Latar Belakang Gadis 24 Tahun asal Pilangkenceng Ingin Jadi Bupati Madiun 2024-2029

Ghina Rabbani Wasisto: Saya siap mencalonkan diri, saya ingin seperti Raden Ayu Retno Dumilah dan Ratu Mas Balitar.

SURYAMALANG.COM, MADIUN - Bursa Calon Bupati Madiun 2024-2029 akan diramaikan gadis alumni Fakultas Ilmu Politik Universitas Padjajaran, Bandung.

Ghina Rabbani Wasisto masih umur 24 tahun tapi memiliki modal dasar sebagai politisi.

Pada Pemilihan Legislatif 2024 lalu, dia menjadi calon anggota DPRD Jatim melalui PDI Perjuangan.

Ia berangkat dari Daerah Pemilihan Jatim III, yakni Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten/Kota Probolinggo.

Ghina Rabbani Wasisto meraih 17.641 suara.

“Niat mencalonkan diri sebagai Calon Bupati atau Wakil Bupati didukung penuh oleh ayah, Waras Wasisto, anggota DPRD Jawa Barat selama 2 periode dari PDI Perjuangan,” ujar Ghina, Selasa (16/4/2024).

Perempuan yang pulang kampung ke Desa Krebet Kecamatan Pilangkenceng, Kabupaten Madiun tersebut mengaku terinspirasi dari tokoh Raden Ayu Retno Dumilah dan Ratu Mas Blitar.

“Kedua tokoh itu merupakan pemimpin perempuan Madiun, yang menunjukkan keberanian dan kebijaksanaan dalam menghadapi berbagai tantangan,” ucapnya.

Menurutnya, Madiun membutuhkan kepemimpinan perempuan karena akan membawa keberanian dan kreativitas. Serta sering kali mampu melihat solusi di tengah kompleksitas masalah.

“Pendekatannya lebih inklusif, mempertimbangkan berbagai sudut pandang, mampu menggalang dukungan lintas sektor, sehingga dapat mengambil keputusan yang mencakup kebutuhan dan aspirasi seluruh masyarakat,” terangnya.

Ghina juga ingin menunjukkan bahwa anak-anak muda bisa berkiprah di dunia politik. Di samping itu, ia melihat, pemilih Pilkada 2024 Kabupaten Madiun sebanyak 37 persen adalah pemilih muda dengan rentang usia 17 – 30 tahun.

Terkait dengan pasangannya nanti, Ghina menyerahkan hal itu kepada Partai. Yang pasti, lanjut Ghina, Madiun adalah salah satu basis PDI Perjuangan.

“Dengan izin Allah, saya siap mencalonkan diri, saya ingin seperti Raden Ayu Retno Dumilah dan Ratu Mas Balitar,” pungkasnya.