Berita Tulungagung Hari Ini
Selama 2023, Petugas Damkar Tulungagung Potong 31 Cincin Warga
Cincin itu pun terpaksa dipotong menggunakan alat khusus yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Yuli A
Cincin itu pun terpaksa dipotong menggunakan alat khusus yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Sepanjang 2023 lalu Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Tulungagung memberi pertolongan melepas paksa 31 cincin milik warga.
Cincin-cincin ini terpaksa dipatahkan karena tidak bisa dilepas secara normal dan menyakiti pemakainya.
Mayoritas cincin yang dipotong terbuat dari emas, sisanya dari monel atau logam lain.
“Tidak hanya siang hari, malam-malam ada yang datang ke kami untuk melepas cincin. Tetap kami layani,” ujar Kasi Operasional Damkar Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kabupaten Tulungagung, Bambang Pidekso.
Lanjut Bambang, rata-rata cincin yang dilepas paksa ini karena dipakai sejak lama.
Misalnya cincin itu dipakai sejak kondisi fisiknya masih langsung, lalu sekarang kondisinya sudah lebih gemuk.
Karena tidak pernah dilepas, pemiliknya baru tersadar ketika cincin itu mulai menyakiti jarinya.
“Tahunya ketika terasa sakit, lalu mau dilepas tidak bisa. Akhirnya terpaksa dilepas paksa,” ucap Bambang.
Sebelum ke kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, ada yang datang ke rumah sakit.
Namun oleh pihak rumah sakit disarankan untuk minta pertolongan ke pemadam kebakaran.
Dalam kondisi normal jika antara cincin dan jari masih ada sedikit sela, cincin bisa dilepas dengan bantuan seutas benang.
Namun karena antara cincin dan jari sudah rapat tidak ada sela, petugas harus memotongnya.
“Kami sampaikan lebih dulu, solusinya harus dipotong. Kalau setuju baru kami laksanakan,” ungkap Bambang.
Cincin emas yang seharusnya berharga mahal, harganya akan turun karena terpaksa dipotong.
Karena itu Bambang mengingatkan warga untuk sering-sering melepas cincinnya.
Misalnya saat mandi, lebih baik dilepas dulu untuk menghindari sabun menyangkut di cincin.
“Kalau sering dilepas kan jadi tahu saat cincinnya sudah terlalu kecil untuk jarinya. Jadi bisa dijual sebelum macet, tidak bisa dilepas dari jari,” papar Bambang.
Namun ada pula warga yang baru memasang cincinnya yang baru dipakai, langsung merasa kesakitan.
Saat coba dilepas ternyata cincinnya terlalu ketat hingga menyakiti jarinya.
Cincin itu pun terpaksa dipotong menggunakan alat khusus yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
“Untungnya waktu itu cincinnya dari monel bukan emas. Baru dipakai langsung minta dipotong,” tandas Bambang.
Pemkab Tulungagung Butuh Rp 16 Miliar dari BTT Pemprov Jatim Untuk Pemulihan Jalan dan Jembatan |
![]() |
---|
FAKTA Hutan Berubah Jadi Ladang Jagung, jadi Sumber Ancaman Bencana Alam di Tulungagung Selatan |
![]() |
---|
Pesepeda Tampil di Hell2Man, Taklukan Rute Pegunungan Waduk Wonorejo Tulungagung - Kecamatan Sendang |
![]() |
---|
Memperbaiki Data Dari Desa, BPS dan Pemkab Tulungagung Mencanangkan Desa Cinta Statistik |
![]() |
---|
Banjir di Tulungagung, Banyak Sepeda Motor Mogok Terjebak di Simpang Orari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.