Kalau terakumulasi, tanah gerak dan jadi longsor,” katanya.
Selain itu ada peringatan potensi cuaca ekstrem pada 4-10 Januari 2024.
Cuaca ekstrem ini bisa memicu bencana hidrometeorologi, seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, hujan es dan puting beliung.
Sebelumnya angin kencang bertiup dari arah utara ke selatan pada Rabu (3/1/2024) pukul 13.00 WIB.
Angin lebih dulu terjadi di wilayah utara Kabupaten Tulungagung disertai hujan.
Angin bergerak ke selatan dan bertiup sangat kencang saat cuaca sedang panas terik.
Setelah angin reda hujan skala ringan turun.
Pemkab Tulungagung Butuh Rp 16 Miliar dari BTT Pemprov Jatim Untuk Pemulihan Jalan dan Jembatan |
![]() |
---|
FAKTA Hutan Berubah Jadi Ladang Jagung, jadi Sumber Ancaman Bencana Alam di Tulungagung Selatan |
![]() |
---|
Pesepeda Tampil di Hell2Man, Taklukan Rute Pegunungan Waduk Wonorejo Tulungagung - Kecamatan Sendang |
![]() |
---|
Memperbaiki Data Dari Desa, BPS dan Pemkab Tulungagung Mencanangkan Desa Cinta Statistik |
![]() |
---|
Banjir di Tulungagung, Banyak Sepeda Motor Mogok Terjebak di Simpang Orari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.