Nasional

Saifullah Yusuf Sebut Nama-nama Berikut Ini Mumpuni Gantikan Muhaimin Iskandar di PKB

SAIFULLAH YUSUF - Beberapa nama yang cocok memimpin PKB ke depan itu seperti Bu Khofifah, Gus Yaqut, Abdul Kadir Karding, Yenny Wahid, dan sebagainya.

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Yuli A
twitter/surya
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) yang juga Wali Kota Pasuruan. 

SAIFULLAH YUSUF - Beberapa nama yang cocok memimpin PKB ke depan itu seperti Bu Khofifah, Gus Yaqut, Abdul Kadir Karding, Yenny Wahid, dan sebagainya.

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Nahdlatul Ulama (NU), Saifullah Yusuf (Gus Ipul), menyodorkan nama-nama yang menurutnya layak menggantikan Muhaimin Iskandar sebagai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

"Saya juga mengerti bahwa banyak sekali kader yang mampu dan mumpuni untuk memimpin PKB ke depan," kata Gus Ipul, sapaan akrabnya usai peresmian PLUT Koperasi dan UMKM Kota Pasuruan, Rabu (17/4/2024).

Sebelumnya, Gus Ipul menyebut PKB memang perlu memerlukan regenerasi. "Beberapa nama yang cocok memimpin PKB ke depan itu seperti Bu Khofifah, Gus Yaqut, Abdul Kadir Karding, Yenny Wahid, dan sebagainya. Mereka adalah orang NU yang pantas dan bisa," terangnya.

Ia menyebut, NU tidak bisa lepas tangan terhadap PKB, sama dengan PKB yang sering menyebut NU Dalam melakukan aktifitas politik. PKB dan NU tidak bisa dipisahkan, tapi tahu peran masing - masing, tahu posisi masing - masing.


Gus Ipul juga mengaku heran karena kemudian sekarang dikembangkan isu seakan - akan mau mengganti ketua umum dan lain - lainnya. Padahal, itu sebenarnya sesuatu yang biasa-biasa saja, proses yang biasa. 


"Di kepengurusan Nahdlatul Ulama (NU) sendiri, Ketua Umum sudah berganti berulang - ulang. Ada dinamika juga biasa. Maka, saya kira, kalau di PKB sendiri ada pergantian pimpinan, ya sebenarnya biasa saja," sambung dia.


Maka, ia meminta PKB untuk tidak perlu membesarkan terkait dinamika yang terjadi. Tidak perlu berlebihan dan panik menyikapinya, apalagi sampai membawa adanya dugaan rekayasa, dan segala macam.

 

"Sekali lagi, saya menyatakan tidak ada upaya yang digerakkan oleh kekuasan untuk mengganti pimpinan PKB, tapi ini muncul karena memang tuntutan alamiah yang sebenarnya adalah tuntutan biasa," terangnya.


Pada dasarnya, PKB perlu menjaring, dan mendengarkan aspirasi yang berkembang sekarang, bukan hanya di intern PKB, termasuk di sekitaran PKB seperti di lingkungan Nahdlatul Ulama.


"Saya tegaskan lagi, PKB ini didirikan NU, untuk itulah berulang-ulang saya sampaikan pimpinan PKB harus berkomunikasi dan minta nasehat ke Rais Aam dan Ketua Umum PBNU karena ini berkaitan dengan sejarah berdirinya PKB," tambahnya.


Gus Ipul juga mengingatkan, PKB memang tidak boleh bergantung kepada seseorang, kelompok tertentu, tapi bergantung pada perjuangan besar Nahdlatul Ulama. "Maka, ini waktunya regenerasi PKB," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved