Penyebab Sekeluarga Lumpuh Satu per Satu Terjawab, Dokter Ungkap Penyakit yang Diderita Warga Banten

Penyebab sekeluarga lumpuh satu per satu terjawab, dokter jelaskan penyakit yang diderita warga Banten.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Eko Darmoko
KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN
Salah satu anggota keluarga di Banten lumpuh. Penyebab sekeluarga lumpuh satu per satu terjawab, dokter jelaskan penyakit yang diderita warga Banten. 

SURYAMALANG.COM, - Misteri penyebab sekeluarga lumpuh satu per satu akhirnya terjawab dari penjelasan dokter di RSUD dr. Adjidarmo di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten

Nasib sekeluarga lumpuh tersebut dialami oleh enam orang anggota keluarga sejak 20 tahun lalu. 

Salah satu keluarga yang juga lumpuh, Maman Abdurahman (37) mengaku tidak tahu penyebab sekeluarga bisa lumpuh satu per satu.

Maman juga merasa tidak mendapatkan jawaban memuaskan soal apa penyebab kakinya tidak bisa berjalan.

Kabar mengenai keluarga Maman Abdurahman itu pun kemudian direpons oleh Pemkab Lebak yang turun tangan dan membawa para pasien itu ke rumah sakit.

Maman dan keluarganya yang lumpuh dibawa ke RSUD dr. Adjidarmo di Rangkasbitung untuk menjalani pemeriksaan pada Minggu (14/1/2023) kemarin.

Penjabat (Pj) Bupati Lebak, Iwan Kurniawan mengatakan dua dari enam anggota keluarga yang lumpuh sudah diperiksa, yakni Maman Abdurahman dan Sumantri.

Berdasarkan hasil pemeriksaan, kata Iwan ada gangguan saraf di otak.

“Kemarin pemeriksaan spesialis saraf dan rehabilitasi medik, diperiksa ternyata ada permasalahan pembuluh darah di otak,” kata Iwan di Pendopo Bupati Lebak, Senin (15/1/2023).

Baca juga: Nasib Pilu Sekeluarga Lumpuh Satu per Satu, 6 Orang Tak Bisa Jalan, Hidup dari Belas Kasih Tetangga

Artikel Kompas.com 'Sekeluarga Lumpuh di Lebak, Ada Gangguan Pembuluh Darah di Otak'.

Salah satu anggota keluarga di Kabupaten Lebak, Banten yang mengalami kelumpuhan kaki
Salah satu anggota keluarga di Kabupaten Lebak, Banten yang mengalami kelumpuhan kaki (KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)

Menurut Iwan, mereka mengalami penyakit yang sama juga dikarenakan faktor genetik atau garis keturunan keluarga.

Sehingga, seluruh keluarga tersebut mengalami kelumpuhan.

Mereka lantas direkomendasikan untuk dirujuk ke RSCM Jakarta.

“Alhamdulillah tadi malam sudah dibawa ke Jakarta dan transit dulu di rumah singgah Handayani milik Kemensos sambil menunggu tahapan rujukan,” kata Iwan.

Seluruh biaya perawatan keluarga pasien kelumpuhan, kata Iwan, akan ditanggung oleh Kementerian Sosial.

Selain mengupayakan pengobatan, Iwan mengatakan, Pemkab Lebak juga memprioritaskan bantuan untuk anggota keluarga yang masih sehat dengan memberikan pekerjaan yang layak.

“Untuk Pak Saeful yang merupakan tulang punggung keluarga, kita sampaikan ke Disnaker untuk memberikan pekerjaan untuk peningkatan kesejahteraan,” kata dia.

Hidup dari Bantuan Tetangga

Saat ini, Maman dan anggota keluarga yang lain hanya bisa pasrah dengan kondisi mereka. 

Sehari-hari Maman tinggal rumah panggung dari bilik bambu di Kampung Curug Cihuni, Desa Curungpanjang, Kecamatan Cikulut, Kabupaten Lebak, Banten

Maman Abdurahman bercerita dirinya tidak bisa jalan sejak dua tahun terakhir.
 
"Tiba-tiba saja lemas, tidak ada kekuatan (berdiri),” kata Maman ditemui di rumahnya Kamis (11/1/2024) mengutip Kompas.com (grup suryamalang). 

Baca juga: Viral Dokter Puskesmas Digeruduk Warga, Remaja Divonis Hamil Padahal Sakit Maag, Salah Diagnosis

Satu keluarga di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami kelumpuhan kaki
Satu keluarga di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami kelumpuhan kaki (KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)

Sebelum Maman, gejala serupa juga dialami anggota keluarganya yang lain.

Paling awal adalah Misto yang sudah 20 tahun mengalami kelumpuhan kaki.

Total ada enam anggota keluarga Maman yang saat ini tidak bisa berjalan karena mengalami kelumpuhan kaki.

“Ada yang sudah lima tahun, delapan tahun ada yang 20 tahun juga,” kata Maman.

Akibat kelumpuhan tersebut mereka tidak bisa beraktivitas layaknya orang normal lain.

Bahkan untuk berpindah tempat, mereka harus berpegangan ke bambu yang dibuat untuk berjalan tertatih.

Sementara pekerjaan sehari-hari dilakukan oleh istri Misto yang tidak mengalami kelumpuhan.

Untuk kebutuhan hidup mereka mengandalkan bantuan dari para tetangga.

Baca juga: Kronologi Suryana Digugat Cerai Istri sampai Bikin Sayembara 250 Juta, Terungkap Kesalahan Fatalnya

Artikel Kompas.com 'Satu Keluarga di Lebak Alami Kelumpuhan, Hidup dari Bantuan Tetangga'.

Satu keluarga di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami kelumpuhan kaki 1
Satu keluarga di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten mengalami kelumpuhan kaki 1 (KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)

Maman mengaku memang pernah dapat bantuan dari Pemerintah, namun hanya dua orang anggota keluarga yang dapat.

“Untuk sekarang sedapatnya saja, kadang ada tetangga kasih,” kata Maman.

Terkait penyakit yang dialaminya, Maman mengaku pernah berobat ke puskesmas, namun tidak kunjung sembuh.

Meski demikian, Maman tetap berharap bisa sembuh dan hidup normal seperti sebelumnya.

Update berita terbaru di Google News SURYAMALANG.com 

(Kompas.com|Acep Nazmudin)

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved