Berita Malang Hari Ini

Profil Bima Rafsanjani Rafid, Mahasiswa UB Lolos Jadi Anggota DPRD Jatim Termuda

Dalam Pileg 2024, Bima yang berusia 22 tahun maju lewat Partai Gerindra yang bertarung di Dapil 4 Jatim (Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo)

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Bima Rafsanjani Rafid, mahasiswa Departemen S1 Sosiologi FISIP Universitas Brawijaya (UB) menjadi anggota DPRD Jatim termuda periode 2024-2029. Saat ini ia berusia 22 tahun. 

SURYAMALANG.COM , MALANG - Bima Rafsanjani Rafid, mahasiswa Departemen S1 Sosiologi FISIP Universitas Brawijaya (UB) lolos menjadi anggota DPRD Jatim termuda periode 2024-2029.

Dalam pemilihan legislatif 2024, Bima yang berusia 22 tahun maju lewat Partai Gerindra yang bertarung di Dapil 4 Jatim (Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo). 

"Kalau  untuk DPRD Jatim, betul saya yang paling muda di antara yang terpilih,” ujarnya, Kamis (4/4/2024).

Sebagai pendatang baru, suara Bima lumayan besar yaitu 78.656 suara.

“Jujur perolehan jumlah suara itu di luar ekspektasi saya. Karena hitungan saya sebenarnya masih di bawah itu,” katanya.

Perolehan suara itu membuatnya bisa mengalahkan satu petahana anggota DPRD Jatim periode 2019-2014. 

“Di Dapil Jatim 4 itu ada sembilan kursi. Dari sembilan kursi, delapan kursi tetap dipegang petahana. Dan saya mengalahkan satu petahana lain,” papar mahasiswa FISIP UB angkatan 2020 ini. 

Ia menduga mungkin faktor usianya yang masih muda membuat dia dan pemilih menjadi lebih dekat.

“Pemilih ingin ada inovasi dan visi misi baru untuk wilayahnya. Karena bagi mereka jika ada anak muda bisa sepemikiran dan sefrekuensi,” paparnya.

Bima dibesarkan di keluarga politik. Ayahnya, Ir Sumail Abdullah juga terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2024-2029.

Tapi bukan hal itu yang mendorongnya maju jadi Caleg.

“Saya melihat demokrasi di Indonesia sedang naik daun. Anak muda sekarang banyak yang ditarik untuk bisa jadi caleg. Apalagi ada bonus demografi sekarang karena 60 persen pemilih dari Gen Z dan milenial,” tutur dia.

Banyak Parpol merekrut anak muda, membuatnya tertarik nyaleg.

Bimapun langsung nyaleg di DPRD Jatim karena tertantang.

"Saya berpikir kalau saya maju di tingkat provinsi akan bisa berbuat lebih banyak terutama di tiga wilayah yaitu Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso dan Situbondo,” jelasnya

Sekarang ia tinggal menunggu pelantikan.

Baginya setelah pelantikan nanti tentu kinerjanya bakal disorot oleh masyarakat.

Karena itulah, dia berkomitmen menjaga integritas, prinsip dan janji yang pernah dia ungkapkan.

“Tentu jika saya tidak bisa menepati janji-janji saya waktu kampanye bisa-bisa saya tidak akan di pilih lagi di kemudian hari,” tegasnya.

Dikatakan, ilmu yang diperoleh dari kampus menjadi bekal dia saat berkontestasi.

"Sebab di Sosiologi itu mengajarkan bagaimana kita di masyarakat itu bisa berinteraksi sosial, menjalin kedekatan dengan masyarakat sampai bisa mendapatkan kepercayaan dari mereka,” jelasnya.

Termasuk bagaimana caranya  bisa menggaet kelompok masyarakat yang berbeda agama, keyakinan, kultur dan budaya.

"Dari situlah ilmu atau rumus-rumus yang saya dapatkan selama berkuliah di Sosiologi UB ini,” papar pria asal Banyuwangi ini.

Salah satu kunci kesuksesan di Pileg adalah mental yang kuat dan investasi sosial.

“Investasi sosial paling penting, supaya kita bisa lebih dikenal dan bisa memberikan banyak sumbangan positif untuk masyarakat, terus masyarakat juga jadi bisa tahu kedepannya kita mau melakukan apa saja untuk kedepannya,” kata dia.

Selain modal uang, investasi sosial yang ia tanam akhirnya berbuah jadi kepercayaan. Karena itulah, Bima ingin agar civitas akademika juga tak segan mengisi pos pos politik.

Sebab menurutnya dengan bekal ilmu pengetahuan di ranah akademis golongan intelektual bisa menjadi pemimpin atau politikus, sehingga kedepannya demokrasi di Indonesia bisa berkembang ke arah yang lebih baik.

 

 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved