Berita Surabaya Hari Ini
Bartender Oplos 1,3 Liter Metanol, Vodka dan Bacardi Jadi Biang Kasus Kematian Musisi Surabaya
Bartender membuat minuman keras dari Vodka, Bacardi, kemudian dicampur perasa.Sejak teko pertama ia mencampur zat metanol
Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dyan Rekohadi
Lalu dia menangis dan tangannya terborgol itu berusaha mengelap air mata.
Tak terucap satu kata pun dari mulutnya.
Arnold hanya mengaku ketika diintrogasi polisi. Semua bermula ketika dirinya melayani pembelian minuman keras tanpa melalui kasir untuk dinikmati 9 orang.
Dia menyediakan minuman Sky Vodka dan Bacardi, yang masing-masing sebanyak 12 botol.
Lalu dia menyajikan dengan cara mencampurkan ke dalam carafe atau teko ukuran 750 mililiter.
Minuman itu disajikan secara bertahap. Sampai pada akhirnya, salah seorang korban meminta Arnold membuat minuman yang keras.
Arnold berpikir kalau menambahkan campuran minuman alkohol akan boros bahan.
Sehingga Arnold menambahkan zat cair yang dianggapnya sebagai etanol.
Naas, setelah terjadi insiden dia baru cairan yang dikira etanol, ternyata metanol.
Metanol merupakan senyawa kimia yang sangat beracun jika dibandingkan dengan etanol.
ampaknya bisa mengakibatkan kebutaan permanen hingga kematian dalam waktu singkat.
Orang yang keracunan metanol biasanya mengalami demam atau kejang.
Gejala itu muncul antara 30 menit hingga dua jam setelah dikonsumsi.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Pasma Royce mengatakan kasus ini tidak ada motif. Murni karena kelalaian.
Kendati begitu, Arnold dianggap polisi tetap bersalah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.