Warga 'Desa Pancasila' di Lamongan Tutup Paksa Warung Minuman Keras Susanti Wulandari

SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Warga Desa Balun Kecamatan Turi, Lamongan, menutup paksa warung minuman keras (miras) milik Susanti Wulandari, warga asal Pagesangan, Surabaya, Jumat (8/3/ 2024). 

Susanti Wulandari menempati warung itu dengan cara menyewa ke pemilik bernama Ismani Setiawan.

Desa Balun mengenalkan wilayanya sebagai "Desa Pancasila" karena dihuni beragam pemeluk agama yang saling toleran. Namun, untuk urusan minuman keras, mereka bisa bersikap keras. 

Menjelang Ramadan 2024 ini, warung Susanti diprotes warga hingga sampai ke telinga anggota Polsek Turi.

Pada Jumat pukul 18.00 WIB, tiga anggota Polsek Turi bergerak mendatangi lokasi. 

"Masyarakat mulai geram karena peredaran miras di warung itu, " kata Saroji, warga Turi.

Tiga anggota Polsek Turi, Aiptu Ali,  Aipda Sunarno dan Bripka Tri Wicaksono bersama Satpol PP, Kasturi kemudian mengecek warung Susanti Wulandari.

"Anggota mendapati barang bukti miras yang dijual," kata Kapolsek Turi, Iptu Kusnandar melalui Kasi Humas, Ipda Andi Nur Cahya, Jumat (8/3/2024)

Selain itu, ada  penolakan dari warga dan Takmir Masjid Desa Balun. Selanjutnya dilakukan mediasi kedua belah pihak antara pemilik yang menyewakan, Ismani Setiawan, dan penyewa Susanti Wulandari.

Mediasi disaksikan perangkat desa dan masyarakat. Keputusannya, warung sepakat untuk ditutup. Kemudian  barang bukti miras 6 liter miras oplosan dibawa dan diamankan ke Polsek Turi

Keberadaan warung miras jelas melanggar Pasal 4 (2), 24 (1) Huruf E, Pasal 31(2) Perda nomor 16 Tahun 2019 tentang Pengendalian dan Pengawasan Peredaran Minuman Beralkohol di wilayah Kabupaten Lamongan.