Berita Malang Hari Ini

ITN Malang Berharap Sampai 2026 Akan Ada 10-20 Profesor Baru

Rapat terbuka senat Institut Teknologi Nasional Malang mengukuhkan Prof Dr Ir Julianus Hutabarat MSIE sebagai profesor baru bidang Teknik Industri.

Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Yuli A
itn
Rapat terbuka senat Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengukuhkan Prof Dr Ir Julianus Hutabarat MSIE sebagai profesor baru bidang Teknik Industri, Rabu (6/3/2024). Ia adalah profesor pertama Teknik Industri di ITN Malang. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Rapat terbuka senat Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengukuhkan Prof Dr Ir Julianus Hutabarat MSIE sebagai profesor baru bidang Teknik Industri, Rabu (6/3/2024).

Ia adalah profesor pertama Teknik Industri di ITN Malang. "Saya angkatan 80 di Teknik Industri dan alhamdullilah menjadi profesor pertama Teknik Industri," jelas Julianus kepada wartawan usai kegiatan. 

Sedang Rektor ITN Malang, Awan Uji Krismanto ST MT PhD, menjelaskan, secara kelembagaan di ITN Malang, semua dosen dituntut untuk melaksanakan kewajiban tridarma perguruan tinggi. Yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat.

"Pendampingan akan terus kita lakukan agar bisa mencapai puncak kariernya. Saat ini kita punya 20 orang dgn jabatan lektor kepala atau associate profesor. Tinggal satu langkah lagi jadi kawal 20 orang," jelas Awan


Ia berharap sampai 2026 akan ada 10 sampai 20 profesor baru. Terkait regulasi pengurusan profesor baru, ia menyatakan ada perubahan sedikit tapi tidak berpengaruh. "Saya kira untuk dosen yayasan bisa memakai regulasi yang lama. Yang dosen ASN yang diperbantukan di ITN malang ada perubahan regulasinya tapi masih belum menerima yang pasti seperti apa. Saya kira, asal dosen itu menjalani tridarma, maka bisa mencapainya," papar Rektor.


Prof Julianus adalah profesor ke sembilan yang dimiliki ITN. "Harapan saya buat Pak Julianus adalah ini kekuatan baru buat kita, terutama mengembanhkan Teknik Industri dan memotivasi dosen-dosen di Teknik Industri dan berharap kontribusi beliau untuk mengembangkan program doktoral di Teknik Industri. Serta menjalin kerjasama dengan dunia industri dan usaha serta bisa berkontribusi disana," paparnya.


Dalam orasi ilmiahnya, ia mengangat tentang "Ergonomi Industri Berbasis Kognitif dan Mental Workload, Tantangan dan Pengembangnya pada Industri 4.0 dan Socienty 5.0". "Ini merupakan penelitian semenjak 2014 sampai 2023," kata Julianus. Kumpulan penelitian itu kemudian dirangkum dan disampaikan di orasi ilmiah pengukuhannya. 


Dari rangkumam itu ternyata menghasilkan konsep baru yaitu suistainable ergonomics. Yaitu bagaimana menyiapkan karyawan atau tenaga kerja agar sehat fiisk dan mentalnya agar berkesinambungan. Ada lima poin dalam itu yaitu pertama berbasis IOT dan AI. Kedua, ada unsur monitoringnya. Ketiga, notifikasi. Keempat adalah recovery and treatment. Kelima, assesment dan decicion. 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved