Berita Surabaya Hari Ini

Gudang Kendaraan Curian di Markas TNI di Sidoarjo untuk Kirim ke Timor Leste, Oknum Perwira Terlibat

Tiga oknum TNI disinyalir terlibat dalam kasus markas TNI di Buduran Sidoarjo, menjadi tempat penampungan ratusan unit kendaraan hasil pencurian

Penulis: Tony Hermawan | Editor: Dyan Rekohadi
mohammad romadoni
ILUSTRASI - Barang bukti motor hasil pencurian yang dilakukan dua bandit spesialis Pencurian Kendaraan Bermotor (Curanmor) di kawasan Kabupaten Malang. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kasus markas TNI di Buduran Sidoarjo, menjadi tempat penampungan ratusan unit kendaraan hasil pencurian masih terus didalami Polda Metro Jaya dan Polisi Militer Kodam (Pomdam) V/Brawijaya.

Hasil terbaru ternyata ada tiga oknum TNI yang disinyalir  terlibat dalam kasus itu. 

Satu orang merupakan oknum TNI yang memiliki pangkat perwira menengah. Sedangkan dua oknum lain berpangkat tamtama.

Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) V/ Brawijaya, Kolonel Infantri Rendra Dwi Ardani ketika dikonfirmasi memberikan keterangan Pomdam V/Brawijaya masih memproses dan mendalami keterlibatan tiga oknum prajurit TNI tersebut.

Ia memastikan tiga oknum itu bukan anggota organik Kodam V/Brawijaya. 

"Namun karena tempat kejadian berada di Wilayah Kodam V/Brawijaya, sehingga penanganan dugaan penggelapan ini ditangani oleh Pomdam V/Brawijaya," terangnya.

Diketahui, kasus tersebut mencuat setelah seorang warga sipil bernama Eko Irianto ditangkap Polda Metro Jaya terkait kasus curanmor.

Eko Irianto ketika diintrogasi mengaku masuk dalam sindikat besar.

Unit kendaraan curian seringkali dititipkan di markas TNI Sidoarjo, yang menjadi tempat penyimpanan senjata.

Tak tanggung-tanggung, jumlah kendaraan yang ada di lokasi mencapai 264 unit.

Terdiri atas 215 sepeda motor dan 49 mobil.

Ratusan kendaraan itu ada yang disimpan di rumah dinas yang tidak berpenghuni, aula yang tidak terpakai, hingga samping lapangan voli.

Semua berawal dari Juni tahun 2023. Eko Irianto yang mulanya mengenal Kopda AS meminta disediakan tempat untuk menampung ratusan kendaraan sebelum dikirim ke Timor Leste.

Kopda AS kemudian menghubungi rekannya, yaitu Mayor BPR.

Mayor BPR adalah seorang perwira menengah. Dia memiliki wewenang di markasnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved