Breaking News

Berita Arema Hari Ini

Pintu 13 Stadion Kanjuruhan Diminta Tak Dibongkar, Justru Dijadikan Museum Tragedi Kanjuruhan

Atas permintaan masyarakat Malang dan perwakilan keluarga korban, agar pintu tribun 13 tak direnovasi, bahkan tak ada perubahan sama sekali

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Dyan Rekohadi
KOLASE - SURYAMALANG.COM/Purwanto/KOmpas.com-Imron Hakiki
Pintu 13 stadion Kanjuruhan pasca Tragedia Kanjuruhan, dan penampakan stadion Kanjuruhan yang tengah direnovasi 

SURYAMALANG.COM , MALANG - Pintu 13 atau Gate 13 stadion Kanjuruhan Malang dipastikan tidak akan dirombak dalam proses renovasi yang tengah berjlan saat ini.

Pintu 13 Stadion Kanjuruhan akan tetap dibiarkan seperti bentuk asalnya, dan bahkan sisi bagian dalamnya akan dibuatkan sebuah Museum untuk mengenang peristiwa Tragedi Kanjuruhan.

Wacana perlakuan khusus bagi bagian Pintu 13 Stadion kanjuruhan itu menjadi hasil kesepakatan bersama sesuai hasil rapat para pemangku kepentingan hari ini, Rabu (20/3/2024) yang akan direalisasikan.

Seperti diketahui, renovasi Stadion Kanjuruhan, di Kabupaten Malang sudah berlangsung delapan bulan.

Memasuki tahap pengerjaan proyek yang mencapai sekitar 45 persen oleh PT Waskita Karya, terbaru, mulai dilakukan kajian atas sejarah kelam persepakbolaan internasional itu.

Rabu (20/3/2024) siang, dilakukan pembahasan atas renovasi proyek senilai Rp 334 miliar itu.

Rapat itu berlangsung di Pemkab Malang, dengan dipimpin Didik Gatot Subroto, Wakil Bupati Malang.

Hadir juga, Wasintel Kejati Jatim, Rahmat Supriady, Kajari Kabupaten Malang, Nurman Ramdansyah, Pj Sekkab, dan para kepala dinas, serta masyarakat yang terdiri keluarga korban tragedi maut di pintu 13 stadion itu, serta pengurus Arema.

"Intinya, rapat tadi siang itu, Kementerian PUPR minta masukan ke kami (Forkopimda) terkait desain atas renovasi stadion itu," tegas Didik.

Ketua DPC PDIP Perjuangan Kabupaten Malang itu membeberkan hasil rapat;  silakan stadion itu direnovasi sesuai standar FIFA.

Namun dari sekian usulan itu, menurutnya, atas permintaan masyarakat Malang dan perwakilan keluarga korban, agar pintu tribun 13 tak direnovasi, bahkan tak ada perubahan sama sekali atau sesuai bentuk asalnya saat tragedi maut itu terjadi.

"Iya, seperti itu. Yakni, pintu 13 dibiarkan apa adanya seperti saat peristiwa itu terjadi. Atau, tak diubah sama sekali, dengan dipertahankan bentuk apa adanya saat ini Tujuannya, untuk mengenang peristiwa sejarah itu terjadi," ungkap mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini.

Bahkan, bukan cuma itu, di balik pintu maut itu atau di bagian dalam stadionnya nanti juga akan dibangun museum, yang berisi cerita bisu atas tragedi itu.

"Ini lagi dirancang desain museumnya. Itu akan dibangun di balik pintu itu, supaya nanti ceritanya bisa menyambung dengan kejadian maut di pintu 13 itu. Mungkin, nanti isinya museum itu ya benda-benda bersejarah di balik peristiwa maut itu. Misalnya, kaos Arema, bola, pakaian korban, dengan dibikinkan narasi digital," paparnya.

Selain dibuatkan museum bersejarah atas tragedi kelam persepakbolaan itu, juga akan dibangun monumen atau tugu peringatan, yang letaknya di luar stadion.

"Setelah ada keputusan rapat tadi siang itu, kemungkinan akan segera direalisasikan pembangunannya. Sebab,  direncanakan pada Agustus tahun ini sudah bisa diresmikan oleh Pak Jokowi," pungkasnya

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved