Berita Malang Hari Ini

Dishub Kota Malang Kembali Wacanakan Revitalisasi Terminal Arjosari

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang telah membuka pengadaan jasa konsultasi revitalisasi Terminal Arjosari milik Pemkot Malang

Penulis: Benni Indo | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Purwanto
FOTO ARSIP - Pemudik berjalan menuju armada bus angkutan lebaran di Terminal Arjosari, Kota Malang, Jawa Timur, Selasa (18/4/2023). 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang telah membuka pengadaan jasa konsultasi revitalisasi Terminal Arjosari milik Pemkot Malang.

Terminal ini menjadi tempat berkumpulnya angkutan kota yang melayani penumpang ke beberapa rute.

“Setelah jasa konsultasi, kami akan adalah jasa konstruksi,” ujar Kadishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra kepada SURYAMALANG.COM, Sabtu (23/3/2024).

Widjaja Saleh Putra menjelaskan ada beberapa bagian di Terminal Arjosari yang merupakan tanggungjawab Pemkot Malang.

Kondisinya dibutuhkan revitalisasi agar lebih representatif seperti atap ruang tunggu penumpang. Kemudian perbaikan fasilitas di pangkalan sopir angkutan umum kota.

“Iya memang ada perbaikan. Kami upayakan di ruang tunggu penumpang juga di area sopir angkot,” papar Jaya, sapaannya.

Ada area pangkalan angkot yang juga akan dipercantik. Kembali diperkokoh plafonnya dan ditambahkan area berteduhnya.

Berdasarkan data di LPSE Kota Malang, Dishub sudah mulai melakukan pengadaan jasa konsultasi Revitalisasi Terminal Arjosari Maret ini dengan pagu anggaran Rp 16,4 juta. Dilakukan dengan sistem pengadaan langsung. Diperkirakan pekerjaan konstruksi revitalisasi akan dilakukan usai Hari Raya Idul Fitri.

Selain revitalisasi terminal, Dishub Kota Malang juga berencana merevitalisasi angkutan kota. Rencana ini bahkan sudah bergulir sejak 2023.

Widjaja mengatakan membutuhkan cukup waktu agar pelaksanaannya nanti tepat sasaran. Keterlibatan anggota dalam forum lalu lintas seperti akademisi, organisasi angkutan darat (Organda) sangat menentukan nantinya.

“Begitu juga terkait anggaran, tentu tidak sedikit karena jumlah angkot di Kota Malang sangat banyak. Kami belum bisa menentukan program ini bisa dimulai, namun pemikiran kami seperti itu,” terangnya.

Dikatakannya, teknologi saat ini berkembang pesat. Kondisi tersebut mempengaruhi pelayanan angkutan atau transportasi publik. Perlu ada adaptasi agar keberadaan angkutan kota bisa tetap eksis.

"Di tengah kondisi seperti saat ini, di mana teknologi informasi terus berkembang, maka persaingan dan pelayanan terbaik tidak bisa dihindarkan lagi."

"Kami pun nanti akan menjadi bagian dari itu, seperti terkait waktu tempuh antar terminal, besaran tarif resmi dan pengaduan yang menggunakan teknologi terkini,” pungkas Widjaja.

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved