Berita Surabaya Hari Ini

Surabaya Tolak Banjir Kiriman dari Gresik dengan Bangun Tanggul Sepanjang 1,5 Km

“Banjir bertahun-tahun, yang paling besar di awal tahun ini. Walaupun di tempat saya ini tidak hujan deras, cuma gerimis, tapi kalau daerah Menganti,

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Yuli A
bobby c koloway
WALI KOTA - Pemkot Surabaya mengebut pengerjaan tanggul sepanjang 1,5 Km di kawasan Pakal Barat, Kecamatan Pakal. Tanggul itu untuk mengantisipasi banjir yang biasanya kiriman dari Gresik. Tanggul tersebut berfungsi sebagai penahan air agar tidak meluber ke rumah-rumah warga. 

“Banjir bertahun-tahun, yang paling besar di awal tahun ini. Walaupun di tempat saya ini tidak hujan deras, cuma gerimis, tapi kalau daerah Menganti, kemudian Banyu Urip hujan, pasti air turunnya di wilayah saya,” ujar Gofar.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya mengebut pengerjaan tanggul sepanjang 1,5 Km di kawasan Pakal Barat, Kecamatan Pakal.

Tanggul itu untuk mengantisipasi banjir yang biasanya kiriman dari Gresik. Tanggul tersebut berfungsi sebagai penahan air agar tidak meluber ke rumah-rumah warga.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, mengatakan, dalam proyek penanganan banjir Surabaya barat kali ini masih terus berjalan. Nantinya, aliran air akan mengarah ke kawasan Benowo Pasar.

Hal ini tidak lah mudah. Mengingat, kawasan yang akan dilalui saluran air tersebut melewati kawasan padat penduduk. Banyak bangunan sempadan sungai yang kini beralih menjadi pemukiman warga.

“Sungai yang tadinya tujuh meter kini menjadi satu meter. Maka dari itu, kita buatkan tanggul menggunakan batu kumbung,” kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri mengakui, kawasan Jalan Raya Pakal biasanya mengalami genangan hingga setinggi selutut orang dewasa. Terjadi saban tahun, genangan di tempat ini biasanya merupakan banjir kiriman dari Gresik.

Tak mengherankan, saat tak hujan pun kawasan ini masih berpotensi banjir. “Maka dari itu, sebelumnya sempat kita diskusikan bersama RT/RW dan warga setempat untuk penanganan masalah banjir di kawasan ini,” jelasnya.

Ketua RT 02/RW 03, Pakal Barat 2, Kecamatan Pakal, Gofar mengaku, banjir tahun ini adalah yang terbesar daripada tahun-tahun sebelumnya. Dalam satu tahun, banjir di kawasan ini sempat terjadi sedikitnya 3 kali

“Banjir bertahun-tahun, yang paling besar di awal tahun ini. Walaupun di tempat saya ini tidak hujan deras, cuma gerimis, tapi kalau daerah Menganti, kemudian Banyu Urip hujan, pasti air turunnya di wilayah saya,” ujar Gofar.

Gofar mengungkapkan, setelah dilakukan oleh penanganan oleh oleh Pemerintah Kota (Pemkot), masalah banjir di Surabaya barat sudah teratasi dengan baik. Apalagi, Wali Kota Eri turun langsung dalam penanganan.

“Kemarin waktu banjir, untungnya Pak Wali hadir ke sini, akhirnya tertangani pembangunan saluran di sini. Kami berharap, pembangunan saluran ini bisa memberikan dampak baik bagi warga di sini,” tandasnya.

Di samping itu, Ketua RT 01/RW 03, Kamim mengatakan hal senada dengan Gofar. Menurutnya, penanganan banjir tak cukup hanya dilakukan pengerukan sedimentasi saluran.

Namun, harus dengan penambahan tanggul. “Setelah Pak Eri hadir, ada penanganan. Dulu ada, cuma nggak sebesar ini penanganannya, hanya pengerukan-pengerukan saja. Dengan adanya proyek pembangunan saluran ini, insyaallah (banjir) bisa teratasi,” katanya. 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved