Daftar Misil TNI yang Ganjar Singgung saat Debat, Ternyata Rudal Hipersonik Baru Dimiliki 5 Negara

Inilah daftar misil milik TNI yang disinggung calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo pada saat debat capres ketiga, Minggu (7/1/2024).

Penulis: Frida Anjani | Editor: Adrianus Adhi
Kompas.com
Daftar Misil TNI Disinggung Ganjar saat Debat Capres 

SURYAMALANG.COM - Inilah daftar misil milik TNI yang disinggung calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo pada saat debat capres ketiga, Minggu (7/1/2024).

Satu misil yang disinggung Ganjar Pranowo adalah rudal hipersonik yang mana hingga saat ini hanya beberapa negara di dunia yang memiliki rudal tersebut. 

Ternyata rudal hipersonik yang disinggung oleh Ganjar Pranowo itu kekuatannya tak main-main.

Rudal hipersonik sempat disinggung oleh calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo dalam debat ketiga Pilpres 2024, yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).

Menurut Ganjar, Indonesia di masa mendatang perlu melakukan penataan gelar pasukan karena Ibu Kota Nusantara (IKN) jadi pusat baru untuk mengantisipasi konflik global.

Selain itu, kata Ganjar, Indonesia perlu mempunyai senjata taktis seperti misil hipersonik buat mengantisipasi peperangan jika pecah konflik terbuka antara China dan Amerika Serikat.

"Untuk itulah dengan teknologi sakti, rudal hipersonik, senjata otonomi itu bisa dilakukan kalau anggaran Kemenhan, satu atau dua persen dari PDB," kata Ganjar.

Ganjar saat singgung rudal untuk pertahanan negara (Kompas.com)
Ganjar saat singgung rudal untuk pertahanan negara (Kompas.com) ()

Baca juga: Sosok Carina Joe yang Disebut-sebut Ganjar Saat Debat Capres Ketiga, Orang Berpengaruh Saat Covid-19

Baca juga: Kata Omon-omon Mendadak Viral Usai Diucapkan Prabowo Saat Debat Capres Ketiga, Sindiran untuk Anies?

Saat ini TNI memang memiliki senjata berupa misil yang dioperasikan oleh TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara.

Namun, TNI belum mempunyai persenjataan rudal hipersonik.

Di sisi lain, rudal hipersonik adalah salah satu senjata strategis selain misil balistik yang diriset cukup lama dan menelan biaya tinggi dalam pembuatannya.

Rudal hipersonik dirancang mampu menjelajah sampai 5 kali kecepatan suara dan menempuh jarak jauh, bisa mengubah arah buat menghindari misil sistem antiserangan udara, lalu menghantam sasaran yang sudah ditentukan.

Senjata itu bisa diluncurkan dari darat, kapal perang permukaan, dan pesawat pengebom atau pesawat jet tempur.

Saat ini hanya segelintir negara yang mempunyai rudal hipersonik.

Mereka adalah China (YJ-21 dan DZ-ZF), India (BrahMos-II, Shaurya), Iran (Fattah-1), Rusia (Avangard, Kh-47M2 Kinzhal, 3M22 Zircon, R-37), dan Amerika Serikat (Boeing X-51 Waverider, Long-Range Hypersonic Weapon, dan OpFires).

Berikut ini deretan rudal yang dioperasikan oleh TNI, seperti dikutip dari Kompas.com:

1. Petir V-101

Rudal Petir V-101 adalah misil jelajah permukaan ke permukaan (surface to surface) yang dikembangkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pertahanan yang menggandeng PT Sari Bahari.

Rudal Petir V-101 memiliki kecepatan sampai 260 kilometer per jam.

Misil itu juga mampu membawa hulu ledak seberat 10 kilogram, dengan spesifikasi berat total 20 kilogram, panjang 1.85 meter, dan lebar sayap 1,55 meter.

Deretan kendaraan peluncur roket milik TNI AU yang dipamerkan di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2023). (Kompas.com)
Deretan kendaraan peluncur roket milik TNI AU yang dipamerkan di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (24/9/2023). (Kompas.com) ()

Baca juga: Alasan Anies Baswedan Belum Salaman dengan Prabowo Usai Debat Capres Masih Dibahas, Ini Penyebabnya

Baca juga: Balasan Prabowo Saat Ganjar Singgung Alutsista Bekas, Ingatkan Sejarah Bung Karno Juga Pakai Bekas

Petir V-101 dirancang sebagai rudal permukaan ke permukaan berkemampuan balistik.

Rudal itu dirancang dapat dikendalikan menuju ke target tertentu yang tidak bergerak.

Misil itu memiliki kemampuan terbang pada ketinggian 20 meter, mampu melintasi kontur sehingga meminimalkan untuk terbaca oleh radar dan menghindari frekuensi yang berubah-ubah, serta mereduksi risiko sinyal diacak (jamming).

2. Mistral Batalyon

Artileri Pertahanan Udara (Arhanud) TNI AD mengoperasikan rudal antiserangan udara Mistral Atlas (Advance Twin Launcher Anti-Airstrike) buatan Perancis.

Rudal itu bisa dioperasikan pada peluncur statis yang dipasang pada lokasi tertentu, atau diintegrasikan dengan kendaraan tempur.

Rudal Mistral dilengkapi kemampuan thermal sight (pelacak panas), dapat dioperasikan secara manual, terintegrasi dan dapat diawaki oleh lima orang dengan fitur deteksi lawan atau kawan (IFF/Identification Friend or Foe).

Senjata itu dapat menghancurkan sasaran hingga jarak 6.000 meter, sementara ketinggian luncur maksimumnya mencapai 3.000 meter, dengan kecepatan 2,8 mach atau melebihi kecepatan suara.

Rudal itu juga memiliki tingkat akurasi di atas 95 persen.

Selain itu, rudal Mistral menggunakan sistem penembakan tanpa dipandu (fire and forget) dengan hulu ledak Proximity Fuse.

3. Starstreak

TNI juga mengoperasikan rudal Starstreak untuk pertahanan udara juga yang bisa mencapai 3 kali kecepatan suara (Mach 3).

Daya jelajah rudal itu bisa mencapai 7 kilometer dengan jangkauan radar sampai 250 kilometer.

Sebagian pembuatan rudal itu melibatkan PT Len Industri di Len Technopark, Subang, guna memenuhi nilai Imbal Dagang, Kandungan Lokal, dan Offset (IDKLO) keterlibatan perusahaan lokal setiap pengadaan alutsista dari luar negeri.

4. Yakhont P 800/P-800 Oniks Rudal Yakhont P 800/P-800

Oniks dioperasikan oleh TNI AL untuk misi antikapal permukaan.

Senjata itu memiliki berat 3.000 kilogram dengan kecepatan sampai Mach 2,5.

Daya jelajahnya antara 120 sampai 300 kilometer, dan mampu terbang pada ketinggian 5 meter atau lebih.

5. Exocet MM40 Block 3

TNI AL juga mengoperasikan rudal antikapal Exocet MM40 Block 3 buatan Perancis.

Rudal itu adalah pengembangan dari variasi sebelumnya yakni Block 2.

Senjata itu diluncurkan dari kapal perang permukaan.

Keunggulannya adalah daya jangkau sasaran mencapai 180 sampai 200 kilometer.

Rudal itu memiliki kecepatan subsonic mencapai Mach 0,93, dan sanggup bermanuver sampai 10 kali gaya gravitasi (G).

6. Raytheon AGM-65K2

Rudal itu merupakan senjata yang dipasang pada jet tempur TNI AU yang dibuat Raytheon Corporation, Amerika Serikat (AS), untuk serangan udara ke darat (air to ground/AGM).

Rudal itu memiliki panjang 2,49 meter dengan diameter 300 milimeter, dengan berat 360 kilogram.

Misil itu bisa mencapai kecepatan 1.150 km/jam atau Mach 1,1.

Rudal ini dipasang buat jet tempur F-16 di Skadron Udara 3 dan 24 unit F-16 C/D Block 52ID di Skadron Udara 16.

7. Kh-59ME

Kh-59ME adalah rudal yang dioperasikan TNI AU dan dipasangkan pada jet tempur Sukhoi Su-27 dan Su-30 MK2.

Misil itu memiliki berat 930 kilogram, dilengkapi dengan pemandu inersia dan TV guidance (pemandu TV), serupa dengan rudal Kh-29TE.

Rudal itu ditenagai oleh roket 2 bagian dan mesin turbofan eksternal, dan mampu terbang sejauh 115 kilometer dan mencapai kecepatan Mach 0,72 sampai 0,88.

8. R-73

Rudal buatan Rusia itu khusus dipasangkan di jet tempur dan bertindak untuk serangan udara ke udara (air to air).

Kemampuan misil itu kerap disamakan dengan rudal Sidewinder buatan Amerika Serikat.

Rudal R-73 itu memiliki kecepatan Mach 2,5, panjang 2,9 meter, berat 10 kilogram dan memiliki jangkauan maksimal 40 kilometer.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved