Penyebab Mahasiswa Pati Gangguan Jiwa Usai Jadi Anggota KPPS, Sering Marah-marah sampai Masuk RSUD

Penyebab mahasiswa di Pati gangguan jiwa setelah jadi anggota KPPS, sering marah-marah sampai masuk RSUD.

Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
TribunJateng.com|Mazka Hauzan Naufal/SURYAMALANG.COM/Ahmad Faisol
ILUSTRASI: seorang pasien jiwa di Ruang Sakura RSUD RAA Soewondo Pati (kanan) dan surat suara. Mahasiswa di Pati gangguan jiwa setelah jadi anggota KPPS, sering marah-marah sampai masuk RSUD. 

SURYAMALANG.COM, - Penyebab mahasiswa Pati gangguan jiwa setelah jadi anggota KPPS diungkap oleh pihak rumah sakit. 

Mahasiswa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah itu berinisial MAH dan mengalami gangguan jiwa setelah jadi anggota KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara). 

KPPS sendiri dibentuk dalam rangka acara Pemilu 2024 pada Rabu 14 Februari 2024 lalu atau sekitar tiga pekan lalu.

MAH lantas menjadi bagian dari pesta Pemilihan Umum Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden tersebut. 

Pria asal wilayah Pati bagian utara ini kemudian mengidap gangguan jiwa hingga harus dirawat seminggu di Ruang Sakura RSUD RAA Soewondo.

Baca juga: Utang Devara Caleg DPR pada Eksekutor Pembunuh Indriana, Janji Bayar Rp 50 Juta Ternyata Belum Lunas

Baca juga: Viral Gadis Pura-pura Lumpuh Agar Tak Disuruh Bantu Keluarga, Selama 20 Tahun Akting Sakit

LUSTRASI: seorang pasien jiwa di Ruang Sakura RSUD RAA Soewondo Pati melihat ke luar jendela
ILUSTRASI: seorang pasien jiwa di Ruang Sakura RSUD RAA Soewondo Pati melihat ke luar jendela (Mazka Hauzan Naufal)

Ruang Sakura merupakan tempat perawatan khusus untuk pasien gangguan jiwa.

Berdasarkan data rawat inap UPT RSUD RAA Soewondo Pati, MAH dirawat sejak 23 hingga 29 Februari 2024.

Plt Direktur UPT RSUD RAA Soewondo Pati, Hartotok melalui Kepala Ruang Sakura Sudarwati menjelaskan MAH sempat dirawat di Ruang Sakura selama enam hari sebelum dirujuk ke Semarang.

MAH mengalami gangguan jiwa diperkirakan akibat banyaknya tugas yang dia emban.

Mulai dari tugas kuliah hingga yang berkaitan dengan aktivitasnya sebagai KPPS pada Pemilu 2024.

“Yang bersangkutan banyak tugas yang diemban. Tugas kuliah yang bebarengan dengan tugas Sirekap (jadi pemicu pasien) kurang percaya diri dan menyalahkan diri sendiri,” jelas Sudarwati dalam keterangan tertulis, Jumat (1/3/2024) melansir Tribun Jateng (grup suryamalang). 

Baca juga: Krisdayanti Senasib Sama Dede Sunandar Terancam Gagal Jadi Caleg, Siap Jadi Penyanyi Kondangan Lagi

Artikel TribunJateng.com 'Diduga Akibat Beban Kerja, Anggota KPPS di Pati Alami Gangguan Kejiwaan'.

Baca juga: Boy William Legowo Ayu Ting Ting Tunangan dengan Lettu Fardhana, Ada 1 Pesan untuk Calon Pengantin

Bawaslu Bangkalan Terima Bukti Video KPPS Coblos Banyak Surat Suara
Bawaslu Bangkalan Terima Bukti Video KPPS Coblos Banyak Surat Suara (SURYAMALANG.COM/Ahmad Faisol)

Sudarwati menyebut, selain tidak percaya diri, pasien juga menunjukkan kondisi temperamental.

MAH sering marah-marah, bahkan sampai menyalahkan dan membahayakan diri sendiri.

Pasien yang merupakan anggota KPPS itu telah dirawat sesuai Standar Prosedur Operasional (SPO) rumah sakit.

Antara lain pemberian injeksi, kemudian ditenangkan dengan dilakukan prosedur restrain.

“Hal ini demi mencegah terjadinya hal–hal yang tidak diinginkan, misalnya pasien membenturkan kepalanya ke tembok,” jelas Sudarwati.

Baca juga: Viral Rumah Terhubung ke Minimarket Langsung, Penghuni Tak Perlu Repot saat Belanja, Tinggal Turun

Baca juga: Dede Sunandar Kena Mental Usai Gagal Jadi Caleg, Curhat ke Abdel Achrian: Kapok Lah Cing

Dokter penanggung jawab pasien, akhirnya merekomendasikan kepada keluarga pasien agar MAH dirujuk ke rumah sakit jiwa di Semarang.

Hal ini agar MAH bisa mendapatkan pelayanan terapi lebih lanjut, misalnya Electroconvulsive Therapy (ECT).

Sebelumnya diberitakan, RSUD RAA Soewondo Kabupaten Pati menyiapkan ruang perawatan untuk mengantisipasi adanya calon anggota legislatif (Caleg) yang gagal dan butuh perawatan secara kejiwaan.

Hal itu disampaikan Plt Direktur RSUD RAA Soewondo Pati Hartotok saat ditemui Tribun Jateng di ruang kerjanya, Selasa (28/11/2023) lalu.

Secara keseluruhan, ada 33 tempat tidur atau bed yang disediakan RSUD untuk merawat pasien dengan gangguan kesehatan jiwa.

"Kami punya 16 tempat tidur di Ruang Sakura. Kalau kurang, kami juga masih ada 17 tempat tidur di ruang isolasi," papar Hartotok.

Baca juga: Cinta Segitiga Berdarah Caleg DPR RI, Devara Putri Suruh Pacar Bunuh Indriana Dewi, Tak Mau Diduakan

Baca juga: Perampokan Truk Muatan Rokok dari Malang di Madiun Dilakukan 9 Pelaku yang Dapat Bagian Rp 60 Juta

FOTO ILUSTASI: Nyobolos sat Pemilu 2024
FOTO ILUSTASI: Nyobolos sat Pemilu 2024 (Tribunnews)

Hartotok menegaskan, Ruang Sakura memang selama ini diperuntukkan khusus bagi pasien dengan gangguan kejiwaan. 

Ruangan ini punya standar keamanan khusus yang terjaga.

"Tapi mudah-mudahan tidak terjadi di Pati, tidak ada (caleg) yang sampai perlu perawatan," ucap Hartotok.

Namun demikian, jika nantinya ada caleg yang butuh perawatan, psikiater dan psikolog di RSUD RAA Soewondo Pati siap membantu.

Di RSUD Soewondo, kata Hartotok, ada dua psikiater dan satu psikolog yang siap melayani pasien.

Ikuti saluran SURYA MALANG di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaMBHbB3rZZeMXOKyL1e

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved